Kalian nagih. Wkwk nih udah update.. Ku masih ujian wkwk. Kalian udah siap ya? 😢 Enak..
Last sih ujiannya hari ini :)
Semoga mood kalian hari ini baikan dengan part ini :v
Jangan lupa tolong tekan tombol 🌟nya yak.. Makasih wkwk.
Ah ya.. HAPPY BIRTHDAY NANADDDDD ENTAH APA NAMA AKUN U. U rahasiain. Jadi I dedicated ini part buat u yak.. Makanya kasih tahu dong 😂😂.
And buat yg HBD hari ini HAPPY BIRTHDAY juga yakk.
Aku pilih up hari ini karena temanku ultah :) Ada yg mau ucapin? 😂
Happy Reading..
Playlist 🎤: Liam Payne, J. Balvin - Familiar (Lyric Video)
***
"Jadi kau tidak berniat mendengarkanku? Kalau memang begitu, aku akan mundur. Aku tidak akan pernah mengganggu hidupmu lagi, aku juga tidak akan muncul di depanmu lagi! Terima kasih!"
Caitlyn melangkahkan kakinya pergi dengan air mata yang mengalir. Ia tidak mendengar suara Justin lagi. Apa Justin memang tidak menginginkan penjelasannya? Caitlyn membuka pintu ruang kerja Justin dan langsung keluar meninggalkan ruangan itu. Ia berlari menuju lift tanpa menghiraukan panggilan Rebecca padanya. Di dalam lift, Caitlyn mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa henti. Hatinya terasa begitu sesak dan tertusuk. Tidak ada lagi harapan untuknya, Justin saja sudah menolak untuk mendengarkan penjelasannya, apalagi kembali padanya. Mungkin ia harus memimpikan pria itu bahagia bersamanya setiap hari, baru bisa kembali dengan pria itu. Jika saja itu nyata, Caitlyn akan berusaha semaksimal mungkin agar memimpikan Justin dengannya bahagia agar dapat kembali dengan pria itu.
Dalam hitungan menit, Caitlyn sudah tiba di luar perusahaan Justin dan memberhentikan sebuah taksi. Ia masuk ke dalam taksi tersebut dan langsung pergi kembali ke apartemennya.
Sementara di ruangan Justin, tampak pria itu sedang menatap taksi yang melaju dengan cepat itu melalui kaca dinding ruangannya. Menurut Justin, Caitlyn sudah terlambat, wanita itu datang di saat ia sudah benar-benar membencinya. Ketika ia menyiksa Caitlyn tadi terasa rasa puas dalam dirinya, namun entah kenapa tidak dengan hatinya. Hatinya terasa teriris begitu dirinya menyiksa wanita itu. Sayangnya, ego menguasai dirinya, rasa balas dendamnya jauh lebih kuat daripada rasa kasihannya kepada wanita itu.
Justin duduk di kursi kerjanya dan kembali menyibukkan dirinya dengan tumpukan-tumpukan kertas. Tetapi, anehnya ia tidak bisa fokus. Pikirannya terus terarah dengan perkataan Caitlyn yang tadi begitu memaksanya untuk mendengarkan penjelasan wanita itu.
Akh.. sial!
Dengan kesal, Justin mengacak rambutnya frustasi. Ia mengambil jasnya dan langsung berlari keluar menuju parkiran. Dia membanting kuat pintu mobil dan langsung menjalankan mobilnya dengan laju. Justin menuju ke mansion miliknya. Masuk ke dalam kawasan mansion, Justin langsung turun dari mobil dan melemparkan kunci mobilnya kepada Robby untuk di parkirkan. Dia berjalan cepat menuju dapur, namun panggilan ibunya menghentikan langkah Justin.
"Sayang, kau sudah pulang?"
"Aku pulang lebih awal Mom." ucap Justin dan kembali melangkahkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Billionαire αnd I | [COMPLETED] ☑
RomanceWatson Second Story #Book2 Sequel of Conquer Her HR #49 Romance Caitlyn Anderson wanita berusia 21 tahun yang sudah kehilangan seluruh keluarganya sejak kecil. Di usianya ke 17 Caitlyn memutuskan untuk pindah ke NYC. Tahun-tahun berlalu Cai...