Yuhuu update. Tekan tombol ini dung 🌟 di ujung kiri bawah wkwk. Thx
Happy readings..
***
"Iya, iya ampun Cait. Ya ampun Cait, kau marah seperti monster, mengerikan.." Justin bergaya ala-ala monster.
Seperti monster?!
Caitlyn menyesal telah memasakkan makanan untuk pria itu. "Kalau begitu kau tidak udah memakan masakkan monster ini! Lebih baik aku buang saja makanannya!" teriaknya.
Justin menggelengkan kepalanya. "Astaga Cait, apa kau bilang tadi? Kau harus menghargai makanan Cait, itu sama saja namanya kau membuang-buang makanan."
Menyadari apa yang telah ia ucapkan tadi, Caitlyn langsung menutup mulutnya. "Ini semua gara-gara kau! Dosaku bertambah kan!"
Ia pergi meninggalkan ruang makan bersamaan dengan suara hentakkan sepatu yang ia buat sangat keras sangkin kesalnya. Justin benar-benar menguras amarahnya! Bagaimana bisa ia tinggal bersama pria itu selama satu tahun, tujuh bulan lagi?! Caitlyn melirik jam di dinding. Ralat? satu tahun, tujuh bulan, dua minggu, tiga belas hari, delapan jam, dua puluh enam menit dan tiga puluh tujuh detik! Caitlyn berjalan menuju balkon kamarnya. Ia harus rileks dari pria itu. Jangan sampai dirinya terkena darah tinggi karena Justin.
"Cait."
Caitlyn memejamkan matanya. Baru saja ia ingin rileks pria itu datang mengusiknya, lagi!
"Apa?!" ketusnya.
"Kau harus makan Cait."
"Ti-dak-ma-u!" tekannya.
Justin berdiri tepat di belakang Caitlyn. "Aku serius Cait, aku sudah tidak bercanda lagi! Kau harus makan."
Caitlyn mendengus lalu berjalan meninggalkan pria itu.
"Caitlyn."
Caitlyn berusaha bersabar dan berbalik badan. "Apa lagi?!"
"Kau mau kemana?"
"Bukan urusanmu!"
Tidak mendapat jawaban yang tepat dari Caitlyn dan melihat wanita itu tetap melanjutkan langkahnya Justin bisa meledak kapan saja.
"Ms. Anderson!"
Mendengar nada panggil Justin yang terkesan mengancam dan berbahaya, Caitlyn membalikkan tubuhnya lagi menatap Justin.
"Ju-"
Justin segera menyela ucapan Caitlyn. "Cait, jangan bertingkah seperti anak kecil. Kau harus makan Cait!"
Ia berdiri di depan Caitlyn dan menatapnya lembut. Tangannya menyelipkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Caitlyn ke belakang telinga.
"Aku tidak mau kau sakit Cait. Kau sudah menjadi kekasihku Cait. Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu."
"Oke fine, kita makan sekarang, Okay?" pasrah Caitlyn. Ia tidak akan sanggup jika harus mendengar kata-kata manis yang keluar dari bibir Justin lagi.
Senyuman kecil terukir di wajah Justin. Ia mengacak rambut Caitlyn penuh sayang lalu menggandengnya. Caitlyn hanya terdiam paku melihat perlakuan Justin. Merasa tidak ada gerakan dari belakang, Justin berbalik badan, ia melihat Caitlyn yang menatap tangannya yang sedang bergandengan dengan tangan wanita itu.
"Kau harus terbiasa saat aku menggandengmu seperti ini, karena mulai sekarang aku akan lebih sering menggandengmu." ujar Justin mantap.
Caitlyn hanya menganggukkan kepalanya. Menurutnya ini semua pasti akan berakhir setelah hutangnya lunas semua. Setelah itu, pasti pria itu akan membuangnya, tidak mempedulikannya lagi. Ia sedang menjadi pelayan pribadi Justin jadi ia harus menuruti semua perintah pria itu, walau terkadang aneh-aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Billionαire αnd I | [COMPLETED] ☑
RomantikWatson Second Story #Book2 Sequel of Conquer Her HR #49 Romance Caitlyn Anderson wanita berusia 21 tahun yang sudah kehilangan seluruh keluarganya sejak kecil. Di usianya ke 17 Caitlyn memutuskan untuk pindah ke NYC. Tahun-tahun berlalu Cai...