Mr. Billionαire αnd I | [COMPLETED] ☑

Mr. Billionaire and I | Chapter 1: Meet Him

Haii.. Mau minta tolong nih, di setiap part kalau kalian masih lihat ada typo nama 'Rex' tolong bantu di comment aja ya makasih. Kalau mau tahu alasannya ada di part GOT IT. 🙏

Playlist 🎤: Charlie Puth - Attention [Official Video].

***

"Tidak! Ini tidak mungkin! No! tidak ini tidak mungkin! Pasti.. pasti kau berbohong! Kalian pasti berbohong!.. pasti.. pasti.." Caitlyn berteriak histeris dengan suara yang kuat namun lama-lama suaranya berubah menjadi melemah. Ia tidak percaya dengan perbuatan kedua orang di depannya.

"Tapi itu kenyataanya Caitlyn, maafkan aku, ku mohon jangan membenciku," lirih Gabriel memohon. Matanya ikut berkaca-kaca menatap Caitlyn.

"Cait-"

"Kalian! Kalian berdua pengkhianat! Pergi! Pergi kalian! PERGI!" teriak Caitlyn sambil berjalan mendekati mereka lalu mendorong paksa tubuh kedua orang itu dengan sisa tenaga yang ia punya menuju pintu apartemennya.

Tadi Caitlyn mendengar bel pintu apartemennya berbunyi. Saat ia buka ia bahagia melihat sahabatnya Gabriel datang, namun ia merasa sedikit aneh dengan kedatangan kekasihnya juga. Dan ternyata ia mendapatkan informasi yang sangat menyakiti hatinya.

"Cait, aku mohon," lirih Gabriel lagi.

"Caitlyn beri Gabriel kesempatan."

Caitlyn menatap kekasihnya tidak percaya. Mungkin akan menjadi mantan kekasihnya sebentar lagi. "Kau membelanya? Tentu saja iya, dan kau tau apa? Aku tidak percaya dengan ini semua! Kalian datang bersamaan dan berkata akan segera menikah. Lebih parahnya lagi kau hamil Gabriel? Sungguh mengejutkan! Aku tidak akan pernah memberikan kesempatan untuk kedua manusia busuk seperti kalian! Sekarang kalian pergi dan ingat satu hal! Kau Gabriel bukan sahabatku lagi dan kau Samuel! Kau bukan kekasihku lagi! Kalian sama-sama busuk! Cocok sekali!"

Gabriel mengenggan tangan Caitlyn. "Caitlyn aku mohon dengarkan aku dulu, aku hanya tidak ingin membohongimu terus dan kau akan tersakiti, aku tidak ingin menyakitimu."

Caitlyn segera menepis tangan Gabriel dengan kasar. "Tidak ingin menyakitiku? tapi sekarang kau menyakitiku! hatiku kau banting begitu saja seperti sampah yang tidak berguna! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi! Pergi kau sekarang juga! Kau juga Sam!"

Caitlyn mendorong kedua orang itu sekuat mungkin sampai keluar dari apartemennya. Ia menutup pintu apartement dengan kuat tepat di depan wajah mereka dan masuk ke dalam. Ia tidak boleh menangisi mereka. Mereka hanyalah pengkhianat. Seharusnya ia bisa bertahan, itulah menurutnya.

Dan sekarang Caitlyn memilih untuk mengganti bajunya dengan baju santai. Mungkin sedikit jalan-jalan akan menenangkan pikirannya. Ia tidak boleh menangisi mantan kekasihnya dan juga mantan sahabatnya. Mereka telah berkhianat padanya.

Caitlyn mengintip jendela, setelah tidak terlihat kedua orang itu, Caitlyn keluar dari apartemennya dan tidak lupa mengunci pintu. Caitlyn berjalan di sepanjang jalan dengan kepala menunduk. Ia lebih fokus kepada ponsel yang ada di tangannya. Ia menghapus semua fotonya dengan Sam. Menurutnya itu semua sekarang hanyalah sampah! Lagian juga ia masih punya banyak fotonya dengan Sam di laptopnya.

Bukk!

Tiba-tiba tubuhnya menabrak seseorang dan itu membuatnya sedikit meringis karena bahu yang sakit.