Few uncomfortable words, i warn you:)
***
"Aduh, sakit!" gaduh Ria, lalu bangun dari tidurnya. Ia mengernyit heran, sejak kapan ia tidur dikaki Vina? Dan..sejak kapan Vina memeluk Nabila tanpa dosanya? Emang guling bantal apa?
Nabila sontak membuka matanya tiba tiba setiba merasa dirinya sesak karena dipeluk dan menyingkirkan Vina darinya, namun bukannya terbangun, Vina malahan tanpa dosa tertidur lagi dengan lelapnya.
"Jijay, amit amit." Nabila bangun dan melihat Ria yang tengah menguap sehabis tidur.
"Ini jam berapa sih?" tanya Ria.
"Gak tau, kayaknya ini masih subuh. Berapa jam gue tidur semalem?" Nabila menatap pemandangan dihadapannya.
Melihat hal itu, Ria ikut menoleh. Matahari terbit adalah pemandangan yang sangat jarang dilihat. Karena matahari terbenam sudah terlalu mainstream. Warna oranye-kuning menghiasi warna langit dipagi itu. Burung burung berkicau, dan kepakan sayap di angkasa terdengar pelan."Untung ini hari minggu. Jadi gak masalah kalo kita belum bangunin mereka." cetus Ria.
"Rii." panggil Nabila.
Ria menoleh, sedangkan Nabila menunjuk sesuatu dengan dagu-nya, dan Ria tersenyum setuju.
.
Perlahan lahan Ria berjalan mengendap endap seraya memegang selang yang lumayan besar dan berhenti berjalan setiba dihadapan manusia manusia tak berdosa terlelap dan mendengkur pelan. Ria mengacungkan jempolnya, dan Nabila menghidupkan keran tersebut.
Byurr
"Buset!"
"Basah, nyet!"
"Heh gebleg!! Kalian nyari mati hah?!!"
"Sialan! Gue barusan mimpiin dating sama Chanyeoll!!!"
"Damn, gue gak mau mandi pagi dadakan inii!!"
"Njayy!"
Mereka semua sebal dengan kelakuan dua temannya itu, dan mereka bahkan sempat mengumpat bahasa yang tak baik diucapkan. Mereka kelewat kesal.
Akhirnya mereka sepakat membalas semburan air itu, dan akhirnya Nabila serta Ria juga ikut basah kuyup pagi-pagi. Tak lama seorang wanita paruh baya tersenyum ramah datang dan berdiri didekat pintu taman belakang.
"Ini, hangatkan diri kalian dengan handuk dulu. Kalian bisa gantian mandi dikamar mandi kamar Chintiya, ataupun dikamar mandi dekat dapur. Tante yakin kalian bawa baju ganti, setelah berpakaian kita sarapan sama sama ya."
Ibunya Chintiya lalu menaruh handuk-handuk tersebut diatas meja yang sepertinya semalam basah, namun sudah kering sekarang.
"Makasih, tante." ucap mereka bersamaan.
Chintiya lalu mematikan keran air selang tersebut dan menghembus nafas pelan,
"Kalian, cepatlah mandi. Bukankah sudah sarapan nanti..kita ada rencana lain?"Sepertinya... rencana bersenang-senang mereka belum berakhir begitu saja.
.
.
Mereka berdelapan sudah berdiri didepan gerbang pintu masuk sebuah taman bermain yang sangat besar dikota tersebut.
Seperti biasa, Anggia selalu memakai setelan pakaian andalannya seperti biasa. Yaitu, jaket putih dan dalamnya kaos putih, serta jeans biru dongker.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eight✔
ChickLit[Apapun masalahnya, apapun keadaannya, kita akan selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain -Eight, 26 Sep 2016-] Sahabat, musuh, perselisihan, masalah, trauma, cemburu, cinta sudah biasa disini. Saling menasihati, memotivasi sesama adalah k...