Mr. Billionaire and I | Chapter 26: Trouble

65.8K 2.5K 65
                                    

Eh sorry ke unpublish.. Aku re-publish jadinya. Akhirnya.. Update juga haha. Tolong tekan tombol bintangnya ya..  👍👍🙏🙏 thx.

Playlist 🎤: Zayn - Let Me (Official Video)

***

She wanted something else, something different, something more. Passion and romance, perhaps, or maybe quiet conversations in candlelit rooms, or perhaps something as simple as not being second - Nicholas Sparks.

°°°

"Satu tahun, enam bulan, dua puluh hari lagi." Caitlyn bergumam pelan sambil tangannya yang menarik-narik kelopak bunga mawar satu persatu dan melempar kelopaknya sembarangan.

Ia mengulangi kegiatan itu terus-menerus. Jika kelopak bunganya sudah habis, Caitlyn membuang tangkainya dan mengambil bunga mawar yang baru lagi. Ia sedang berada di dalam kamarnya, duduk di sofa yang ada di depan ranjangnya dengan hanya menggunakan bathrobe berwarna putih. Caitlyn baru saja selesai mandi dan karena bosan, ia lebih memilih untuk bermain-main dengan mawar itu sambil berkata sisa berapa lama lagi ia akan tinggal bersama Justin.

Semenjak kejadian terakhir kali ia bertemu dengan Gabriel dan Samuel, Caitlyn lebih sering diam dan memikirkan penjelasan mereka. Ia mungkin memaafkan mereka, tapi tetap saja di hatinya tersisa luka. Mereka mengecewakannya, menghancurkan kepercayaan yang telah ia berikan.

Caitlyn membuang tangkai terakhir yang ada di tangannya. Ia melirik bunga mawar di vas yang sudah tidak ada karena semua bunganya yang ia tarik kelopaknya dan membuangnya.
Ia menumpu kedua siku tangannya pada siku kakinya dan telapak tangannya yang menahan dagunya.

Ia merasa bosan sekali. Sementara Justin entah kapan pulang dari kantor. Tadi pagi Justin melarangnya untuk keluar mansion tanpa seizin pria itu. Caitlyn melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan pria itu belum pulang sama sekali.

Cekrek

"Lyn?"

Caitlyn langsung tersadar dari lamunamnya. Ia merapikan bathrobenya lalu berdiri. Baru saja dibilang dan pria itu sudah pulang ternyata.

"Ada apa Tin?" tanyanya kepada Justin yang sedang menutup pintu.

Justin berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Caitlyn hanya melihat gerak gerik Justin. Entah ada apa pria itu masuk ke dalam kamarnya.

"Kau kemana saja hari ini Lyn?" tanya Justin.

Caitlyn ikut duduk di sebelah Justin dan berdecak. "Kau melarangku kemana-mana. Aku bosan kau tahu. Aku hanya ke dapur, ke ruang tamu, perpustakaan, kamar, sepertinya itu saja."

Justin tertawa pelan. Ia merangkul Caitlyn agar mendekat padanya sehingga kepala Caitlyn bersandar pada dadanya. "Aku merindukanmu Lyn."

"Rindu? Emangnya aku kemana? Aku tidak kemana-mana."

"Entahlah, aku begitu merindukanmu." ucap Justin sambil memejamkan matanya.

Caitlyn menggelengkan kepalanya. "Sepertinya kau sakit."

Wanita itu berdiri dan berjalan menuju pintu balkon. Ia membukanya dan keluar ke balkon. Justin hanya terkekeh dan mendongak untuk melihat gerak gerik Caitlyn.

Mr. Billionαire αnd I | [COMPLETED] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang