Imagine 9 ✔

10.7K 816 17
                                    

Kamu lagi-lagi menghela nafas kasar dikarena kan melihat Junmyeon, sahabatmu kembali menemui gadis yang entah kamu tidak ingin ketahui namanya. Bukan karena tidak suka, ah mungkin itu juga salah satunya. Tetapi Junmyeon selalu membawamu ketika dirinya bertemu dengan gadis itu. Dan bodohnya kamu tidak menolak ajakannya, meskipun kamu sudah berniat menolaknya.

Yah, yang seperti kalian kira. Kamu sudah mulai menyukai Junmyeon sejak lama, mungkin sekitar ketika kalian berdua menduduki sekolah menengah atas. Dan disitulah pandanganmu terhadap Junmyeon berbeda. Setiap kali Junmyeon memperlakukan hal lembut atau sedikit romantis kepadamu, perasaanmu selalu menghangat. Padahal dulu kamu merasa biasa saja.

Kamu melirik arloji ditangan kirimu, sudah hampir 1 jam kamu menemani Junmyeon. Dan kamu pun sudah menghabiskan 2 gelas Cappucino untuk menemani rasa suntukmu. Ketika ingin meminum kembali kopimu, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik kopimu. Kamu pun mendengus kesal.

"Sudah kubilang jangan memesan kopi y/n!" kata Junmyeon memperingatkan dengan lembut namun terdengar tegas ditelingamu.

Kamu melihat Junmyeon didepan mu, kemudian melirik ke arah tempat Junmyeon duduk bersama gadis itu. "Dia sudah pulang?" tanyamu.

Junmyeon mengangguk kemudian menghabiskan kopimu.

"Apa saja yang kau bicarakan dengannya?" tanyamu lagi penasaran.

"Huh?!"

"M..maksudku, kau bicara apa saja tadi kenapa lama sekali" katamu dengan nada sedikit kesal.

"Mianhae.. Aku keasyikan ngobrol dengannya tadi sampai melupakanmu" Junmyeon tersenyum lebar sambil mengacak-acak rambutmu pelan.

Kamu menatapnya sendu, apakah Junmyeon menyukai gadis itu?. Tiba-tiba saja kamu merasa sesak di dadamu.

"K..kau menyukai dirinya?" tanyamu pelan.

"Hm? Aku?" Junmyeon menunjuk dirinya sendiri.

"Iya"

Junmyeon mengangguk dengan santai. Deg! Benar saja bukan?, sudah tidak harapan lagi untukmu. Lagi pula Junmyeon tidak mungkin menyukaimu y/n.

"Kalau kau.." Junmyeon melanjutkan perkataannya "kau menyukainya?"

Dahimu mengerut "mengenalnya saja tidak, bagaimana aku bisa menyukainya" balasmu kesal lalu berdiri. "Aku mau pulang" kamu langsung berjalan meninggalkan Junmyeon.

Junmyeon tersentak melihat sikapmu yang berubah "yak! Y/n tunggu aku.." ujar Junmyeon lalu mengeluarkan dompet dan menaruh beberapa lembar uang diatas meja, kemudian berjalan menyusulmu.

"Y/n!" teriak Junmyeon.

Kamu tidak menghiraukannya dan terus berjalan, entah kenapa kamu menjadi sangat kesal kepada Junmyeon setelah mendengar pernyataan nya tadi.

Junmyeon berusaha memegang tanganmu namun kamu tepis "ada apa y/n?"

"Tidak ada!" katamu tegas, pandanganmu lurus kedepan seolah tidak ada Junmyeon disampingmu.

Junmyeon menarik kasar tanganmu, agar kamu berhenti berjalan dan menatap nya.

"Sakit Jun!" katamu meringis berusaha melepas cekalan Junmyeon yang begitu kuat ditanganmu. Dan ini pertama kalinya Junmyeon berlaku kasar kapadamu.

"Kau ini kenapa tiba-tiba pergi hah?" tanya Junmyeon sedikit menaikkan nadanya, membuatmu tersentak dan refleks menunduk.

Junmyeon menggeleng pelan, kamudian menangkup wajahmu dengan kedua tangannya. Mendongakkan wajamu dan pandanganmu beradu denganya, Junmyeon pun menatap mu lembut membuat dirimu semakin kesal dengannya. Kenapa Junmyeon menatapnya seperti ini ketika sudah menyukai gadis lain?, membuat dirimu salah mengartikan tatapan itu.

Imagine ; EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang