Sesuai janji aku yang akan membuat part 2 secepatnya jika sudah memenuhi target, terima kasih untuk semuanyaa.
Selamat membaca :)
***
Chanyeol mengantarmu pulang, tapi bukan ke rumahmu melainkan ke apartemennya. Kamu yang hanya diam selama perjalanan sesekali sesenggukkan karena masih shock dengan kejadian di kantor tadi langsung keluar dari mobil ketika Chanyeol telah memarkirkan mobilnya di lobby.
Chanyeol hanya diam saja masih ragu untuk mengajakmu bicara, lagi pula ia juga terbawa emosi dengan apa yang di lihatnya tadi jadi ia lidahnya masih kelu untuk memulai percakapan. Kamu memencet tombol lift dan langsung masuk ketika pintunya terbuka dan hampir meninggalkan Chanyeol bila pria itu tidak cepat menahan pintu lift dengan tangannya. Chanyeol sedikit melihat ke arahmu kesal, tapi kamu tidak peduli kamu hanya memandang lurus kedepan. Pandanganmu kosong karena pikiranmu saat ini sedang kalut.
Ting!
Pintu lift terbuka lebar, dengan langkah cepat kamu berjalan ke unit tempat Chanyeol tinggal dan meninggalkan Chanyeol di belakang. Ketika kamu mencoba membuka pintu Chanyeol password yang kamu masukkan salah dan kamu baru ingat kalau Chanyeol mengganti password apartemennya beberapa hari yang lalu dan kamu lupa dengan password barunya itu.
Kamu mendecak kesal dan melihat Chanyeol yang berjalan lamban. "Yak cepatlah!"
Chanyeol hanya mengambil nafas panjang sedikit jengah melihatmu yang emosi lalu mempercepat langkahnya menghampirimu dan membuka pintunya. Kamu langsung saja masuk ke dalam begitu Chanyeol membuka pintunya, kamu bergegas berjalan menuju dapur mengambil es batu dan juga sapu tangan.
Chanyeol hanya memerhatikan apa yang kamu lakukan tanpa berkata apapun, ia juga mengikutimu ketika kamu masuk ke kamar mandi dengan membawa barang yang telah kamu ambil di dapur.
Kamu mulai mengikat rambutmu tinggi dan memperlihatkan bekas kemerahan yang terdapat di lehermu dan juga bahumu, Chanyeol yang melihat itu langsung membelakkan matanya terkejut. Ia tidak tahu bahwa So Ji Sub 'sialan' itu memberikan tanda di tubuh kekasihnya. Tadi Chanyeol tidak melihat karena rambut panjangmu menutupi itu, jika Chanyeol sudah tahu dari awal mungkin ia sudah lebih emosi dari sebelumnya dan bisa saja membunuh Ji Sub ditempat.
Kamu melirik Chanyeol yang berdiri tidak jauh darimu sedang terpaku melihat tanda di lehermu melalui kaca, kamu pun mulai mengompres tanda kemerahan itu dengan pelan namun ketika mengompres pada bagian bahu itu terasa sedikit perih karena cengkraman kuat Ji Sub tadi.
"Akh!" Kamu mengeluh kesakitan namun tetap meneruskan mengompresnya.
"Kamu tidak apa?" Tanya Chanyeol memegang kedua bahumu.
Kamu hanya mengagguk. "Tapi aku tidak tahu ini bisa hilang apa tidak" ujarmu dengan nada gemetar sedikit geli melihat pantulan dirimu sendiri di cermin yang terlihat sangat kacau.
"Y/n.." panggil Chanyeol lembut.
"Aku tidak tahu jika Ji Sub Ahjussi akan berbuat senekat itu" kamu sedikit menekan kompresan nya agar tanda nya cepat hilang. "Dan bodohnya aku terlalu lemah untuk melawannya karena aku menangis" kamu menggigit bibirmu sendiri berusaha untuk tidak menangis kembali.
"Sayang.." panggil Chanyeol lagi, sungguh ia sangat tidak suka melihatmu seperti ini.
"Kenapa bekas nya tidak hilang-hilang sih?!" Tanganmu semakin keras menggosokannya membuat Chanyeol meneriakkan namamu dan membalikkan tubuhmu cepat menghadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfic[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017