.
.
"Oh, jadi ceritanya..lo ngasih Nina surat cinta, dan lo liat dia ngelempar kertasnya keluar jendela kamarnya?" Jelas Vina lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi seraya menyeruput sedikit minuman yang ia pesan beberapa menit lalu.
"Terus tugas kalian gimana? Kalo kayak gini kemungkinan tugasnya bakalan gak selesai selesai," Ucap Anggia.
"Gue tau, gue salah nempatin waktunya," John menunduk dan memerhatikan payung yang ia pegang saat ini.
"Ohya, lagian ngapa sih lo bawak bawak payung segala?" Tanya Anggia.
"Supaya bunganya gak basah,"
"Ya ampun, John. Ternyata walaupun lo menyebalkan, tapi lo orangnya juga care ya, maaf sudah nilai lo yang jelek jelek." Perjelas Vina dan menaruh minumannya keatas meja.
"Ntar deh, suratnya lo titip ke Rizki?" Tanya Anggia.
"Iya,"
"Tapi Rizki gak tau kan isinya apa?" Tanya Anggia lagi.
"Tau,"
Vina hampir tersedak minumannya dan mengebrak meja,
"Lo gila?! Rizki itu walaupun culun tapi mulutnya nyerocos kayak bebek!""Gue tau, gue salah," Ucap John dan menopang keningnya dengan kedua kanannya.
"Apa besok gak usah sekolah aja ya?"
"Bodo, nanti nambah ketauan, cuek aja kali." Ucap Anggia santai.
"Enak aja lo ngomong, pasti Nina-nya jadi diem dan gak mau diajak berantem lagi, orang nambah curiga,"
Entah kenapa ini sangat lucu bagi Vina dan Anggia, tentu saja mereka sudah tahu tentang perasaan Nina terhadap John, Nina sudah mengatakannya saat beberapa hari lalu saat Marshel pertama kali patah hati soal kak Rayhan, Nina mengaku ia perlu pergi ke dokter untuk memperiksai jantungnya. Dan tentu saja kami menganggapnya bahwa Nina jatuh cinta terhadap musuh pembuyutannya yang merupakan John Jefier.
"Kalo seandainya, Nina suka sama lo juga, lo bakalan mau ngapain? Pacaran gitu?" Tanya Vina dan menopang dagunya dengan tangannya.
"Emm.."
"Dasar amatiran, kalo bingung ngapain nyatain perasaan segala," Celoteh Anggia.
"Karena gak mau jadi beban,"
"Bebannya nambah sekarang!" Balas Vina.
"Menurut gue sih ya, lo besok intinya harus sekolah, tugas lo kerjain dulu sendirian, disekolah jahilin aja dia seperti biasanya, kalo responnya kayak diem gitu, itu berarti dia kayak ada masalah dirinya sendiri gitu, kalo kalian berdua sama sama diem, kalian yang bakalan dicurigai, karena kalian terkenal berantem terus,"
"Kalo tugas sih ya, nggak papa kerjain trus kumpul besok, karena jangka waktunya gak panjang,"
John tersenyum dan beranjak berdiri,
"Makasih, Vin, Ngi.."Anggia kembali menyeruput minumannya,
"No problem,""Kalo gitu gue pamit,"
"Oke hati hati dijalan."
.
Setelah pria itu benar benar pergi dan membuka payungnya kembali untuk berjalan pulang dipinggir trotoar, Vina terkikik geli begitu juga Anggia.
"Ini lucu banget, astaga!" Kikik Vina.
"Orang bodoh sama sama suka," Timpal Anggia.
"Terus mau dimainin sampai kapan nih orang?" Tanya Vina.
![](https://img.wattpad.com/cover/123886889-288-k511853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eight✔
Chick-Lit[Apapun masalahnya, apapun keadaannya, kita akan selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain -Eight, 26 Sep 2016-] Sahabat, musuh, perselisihan, masalah, trauma, cemburu, cinta sudah biasa disini. Saling menasihati, memotivasi sesama adalah k...