Yeayy wattpad sembuh katanya.. Wkwk
Minta 🌟 nya boleh dung wkwk, happy readings yakk
Playlist 🎤: Jonas Blue ft. William Singe
****
Sudah satu bulan Caitlyn tinggal bersama Justin, pria itu sungguh menyebalkan untuk Caitlyn. Bayangkan saja jika kalian jadi Caitlyn, setiap hari kalian harus memasangkan dasi pria itu dengan alasan lupa cara memasangnya. Bagi Caitlyn, hidup bersama pria itu bagaikan neraka. Ia selalu di suruh ini itu padahal ia bisa mengambilnya sendiri. Seperti saat Justin sedang bekerja, Caitlyn disuruh mengambil pena yang tepat berada di samping pria itu.
Sungguh, sepertinya selama dua tahun ia harus belajar bersabar lebih kepada pria itu. Justin selalu menjahili Caitlyn jika pria itu sedang tidak bekerja, rasanya Caitlyn ingin menendang pria itu jauh-juah dari hidupnya. Hari ini, pria itu bekerja dan Caitlyn menolak untuk ikut dengan pria itu. Bahkan tadi ia rela sampai memohon kepada Justin hanya untuk tidak ikut ke perusahaan Justin.
Sudah sore hari dan pria itu belum pulang sama sekali. Merasa bosan, Caitlyn mengelilingi mansion. Tiba-tiba ia melihat sebuah pintu yang berbeda dari pintu lainnya dan itu menarik perhatiannya. Caitlyn mendekati pintu tersebut lalu membukanya. Ruangan itu sangat gelap. Ia mencari kontak lampu lalu menekannya. Saat lampu-lampu tersebut hidup, Caitlyn menatap tidak percaya ruangan itu. Itu adalah sebuah kamar, dan kamar itu bisa dibilang rapi.
Caitlyn mendekati meja rias yang ada di situ lalu mengelus meja tersebut. Satu kata untuk kamar tersebut adalah berdebu. Kamar tersebut sepertinya telah dikunci dengan lama sehingga berdebu. Ia menatap bingkai yang ada di meja rias tersebut yang ditutupi oleh kain hitam. Caitlyn menarik kain hitam tersebut lalu mengangkat bingkai itu. Foto seorang perempuan yang sangat cantik.
"Apa yang kau lakukan di sini?" suara dingin itu terdengar.
Seketika Caitlyn melepaskan bingkai tersebut dari tangannya karena terkejut. Ia berbalik dan mendapati Justin yang menatapnya dengan tajam dan dingin seakan-akan ingin membunuhnya saat itu juga.
"Ju..Justin, kau sudah pulang.."
"Apa yang kau lakukan di sini?" ulang Justin dengan nada yang lebih dingin.
Caitlyn menundukkan kepalanya tidak berani menatap Justin. "A..aku, aku hanya bosan jadi ke sini."
"Sekarang kau masuk ke kamar!" bentak Justin.
Caitlyn mengangguk pelan lalu lari pergi menuju kamarnya meninggalkan Justin yang menatap bingkai pecah tersebut dengan nanar. Ingatan masa lalu kembali berputar di pikirannya yang meninggalkan rasa sakit yang kuat di hatinya. Justin mengepalkan tangannya lalu keluar dari sana dengan amarah yang tertahan.
Justin menuju kamar Caitlyn. Entah apa yang akan dilakukannya yang jelas ia sangat marah sekarang. Matanya mengelap marah bercampur dengan kilatan tajam, tangannya terkepal kuat sampai urat-uratnya terlihat. Justin memasukki kamar Caitlyn lalu menghampiri wanita itu yang sedang berada di balkon memunggunginya. Justin berdiri tepat di belakang Caitlyn. Ia menghirup bau tubuh Caitlyn yang sangat ia sukai lalu memeluk pinggangnya dari belakang.
"Justin?" panggil Caitlyn dengan pelan. Ia ingin melepaskan pelukannya namun Justin malah mengeratkan pelukannya.
"Biarkan seperti ini dulu, sebentar saja," bisik Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Billionαire αnd I | [COMPLETED] ☑
Roman d'amourWatson Second Story #Book2 Sequel of Conquer Her HR #49 Romance Caitlyn Anderson wanita berusia 21 tahun yang sudah kehilangan seluruh keluarganya sejak kecil. Di usianya ke 17 Caitlyn memutuskan untuk pindah ke NYC. Tahun-tahun berlalu Cai...