Mr. Billionαire αnd I | [COMPLETED] ☑

Mr. Billionaire and I | Chapter 74: Watson Junior

Haii. Selamat Sore! Jusca balik lagiii.

NANTI HARAP BACA HINGGA AKHIR REALLY² AKHIR. ADA BONUS SEDUATU DI SANA :)

Di part ini, kalian akan merasakan kebahagiaan 😤 karena.... Ya begituuu

Oh ya, HAPPY BIRTHDAY BUAT MY SEPUPU CE ***A!!! WISH U ALL THE BEST WALAUPUN GA BACA WP AND GATAU INI HEHEHE.

AND HAPPY BIRTHDAY JUGA BUAT YANG HBD TODAY! 💕

Minta tolong tekan ujung bawah kiri ya dan commentnya dung.. 😅🙏 Makasih 💕

Happy Reading~

Playlist 🎤: Westlife - Better Man

***

Tanpa pikir panjang, Caitlyn langsung berlari di sekitarnya sambil berteriak nama pria itu. Sial... Dia benar-benar sendiri. Tidak ada jejak terlihat pria itu. Caitlyn menangis lagi, berpikir bahwa pria itu meninggalkannya sendirian di tengah hutan seperti ini. Bagaimana jika ada hewan liar yang menyerangnya? Atau bahkan mencabik-cabiknya dan memakannya? Caitlyn tidak dan tidak akan pernah siap untuk itu. Siapa yang siap untuk dimakan oleh hewan buas?

"Justin..." lirihnya.

Suara kresek-kresek terdengar dari balik semak-semak. Caitlyn memundurkan langkah kakinya dan mulai semakin takut.

"Just? Is that you?"

"Lyn?"

***

"Justin!"

Caitlyn merasa begitu lega, melihat pria itu yang muncul dari balik semak-semak. Kakinya bergerak menghampiri suaminya dan memeluknya. "Kau dari mana Just?"

Sebenarnya, Justin hanya pergi sebentar untuk memastikan sesuatu di suatu tempat di hutan itu. Dan ia berniat memberikannya kepada istrinya yang sedang ketakutan saat ini. Memang sih... Menakuti Caitlyn juga salah satu rencananya. Terkadang, melihat wajah takut Caitlyn itu sangat lucu.

"Suatu tempat," Justin mengacak rambut Caitlyn sebelum mengecupnya sekali. "Ikut aku,"

Geez... Ke mana sebenarnya Devil ini ingin membawanya?! Bulunya sudah merinding saat Justin membawanya semakin dalam dan jauh dari jalan. Dan apa suaminya ini lupa kalau dia sedang hamil tua?! Ck! Tidak mudah baginya melewati jalan di hutan itu yang dipenuhi oleh ranting!

Namun, memang pria ini bisa melenyapkan semua rasa kesalnya dalam waktu singkat. Dari kejauhan, Caitlyn bisa melihat sebuah lampu-lampu yang menerangi sebuah tempat. Ia menatap Justin sebentar dan tersenyum.

"Ayo," seru Justin.

Ah... Seketika moodnya membaik begitu saja. Lampu-lampu itu tampak begitu indah, apalagi ketika mereka semakin mendekat. Caitlyn bisa melihat ada rumah kayu, kursi untuk bersantai, dan masih banyak lagi.

"Suprise," bisik Justin seraya memeluk istrinya dari belakang.

"This is so beautiful," lirih Caitlyn.

"You like it?"

"I love it, Just. Thankyou,"

Justin tersenyum mendengar itu. Ia mengecup leher Caitlyn dan mengajak wanita itu untuk naik ke atas rumah menggunakan tangga kayu. "Masuklah,"