Setelah kejadian beberapa hari yang lalu kamu sudah tidak pernah melihat Jongin lagi, yang biasanya dia selalu bermain basket di lapangan ketika waktu istirahat kedua sekarang sudah tidak ada. Entah Jongin yang memang tidak mau melihatmu atau kamu malah yang terlalu menghindar darinya.
Tapi satu hal yang kamu pikirkan hingga saat ini, hubungan kalian terputus secara sepihak. Jongin sama sekali tidak menolak atau menerima ketika kamu meminta putus, meskipun ia terus bertanya kenapa alasan kalian harus putus dan memberikan alasannya sendiri untuk mempertahankan hubungan ini. Setelah kamu menyatakan untuk mundur dari hubungan ini, Jongin hanya menatapmu kemudian pergi tanpa mengatakan apapun.
Tapi kamu tidak terlalu mempedulikan itu, menurutmu kamu sudah officially putus dengan Jongin meskipun Jongin tidak menerima itu.
Kamu langsung merebahkan tubuhmu di kasur begitu sampai di rumah, badan terasa lelah sekali meskipun kamu tidak mengikuti banyak kegiatan di sekolah. Apa lagi waktu istirahatmu tadi di habiskan di perpustakaan untuk membaca novel romantis karya Rainbow Rowell yang baru saja kamu beli di toko buku ketika tahu buku tersebut sudah di terbitkan dan di terjemahkan.
Baru saja kamu memejamkan mata, tiba-tiba kakakmu-- Kim Yoona mengetuk pintu.
"Masuk saja" katamu dari dalam, dan Yoona langsung membuka pintunya dan kemudian menutup kembali dengan rapat.
"Apa aku mengganggumu?" Tanya Yoona dengan hati-hati.
"Tidak" jawabmu singkat dan langsung merubah posisimu menjadi duduk di pinggir kasur.
"Baiklah, ada yang ingin aku bicarakan kepadamu" ujar Yoona yang mengambil duduk di sebelahmu dan mulai berbicara serius.
Kamu hanya menaikkan alismu, bingung. Tidak biasanya Yoona mengajakmu bicara seperti ini karena memang kalian tidak begitu dekat lagi pula selama ini Yoona jarang di rumah karena kegiatannya yang sangat padat.
"Apa?"
Yoona terdiam sebentar menatapmu sebelum membuka suara. "Aku minta maaf atas hubunganmu dengan Jongin"
"..."
"Aku tidak tahu kalau kau berpacaran dengannya, dia tiba-tiba saja mendekatiku dan mengajak jalan bersama selama beberapa hari sampai pada saat itu ketika kita bertemu lagi untuk merencanakan dimana tempat selanjutnya yang akan kita kunjungi, sebelum ia ingin menciumku dan kamu datang untuk mencegahnya" jelas Yoona merasa tidak enak hati denganmu, meskipun kamu tidak bereaksi apa-apa dengan itu.
"Aku benar-benar minta maaf, aku menyesal sungguh jika aku tahu kalau ia kekasihmu sudah ku tolak dari awal"
"Dia tidak mengatakan apa-apa kepadamu ya?" Tanyamu setelah mendengar penjelasan Yoona.
Yoona menggeleng pelan. "Dia tidak mengatakan apapun jika ia sudah mempunyai kekasih"
"Selalu seperti itu.." gumam mu pelan.
"Y/n aku benar-benar minta maaf aku tidak bermaksud menghancurkan hubungan kalian" ujar Yoona dengan sungguh-sungguh sambil menggenggam erat kedua tanganmu.
"Tidak apa, lagi pula aku juga sudah lelah dengannya" katamu menghembuskan nafas panjang.
"Memang nya kenapa?"
"Dia sudah sering selingkuh dariku jadi memang sudah kebiasaannya memainkan perasaan perempuan" katamu lagi dengan santai seolah itu tidak menyakitimu.
Yoona sedikit terkejut mendengarnya. "Dia playboy?"
"Yaa.. begitulah"
"Tapi kenapa tidak kau putuskan sejak awal"
"Karena aku kira dia akan berubah ternyata tidak" kamu tersenyum miris ketika mengingat semua janji Jongin kepadamu.
"Kamu terlalu menyayanginya ya?"
Kamu menoleh ke arah Yoona dan tertawa kecil. "Saking sayangnya aku bahkan rela mempertahankan hubungan ini meski dia sudah berkali-kali menyakiti hatiku" katamu dengan dada yang bergemuruh merinding ketika mengingatnya. "Cinta itu membuat kita bodoh ya padahal aku termasuk juara di sekolah" Yoona hanya tertawa mendengarnya.
*
Hari ini kamu pergi ke kantin dengan temanmu, ketika sampai di sana terdapat Jongin yang tengah memandangimu dari jauh. Ini kali pertama kamu melihatnya semenjak kejadian itu, kamu hanya menatapnya untuk beberapa saat sebelum kamu mengalihkan pandanganmu dan mengambil jalan yang berbeda dari tempat Jongin berdiri.
Temanmu yang melihat itu hanya diam dan mengerti akan perasaanmu saat ini.
"Y/n" suara itu tiba-tiba memanggilmu.
Kamu menghentikan langkahmu untuk memastikan kamu tidak salah mendengar bahwa Jongin memanggil namamu.
"Y/n tunggu!" Panggil Jongin lagi sebelum ia berjalan menghampirimu.
Kamu menoleh kearah Jongin dan tersenyum tipis kepadanya. "Hai" sapamu kepadanya berusaha untuk tidak terlihat canggung.
"Hai" balas Jongin.
"Ada yang ingin kubicarakan padamu sebentar" kata Jongin lagi sambil melirik sekilas teman di sebelahmu.
Temanmu yang mengerti kode Jongin lanngsung perlahan meninggalkanmu, tapi dengan cepat kamu menggandeng tangannya untuk tetap di sebelahmu.
"Bicara saja" katamu berusaha untuk tenang dan menetralkan degub jantungmu.
Jongin terlihat pasrah dan mendesah pelan ketika kamu menahan temanmu untuk tinggal, kemudian Jongin kembali berbicara. "Aku ingin kau datang di acara ku nanti"
"Apa?"
"Aku ada tournament basket besok aku harap kau bisa datang dan menyemangatiku" pinta Jongin yang langsung di hadiahi oleh tatapan aneh darimu.
"Kenapa harus aku? Kenapa tidak dengan salah satu perempuanmu?" Bagus, saat ini kalian berdua sudah menjadi perhatian banyak orang di kantin. Dan kamu merasa sangat tidak nyaman.
Jongin sedikit tersinggung dengan ucapanmu namun ia tidak menghiraukannya. "Kau juga perempuanku y/n" ujar Jongin frontal sedikit keras.
Oke, untuk beberapa saat hatimu sedikit menghangat mendengarnya. Namun kamu mencoba untuk tidak terlalu membawa perasaan.
"Maaf?" Katamu takut salah mendengar.
"Aku ingin kau datang, karena ada hal yang harus ku bicarakan padamu" pinta Jongin lagi dengan wajah seriusnya.
"Kalau aku tidak mau"
"Maka aku akan memaksamu untuk datang dengan cara apapun" kata Jongin sedikit mengancam tapi itu tidak berpengaruh bagimu.
"Lihat saja besok, jika aku tidak sibuk akan ku usahakan datang"
Jongin mengangguk mengerti. "Baiklah, aku tunggu" ujar Jongin tersenyum kepadamu lalu menepuk pelan puncak kepalamu sebelum ia pergi.
Akibatnya pipimu merona karena itu, padahal kamu sudah berusaha mati-matian untuk tidak terbawa perasaan tapi dengan mudah nya Jongin melakukan hal kecil seperti itu dan berhasil membuat jantungmu berdegub kencang tak karuan.
"Dasar Kim Jongin sialan!" Umpatmu dalam hati.
*
Hayoo kira-kira apa yah yang mau di omongin sama kai??
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfiction[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017