Hari ini kamu menghadiri upacara kelulusan kakak kelasmu sekaligus kekasihmu Kim Minseok yang setahun lebih tua darimu. Tidak terasa ternyata waktu berjalan terlalu cepat, rasanya kamu tidak ingin Minseok lulus duluan dari sekolah ini.
Kamu sudah bersiap sejak tadi dan berjanji akan bertemu di sekolah pada saat Minseok memberi speech nya untuk perpisahan angkatannya. Hari ini kamu mengenakan baju semi formal yang di pilihkan ibumu minggu lalu. Padahal Minseok yang lulus tapi kamu yang bingung ingin mengenakan apa.
Kamu datang menghampiri temanmu yang sudah tiba lebih dulu dan duduk di sebelahnya, "Soo bin apa acaranya sudah lama dimulai?"
"Tidak belum lama"
"Minseok oppa sudah maju?"
"Belum sepertinya sebentar lagi"
Kamu mengangguk mengerti lalu duduk dengan tenang menghadap ke depan tidak sabar menantikkan Minseok. Tak lama kemudian Minseok maju ke depan dengan menggunakan tuxedo hitam dan dasi berwarna serupa, kamu tersenyum terpana melihat Minseok yang jarang sekali mengenakan pakaian seformal itu, membuat kadar ketampanan nya bertambah.
Di depan Minseok membuka kertas yang telah ia persiapkan lalu menghadap ke arah tamu undangan, matanya mencari seseorang yang ditunggunya. Setelah Minseok menemukanmu ia tersenyum kepadamu lalu memulai speech nya.
Kamu membenarkan letak bunga mawar putih yang kamu bawa untuk Minseok dalam pangkuanmu, kamu sedikit tersentuh dengan kata perpisahan yang ia berikan beberapa temannya pun tampak terharu dan sesekali menitikkan air matanya. Sungguh kamu benar-benar tidak rela Minseok lulus kalau begini ceritanya.
Acara pun berjalan dengan lancar sampai selesai, semua murid kelulusan telah mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah mengajarkan mereka selama beberapa tahun ini. Minseok tengah berfoto dengan teman kelasnya dan juga beberapa temannya yang lain ingin berfoto dengannya. Kamu berdiri tak jauh darinya menunggu dengan sabar Minseok selesai.
Setelah seselai Minseok tersenyum kepadamu lalu berjalan menghampirimu, tapi tiba-tiba Mina dengan pakaian nya yang terlihat mencolok menghampiri Minseok dan tersenyum lebar kepadanya. Kamu yang melihat itu pun mendengus kesal, Mina tidak pernah menyerah untuk mendapatkan perhatian Minseok meski ia tahu bahwa kamu adalah kekasih Minseok.
"Oppa, selamat ya" kata Mina memberikan se-bucket bunga lily kepada Minseok.
Minseok hanya tersenyum sopan kepada Mina. "Terima kasih Mina"
Mina tersenyum senang ketika Minseok menerima bunga darinya. "Bisa kita foto berdua oppa? Kau terlihat tampan sekali hari ini"
Minseok tertawa kecil menanggapinya. "Kau juga terlihat menawan hari ini Mina" balas Minseok membuat Mina tersipu lalu Mina memanggil seorang temannya untuk memfotokan Mina dan Minseok.
Saat foto Mina mencoba menutup jarak antara dia dan Minseok, ia juga memeluk lengan Minseok tanpa malu-malu. Tanpa ia sadar ia telah di tatap tajam olehmu dari kejauhan.
"Terima kasih oppa! Aku bangga padamu kau mendapat peringkat tertinggi tahun ini"
"Sama-sama, kalau begitu aku pergi dulu ya" kata Minseok tanpa menunggu balasan dari Mina lalu berjalan meninggalkannya.
Minseok berjalan menghampirimu, kamu tersenyum kearahnya. "Hei, kau datang?" Ujar Minseok langsung memelukmu.
"Tentu saja aku datang" katamu melepas pelukan lalu melirik kearah Mina yang sedang cemburu kepadamu, terlihat dari muka kesalnya mungkin ia kesal karena sikap Minseok sangat berbeda ketika dengannya. Kamu mencoba menahan kesal dari tadi karena tidak mau merusak acara Minseok.
"Untukmu" katamu memberi bunga yang kamu bawa tadi.
"Terima kasih sayang" Minseok menerima bunga darimu lalu mencium aroma bunganya. "Harum, seperti dirimu"
Kamu terkekeh pelan.
Kedua orang tua Minseok kemudian datang menghampiri kamu dan Minseok.
"Selamat Minseok-ah!" Ujar Ayah Minseok dengan bangga memeluk putranya itu.
"Selamat sayang kau melakuakan dengan sangat baik" kata ibu Minseok mencium kening Minseok dan memeluknya.
"Terima kasih ayah, ibu" Minseok menunduk hormat kepadanya.
"Y/n apa kabar lama kita tidak bertemu" sapa ibu Minseok.
"Baik tante" balasmu tersenyum, sedikit menunduk sopan.
"Kalian masih berhubungan bukan?" Tanya Ayah Minseok.
Kamu mengangguk pelan. "Masih om" jawabmu canggung.
"Kalau begitu datanglah kerumah kita makan bersama, ibu Minseok telah memasak makanan kesukaan Minseok" ajak Ayah Minseok kepadamu.
"Hm--" kamu menoleh keatah Minseok memberi persetujuan.
"Iya Ayah nanti aku dan y/n akan kerumah" kata Minseok menyetujui.
"Baiklah kalau begitu, ibu tunggu kalian di rumah kami pulang duluan ya" Ibu dan ayahnya Minseok pun pamit pergi lalu meninggalkan kalian berdua.
"Mau jalan-jalan sebentar?" Tawar Minseok memeluk pinggangmu dari samping.
"Tapi acara mu belum selesai"
"Mereka tinggal bersenang-senang saja ayo" Minseok mengarahkanmu jalan keluar gedung menuju ke parkiran mobilnya.
Tanpa mereka sadari Mina yang sedari tadi terus memerhatikan menggerutu dengan kesal. "Apa istimewanya sih gadis itu! Sampai Minseok menyukainya?! Padahal dia dan diriku juga masih cantik kan diriku!"
"Tapi dia sangat serasi Mina" sahut Eun ji yang berada di sebelahnya yang sedari tadi juga memerhatikan Minseok. "Kau lihat Minseok bersikap sangat posesif dengan y/n begitu juga dengan orang tuanya yang telah mengenalnya, berarti hubungan mereka sudah serius"
"Bisakah kau tidak membela mereka? Membuat mood ku semakin jelek saja" kata Mina dengan sinis.
Enji hanya tersenyum tipis melihat kelakuan temannya itu yang terlihat sangat obsesi kepada Minseok.
"Aku hanya membicarakan faktanya saja dan mengingatkan kepadamu untuk menyerah pada Minseok"*
"Mau kemana kita?" Tanyamu saat kalian sudah duduk di dalam mobil.
"Entah, kau mau kemana?" Tanya Minseok berbalik kepadamu, sedari tadi sebelah tangannya terus menggenggam tanganmu.
"Aku ingin ice cream" ujarmu terlihat seperti anak kecil.
Minseok terkekeh melihat ekspresimu. "Baiklah, tapi sebelum itu aku meminta sesuatu"
"Apa?"
"Cium aku"
Kamu mengangguk lalu mencium pipi Minseok.
"Bukan di situ"
"Lalu?"
"Di sini" Minseok meraih dagumu lalu mencium mu tepat di bibir.
Kamu tersenyum dan membalasnya, dan tak lama kemudian Minseok menyelesaikannya.
"Rasanya aku tidak ingin kau lulus" ujarmu dengan wajah kalian yang masih berdekatan.
"Wae?"
"Tidak ada kau di sekolah pasti membosankan"
Minseok tersenyum. "Hanya setahun lagi setelah itu kau lulus lagi pula aku bisa menjemputmu kalau aku ada waktu luang" ujar Minseok memberimu semangat.
Kamu hanya mengangguk paham.
"Kalau begitu kita berangkat" kata Minseok menyalakan mobilnya dan tak lama kemudian menjalankannya dengan tangan sebelah memegang kemudi dan sebelahnya lagi menggenggam tanganmu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfiction[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017