Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi kamu sama sekali belum bisa beranjak dari tempat dudukmu sekarang ini. Karena tugas fisika yang memaksamu disini dan melupakan jam istirahat.
"Bagaimana ini aku tidak mengerti" keluhmu menatapi soal-soal yang membuatmu pusing. "Rasanya fisika ingin membunuhku secara perlahan kalau seperti ini"
"Kamu tidak akan terbunuh hanya karena mengerjakan soal fisika" suara lembut tapi tegas itu membuatmu terkejut seketika dan menoleh ke sumber suara. Kamu melihat Minseok kakak kelasmu yang terkenal dingin dan juga cute berjalan menghampirimu.
"Tapi jika soal-soal ini hanya memutar-mutar diotakku tanpa bisa aku pahami, aku yakin sebentar lagi aku akan menjadi gila lalu mati botak karena setiap hari memikirkan tugas dari guru sialan tersebut!" balasmu menatap Minseok yang menarik kursi lalu duduk disampingmu.
"Y/n!" Minseok mengingatkan kata-katamu yang mengumpat guru fisikamu itu. Minseok memang terkenal disiplin,tegas dan juga pintar jadi wajar saja kalau dia adalah murid kesayangan para guru dan sering kali memarahimu karena mengumpati para guru.
"Aah kau tidak pernah merasakan bagaimana dimarahi oleh guru jadi diamlah!" kesalmu kepada Minseok membuat sebagian orang yang ada dikelas menengok kearahmu ingin tahu.
Minseok menatapimu datar mencoba menahan rasa kesalnya, kalau kamu adalah orang asing. Pastilah sudah Minseok marahi abis-abisan.
"Bisakah kau jaga sedikit mulutmu y/n ah pedas sekali" balas Minseok dengan sinis.
"Ne, mulutku memang pedas kalau kau tidak suka pergilah" usirmu kemudian dengan kesal kamu mencoba memahami kembali rumus fisika itu.
belum sempat Minseok membalas perkataanmu, tiba-tiba saja datang 2 orang perempuan mendatangi Minseok dengan malu-malu.
"Oppa Minseok kau dipanggil oleh Junmyeon sunbae untuk rapat osis" ujar perempuan berambut blonde dengan gaya centilnya, kamu yang mendengar langsung mengalihkan pandanganmu dari buku kepadanya dengan sinis.
"Siapa yang menyuruhmu memanggilnya oppa hah?" katamu memicingkan mata.
"Kau siapa hah? Memangnya kau saja yang boleh memanggilnya oppa? Aku pun berhak!" balas perempuan yang kamu kenal dengan nama Mina itu dengan nada tidak suka
"Apa penting kau tau siapa aku hah? Yang jelas tidak ada yang boleh memanggil Dia" kamu menunjuk Minseok "dengan sebutan Oppa! Kau mengerti huh?"
"Cih, kau kekasih nya saja bukan berhak mengatur-mengatur seperti perempuan centil saja" kata perempuan satunya.
Oke, ini salah Minseok yang meminta menjalani hubungan diam-diam. Jadi kamu sama sekali tidak bisa menjelaskan siapa dirimu untuk Minseok jika ada yang mendekati Minseok seperti ini.
Dan Minseok diam-diam tersenyum senang melihatmu cemburu seperti ini.
Kamu melirik Minseok kesal, dan menarik nafas panjang nya. Sementara Minseok melemparkan senyum smirk nya kepadamu.
"Bisakah kalian pergi?" katamu berusaha tenang.
"Tidak mau, kita akan pergi bersama Minseok oppa untuk rapat osis. Harusnya kita yang mengusirmu" jawabnya sengit masih kesal kepadamu.
"Aku ingin kamu menjemputku setelah pulang rapat" mintamu kepada Minseok tidak mempedulikan adanya dua makhluk astral didepanmu ini, dan Minseok hanya mengangguk pelan.
"Yak, siapa kau meminta Minseok oppa untuk menghampirimu?" tanyanya tidak terima.
"Bisakah kalian diam pergilah dengannya, itu mau kalian kan" usirmu yang sudah sangat malas berhadapan dengan orang-orang yang menganggumi Minseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfiction[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017