Hari ini kamu dan Jongin terbang ke Paris untuk menghadiri acara gala yang dia adakan oleh Kim Junmyeon teman bisnis Jongin dan juga selaku pemilik hotel tempat acara berlangsung yang baru saja launching seminggu yang lalu. Biasanya Jongin selalu pergi sendiri jika ada perjalanan bisnis, tapi kali ini ia mengajakmu karena mengingat christmas sebentar lagi jadi kalian berdua sekalian liburan disana.
"Terakhir kali aku pergi ke Paris adalah 3 tahun yang lalu bersama mantan kekasihku" celetukmu saat kalian berada di kamar hotel, sebelah tanganmu memegang gelas berisi wine dan matamu terus menatap keluar jendela tanpa mempedulikan reaksi Jongin di sebelahnya.
Jongin melihatmu yang berdiri di dekat jendela dengan tidak suka. "Haruskah kau membahas nya saat ini?"
Kamu menoleh kearah Jongin dan terkekeh. "Aku hanya memberi tahumu saja" lalu kamu berjalan menghampiri Jongin dan duduk di sebelahnya.
Jongin tidak membalasnya, ia tahu kalau kamu suka sekali menggodanya dan sesekali membuat Jongin jengkel hanya untuk menarik perhatiannya. Jongin kembali fokus pada ipad yang dibawanya ia memang workholic tidak bisa lepas dari pekerjaan barang sebentar.
"Ayolah bisakah kau berhenti menyelingkuhi ku dengan pekerjaanmu itu?" Ujarmu dengan nada merajuk karena sedari tadi kamu hanya di diamkan oleh pria itu.
"Sebentar, aku sedang menghi--"
Kamu merebut ipad yang di pegang Jongin dan menyembunyikannya di belakang badanmu.
"Y/n" ujar Jongin meminta kembali ipad yang kamu sembunyikan.
Kamu menggeleng pelan. "Stop working Jong"
Jongin mendesah pelan lalu melepas kaca matanya. "Kau ingin apa hm?" Ujar Jongin yang akhirnya mengalah lalu mengubah posisi duduknya menghadapmu.
"Drink first" kamu mengambil segelas wine yang berada di depanmu dan memberikan kepada Jongin.
Jongin mengambil dan meneguknya sedikit. "Ada apa?"
Kamu sedikit merunduk dan menatap gelas yang kamu pegang, takut dan bingung ingin memulainya dari mana. Tapi sudah sepatutnya Jongin tahu hal ini, karena ia adalah tunanganmu.
Jongin menyadari sedikit perubahan sikap darimu lalu mengangkat dagumu dengan tangannya. "Hei, ada apa? Ceritakan padaku"
Kamu menarik nafas panjang sebelum berkata, "aku tau mungkin bukan tempat yang tepat untuk mengatakan hal ini kepadamu.. tapi aku bingung"
Kepala Jongin sedikit merunduk untuk menatap matamu. "Katakanlah"
Kamu mendongak menatap Jongin lalu bicara sepelan mungkin dan berharap Jongin mendengarnya sehingga kamu tidak harus mengulangnya lagi "Seminggu yang lalu.. aku hampir di perkosa oleh senior yang menyukaiku waktu kuliah" kamu mengatakannya dengan gemetar.
Wajah Jongin mengeras ketika mendegar kamu mengatakan hal yang sangat di luar dugaan Jongin, ia tidak pernah menyangka gadisnya itu-- hampir di sentuh oleh orang brengsek.
"Siapa namanya?" Tanya Jongin menahan emosinya membuat wajahnya sedikit memerah.
"Lee Jong Suk" ketika kamu menyebutkan namanya kamu meraih tangan Jongin dan menggenggamnya erat. "Aku takut, aku belum bilang kepada siapapun tentang hal ini karena aku tidak mempunyai keberanian untuk bercerita"
Nafas Jongin sedikit terengah ia sedikit marah kepadamu, mengapa kamu tidak memberi tahunya sejak awal jadi Jongin bisa menyingkirkan pria brengsek itu dan memberimu perlindungan lebih.
"Untung saja pada saat itu terdapat para pekerja yang baru saja pulang dan mendengar teriakan ku jadi mereka menolong ku, sementara itu ia kabur dan sempat mengancamku Jong.." katamu lirih lalu kemudian terisak karena mengingat kejadian pada hari itu yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya, sangat menakutkan.
Jongin menarikmu ke dalam pelukannya, ia hampir tidak bisa berkata-kata ia sangat marah kepada orang itu jika saja mereka bertemu. Jongin akan menghabisi pria itu sampai ia menyesali perbuatannya. "Tenanglah, aku di sini kau tidak usah takut lagi sayang" ujar Jongin mengelus kepalamu lembut.
Kamu menarik nafas mu perlahan, lalu melepas pelukannya. "Ini.." tanganmu terangkat untuk membuka 2 kancing teratas kemejamu dan memperlihatkan sebuah plester yang menempel di kulit putihmu. "Dia menodongku dengan pisau dan ketika para pekerja itu menolongku dia menggores nya di sekitar bahuku lalu pergi"
Jongin memegang plester itu dan mengelusnya perlahan. Tanpa ia sadar jari tangannya mengempal, sungguh bisakah sekarang ia kembali ke korea dan menghabisi pria itu. Jongin tidak tega melihatmu seperti ini.
Jongin menunduk menyesal karena ia tidak bisa menjaga kekasihnya itu dengan baik. "Maafkan aku.. aku tidak tahu kalau kau mengalami hal seberat itu"
"Tidak apa-apa sayang" ujarmu memegang kedua pipi Jongin dan menatap matanya dalam-dalam. "Aku hanya ingin kau berada di sekitarku saja, itu sudah sangat membuatku aman Jong"
"Memang nya apa yang membuat dia bisa berbuat senekat itu kepadamu?"
"Sepertinya dia tidak terima aku tolak di depan banyak orang karena pada saat itu aku sudah denganmu, dan ketika tau kau kekasihku dia tidak terima dan mungkin dendam denganku" katamu tersenyum miris.
"Karena dia tau aku bukanlah lawannya" Jongin terkekeh pelan membanggakan dirinya.
Kemudian Jongin sedikit merunduk untuk mencium lukamu yang di tutupi plester, seolah-olah memberi kekuatan agar cepat sembuh. "Aku berjanji akan terus menjagamu y/n dan jika ada orang asing yang menyentuhmu barang sedikit pun akan ku buat dia menyesali perbuatannya itu.."
Kamu mengangguk terharu mendengarnya lalu mengecup pelan bibir Jongin. "Terima kasih sayang" kamu memeluk tubuh Jongin erat menyesap wangi tubuh pria yang selalu membuatnya terasa aman dan juga bahagia.
***
Haii, coba besok siapa yang ujian?? Aku besok ujian nih makannya hari ini aku kasih kalian double update..
Sebagai penyemangat jangan lupa vote dan comment ya! Mudah-mudahan aku bisa up lagi setelah selesai ujian minggu depan.
Semangat yah yang besok ujian yang udah selesai semoga dapat nilai yang memuaskan 😚
Hwaiting!! ❤
Luff
Caramello.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfiction[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017