Jangan lupa tinggalin vote dan comment kalian ya ;)
***
Sekarang pukul 12 malam, dan kamu baru pulang ke rumahmu setelah menghadiri pesta di salah satu rumah rekan kerjamu. Karena terlalu malam akhirnya kamu diantar oleh teman kantor pria mu sekaligus mantan kekasihmu, yang bernama Taeyong. Karena itulah saat ini Kyungsoo sedang marah kepadamu.
"Bisakah kau berhenti memarahiku Kyungsoo?! Aku baru pulang dan aku lelah, kepala ku juga sakit jadi hentikan!!" Bentakmu kesal kepada Kyungsoo, masa bodo jika ia tambah emosi kepadamu.
Kyungsoo mendecak kesal sedari tadi ia sudah mencoba menahan emosinya agar tidak meledak di depanmu. "Bagaimana aku tidak marah, kau ku hubungi tidak di bisa ternyata kau berpesta dengan teman sekantor mu dan sekarang baru pulang dengan keadaan mabuk! Aku suamimu mana mungkin aku tidak marah!!" Kyungsoo menaikkan nada bicaranya kepadamu, membuat kamu sedikit melangkah mundur. Kamu memegangi pelipismu yang berdenyut, entah kenapa beberapa hari ini kamu merasa pusing setiap malamnya padahal kamu sudah meminum obat penambah darah.
Kedua tangan Kyungsoo memegang kedua bahumu memintamu untuk menatap Kyungsoo. "Y/n dengarkan aku! Aku tidak suka kau pulang dengan Taeyong dan aku lebih tidak suka lagi jika kamu pergi tidak mengabariku dan minum seperti ini!" Jelas Kyungsoo mencoba memelankan nada bicaranya.
Kamu menatap nya sinis, Kyungsoo sangat sensitif semenjak kalian menikah. Ah, dan juga lebih protektif kepadamu. Dan kamu sangat tidak menyukai sifat barunya itu, menyebalkan.
"Kau mendengarku?!" Tanya Kyungsoo memastikan, kepalanya sedikit menunduk untuk melihat wajahmu yang tertutupi rambut.
Pada saat itu kamu mencium bau yang sangat tidak enak, aroma parfum Kyungsoo tiba-tiba sangat menusuk di hidungmu apa ia mengganti parfumnya?, kenapa baunya sangat tidak enak. Kamu pun melepas kedua tangan Kyungsoo di kedua bahumu dan melangkah mundur menjauhi Kyungsoo.
"Kau kenapa?" Tanya Kyungsoo kepadamu yang mulai bertingkah aneh.
"Apa kau mabuk?!" Katamu balik bertanya kepada Kyungsoo, tanganmu menutupi hidungmu berusaha untuk tidak mencium bau tidak enak itu yang membuatmu sangat, mual.
Kyungsoo menggeleng. "Aku tidak minum" kata Kyungsoo kembali mendekat ke arahmu. Namun kamu kembali berjengit mundur seolah ketakutan.
"Jangan kemari, kau baumu sangat tidak enak kau tahu!" Jelasmu sedikit berteriak.
"Hah?" Kyungsoo pun mencium badannya dan ia tidak mencium bau aneh dari tubuhnya.
"Kau ini kenapa sih?!" Kyungsoo mukai bingung dan kembali mendekat lalu merengkuhmu.
"Yak!" Ketika Kyungsoo mendekat aromanya semakin menyeruak di hidungmu dan membuat perutmu bergejolak.
"Kubilang jangan mendekat! Baumu tidak enak!" Ujar mu dengan suara sedikit bengap karena kamu menutup hidungmu.
Kening Kyungsoo mengerut karena sikapmu yang aneh, ia pun tidak mendegarkan perintahmu malah Kyungsoo menarikmu dalam pelukan. Pada saat itu kamu langsung perutmu langsung tidak enak dan merasa ada sesuatu yang ingin dikeluarkan, dengan sekuat tenaga kamu mendorong Kyungsoo dan berjalan cepat menuju kamar mandi.
"Huek.." kamu memuntahkan seluruh isi di perutmu di westafel, Kyungsoo segera menyusulmu dan membantumu menyingkap rambutmu.
"Apa kau sakit?" Tanya Kyungsoo dengan wajah khawatir.
Kamu menggeleng dan kembali memuntahkan makananmu.
"Apa karena mabuk? Tidak biasanya kau muntah karena mabuk" kata Kyungsoo sembari mengelus punggungmu.
Kamu kembali menggeleng lagi dengan pelan, badanmu terasa lemas karena muntah cukup banyak, bahkan Kyungsoo menahan badanmu agar tidak jatuh. Kamu pun mengambil nafas perlahan berusaha menetralkan deru nafasmu dan menatap Kyungsoo melalui cermin melihat wajah Kyungsoo yang tampak sangat khawatir melihatmu seperti ini.
"Sepertinya kau benar sakit, kita periksa ke dokter ya" ajak Kyungsoo yang tidak bisa menyembunyikan rasa cemas nya melalui suara.
"Tidak aku tidak sakit Kyung.." katamu pelan tiba-tiba kamu teringat sesuatu yang membuatmu terdiam cukup lama, bukan hanya malam ini kamu merasa mual tapi tadi siang dan kemarin pun kamu merasa seperti itu maka kemungkinan kamu..
"Sekarang tanggal berapa?" Tanyamu kepada Kyungsoo.
"25 memang nya kenapa?"
Kamu terdiam beberapa saat sebelum kembali berbicara. "Ini masa suburku jadi sepertinya..." kamu menatap Kyungsoo berharap.
Kyungsoo yang langsung menangkap apa maksudmu refleks menoleh kearahmu terkejut.
*
Kamu terduduk diatas kloset kamar mandi menunggu hasil dari test pack yang baru saja Kyungsoo beli di apotik 24 jam, dengan hati yang berdebar kamu melihat hasil test pack itu dengan hati-hati. Dan hasilnya sangat membuatmu terkejut senang sampai kamu menutup mulutmu agar tidak berteriak. Kamu pun segera keluar dari kamar mandi dan menunjukkan nya kepada Kyungsoo.
Kyungsoo melihat 2 garis dari test pack yang dipegangnya, menurut yang Kyungsoo baca kalau test pack menunjukkan 2 garis berarti kamu sudah positif,
"Aku hamil.." katamu berjengit senang tersenyum lebar kepada Kyungsoo.
"Astaga y/n!" Kyungsoo tidak bisa menahan rasa senang nya dan juga terharu ketika mengetahui kabar itu, lantas ia mengangkat tubuhmu dan memelukmu erat.
Kamu tak kalah membalas pelukan Kyungsoo erat, kedua tanganmu melingkar sempurna di leher Kyungsoo.
"Terima kasih sayang.." suara Kyungsoo bergetar karenanya, sungguh ini adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya setelah menikah denganmu. Jantung Kyungsoo bahkan sampai berdegub kencang. Hal yang paling dinantikan olehnya akhirnya terjadi juga.
"Aku.. amat sangat senang" ujar Kyungsoo lagi. Membuatmu tersenyum penuh haru, lantas kamu pun menunduk untuk menciumnya pertanda bahwa tidak hanya Kyungsoo yang amat senang disini. Kamu pun juga.
Kyungsoo lalu memberi jarak kepada kalian berdua, badan Kyungsoo perlahan mundur dan kemudian duduk di atas sofa. Alhasil saat ini kamu berada di pangkuannya.
Dalam keadaan masih tersenyum Kyungsoo berkata, "besok aku akan cuti bekerja dan kita pergi ke dokter untuk memeriksanya. Setelah itu kita pergi ke rumah orang tuamu dan orang tuaku untuk memberi tahu bahwa kau hamil.." jelas Kyungsoo sangat bersemangat, membuatmu tertawa kecil.
"Terserah dirimu Kyungsoo" ujarmu menyetujui.
Kemudian Kyungsoo kembali melanjutkan ciuman kalian yang sempat tertunda tadi dengan perasaan, sangat bahagia.
*
Cie yang bentar lagi punya anak wkwk ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; EXO
Fanfiction[ʙᴇʟᴜᴍ ᴅɪʀᴇᴠɪꜱɪ] this is the imagination when exo becomes your boyfriend. let's just say you have been lucky because has become his lover -Exo fangirls Rank 1 in Fanfiction 160719 Rank 1 in fiksipenggemar 190719 Story in Indonesian Copyright© 2017