Kamu tengah berdiri di atas rooftop sekolah tempat dimana kamu telah janjian bertemu dengan Jongin. 30 menit telah berlalu tapi sampai saat ini Jongin belum muncul juga, kamu mengambil nafas berat dan sudah mulai lelah menunggu pria itu. Kamu pun akhirnya berinisiatif untuk pulang karena tau Jongin tidak akan datang menemuimu.
Tapi ketika kamu membalikkan badan, kamu melihat Jongin tengah berdiri menatapmu. Kedua mata kalian bertemu untuk sesaat sebelum kamu mengalihkan pandanganmu ke arah lain.
"Ku kira kau tidak akan datang" ujarmu memandang ejek Jongin.
"Aku tidak pernah tidak menepati janjiku Y/n" kata Jongin lalu berjalan mendekatimu.
Alismu terangkat ketika Jongin mengatakan itu, "oh ya? Kau pikir sudah berapa kali aku harus pulang sendiran karena kau tengah menemui perempuan lain?" Katamu dengan santai seperti tidak merasakan rasa sakit sama sekali.
Raut wajah Jongin sedikit berubah dan menatapmu sedikit tajam. "Berhentilah membahas hal itu y/n!"
"Bukankah kita bertemu untuk membahas ini?"
"..."
"Siapa lagi dia?" Tanyamu pada akhirnya.
"Yang mana?" Jongin bertanya balik.
"Kau tidak usah berpura-pura bodoh seperti itu!" Katamu mulai jengkel.
"Aku serius yang mana?, aku menemui banyak perempuan hari ini" kata Jongin tanpa berpikir.
"Astaga" kamu sedikit terkejut dengan pengakuan secara tidak langsung dari Jongin. "Perempuan yang aku lihat tadi Jongin!!"
"Oh, noona itu.. Kim Yoona namanya"
"Noona?" Kamu mengulang kata Jongin.
Jongin mengangguk tanpa rasa bersalah. "Memangnya kenapa kalau dia noona?"
Kamu menatap nanar Jongin, bingung dengan sikapnya yang sangat player ini. Dulu sebelum kamu dan Jongin berpacaran Jongin memang terkenal sebagai playboy yang suka bermain-main dengan wanita. Awalnya kamu tidak menyukai Jongin karena cap nya sebagai playboy sudah tersebar luas dan juga kamu pikir Jongin adalah tipe bocah tengil yang hanya kurang kerjaan, tapi karena suatu hal Jongin mendekatimu terus menerus walau kamu sudah berkali-kali menjauhinya dan menolak keberadaannya. Tapi Jongin tidak menyerah, Jongin terus mengejarmu selama hampir satu tahun.
Semua orang bingung dengan perubahan sikap Jongin kepadamu, terlebih lagi ketika kamu tahu fakta bahwa Jongin tidak suka membuang-buang waktu dan tenaga untuk perempuan yang tidak memyukainya. Intinya Jongin paling anti dengan mengejar perempuan. Karena fakta itu akhirnya lama-kelamaan akhirnya pertahananmu hancur, kamu mulai menyukai Jongin dan menyadari bahwa Jongin adalah pria yang tampan dan juga manis. Akhirnya pada saat kenaikan kelas dengan senang hati kamu menerima pernyataan cinta Jongin.
Kamu merasa sangat bahagia sekali saat itu, kamu kira kamu sudah berhasil menaklukan Jongin dengan sifat playboynya. Di lihat dari sikap Jongin kepadamu yang lembut dan perhatian kamu sudah yakin 1000% bahwa Jongin sudah benar-benar jatuh cinta padamu. Tapi... kenyataan itu salah, pada bulan ke 5 kalian berpacaran Jongin ketahuan berjalan dengan gadis lain oleh mu sambil bergandeng tangan.
Kamu hanya melihat itu tanpa ekspresi apapun, sampai Jongin melihatmu lalu melepas pegangannya kepada perempuan tersebut dan menghampirimu. Ekspresi khawatir Jongin saat itu sangat jelas di otakmu. Tapi kamu tidak bereaksi apa-apa dan hanya diam ketika Jongin menghampirimu. Tidak seperti perempuan lain ketika mengetahui kekasihnya berselingkuh, kamu malah menyuruh Jongin kembali pada perempuan tadi lalu pergi. Pergi tanpa mengeluarkan amarahmu kepada Jongin.
Jongin bingung melihatmu, kamu sendiri juga bingung dengan dirimu sendiri kenapa kamu tadi tidak mengeluarkan amarahmu saja dan menarik Jongin pergi. Bukannya malah membiarkannya seperti itu. Kamu terus berjalan sambil memegangi dadamu, perlahan air matamu jatuh. Dan dalam hati kamu berkata.
"Ah, jadi begini rasanya sakit hati.."
Sejak saat itu Jongin terus berulah, kamu juga sudah beberapa kali meminta putus tapi selalu Jongin tolak. Ia selalu memberimu alasan berjanji akan berubah dan tidak lagi seperti itu, tapi sekarang apa?. Jongin kembali bermain lagi di belakangmu, sampai saat ini dan kamu sudah muak dengan itu.
"Aku ingin putus." Katamu dengan tegas kali ini tidak ada rasa sakit hati lagi di hatimu, rasa sakit itu hampir sudah tidak terasa lagi.
Jongin memandang mu tajam. "Tidak, aku tidak mau!"
"Kau ini kenapa??" Kata Jongin setengah berteriak.
"Kau hampir berciuman tadi dengan perempuan itu.." ujarmu pelan sangat aneh saat mengatakannya.
Kedua tangan Jongin memegang bahumu. "Lihat aku, bukankah kau sudah pernah melihatku seper..."
Dengan cepat kamu menggeleng, matamu sudah berkaca-kaca dan kamu membenci itu. Rasa sakit itu mulai sedikit terasa dan membuat matamu memanas. "Kau boleh mempermainkan aku tapi tidak dengan dia"
"Memangnya kenapa? Apa bedanya dia dengan perempuan lainnya??"
Kamu menatap sendu Jongin, nafasmu mulai memburu karena air matamu mulai jatuh dan dengan pelan kamu berkata. "Karena dia kakak ku Jongin!, karena itu aku ingin putus aku sudah tidak tahan lagi denganmu.."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfiction[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017