|11|| Lika-Liku-Luka

1.3K 92 45
                                    

Semenjak malam itu hubungan Shani dan Gracia tak banyak berubah, selain di rumah juga ada kedua orang tua mereka dimana itu membuat Shani enggan untuk menampakkan diri, juga karena kesibukan Shani berlatih bersama tim basket sekolahnya.

Karena sebentar lagi tim basket sekolahnya akan bertanding untuk merebutkan gelar juara pertama.Shani selalu berangkat pagi pulang malam. Di sekolah pun mereka hanya sekali dua kali saling ketemu, dan itupun tanpa adanya tegur dan sapa.

Hari ini Shani pulang lebih cepat tidak ada latihan juga tidak ada kegiatan. Ketika mengendarai mobil keluar pintu gerbang dia melihat Gre alias Gracia berdiri dipinggir jalan. Gadis itu mengernyit ketika adik tirinya tengak-tengok seperti mencari sesuatu dan juga bolak-balik mengecek hpnya.

Gracia biasanya selalu diantar jemput oleh Ve atau Nathan karena papa mereka tidak mengizinkan anak-anaknya untuk menggunakan transportasi umum. Ketika tepat berada didepan Gracia Shani membuka kaca mobil sebelah kirinya.

"Lo lagi ngapain?" tanyanya

Bukannya langsung menjawab Gracia malah tengok kanan tengok kiri, Shani mengerutkan dahinya melihat kelakuan adiknya itu. "Cici ngapain disini?" bukanya menjawab Gracia malah balik nanya dan dengan suara berbisik-bisik.

"Lo yang gue tanyain ngapain balik nanya!" sahut Shani

"Sssstttt jangan kenceng-kenceng, ntar ada yang dengar." Kerutan didahi Shani makin bertambah, emang apa masalahnya kalau ada yang dengar.

"Gre lagi nunggu ojol dari tadi gak dateng-dateng, padahal di Hp dari tadi keterangannya "1 menit" posisinya dari sini, tapi udah 10 menit gak muncul-muncul" cerocos Gracia masih dengan suara yang pelan sambil melihat kanan kirinya.

"Lo ngapain sih, tengak tengok gitu? kaya maling takut ketahuan tau gak?!" tegur Shani

"Cici itu dibilangin jangan kenceng-kenceng ngomongnya masih aja. Ntar kalau fans cici tau Gre ngobrol sama cici bisa-bisa Gre dilabrak" oceh Gracia

Shani mengangkat kedua alisnya, sejak kapan gue mendeklarasikan punya fans. Protes hatinya

"Lo pikir dengan ngomong bisik-bisik gitu orang pada gak tau lo lagi ngobrol sama gue? tanya Shani.

Gracia mengangguk karena ia yakin tak ada orang yang bisa mendengarnya.

"Tanpa lo ngomong bisik-bisik kaya gitu orang juga tau ini mobil gue" ucap Shani, agak heran dengan pemikiran gadis di depannya itu.

"Heeee heeee" Gracia hanya nyengir dengan muka polos tak berdosanya sambil mengaruk pelipisnya.

IQ nya berapa sih ni bocah

"Lo mau balik kan? mending masuk!' perintahnya

"Gak usah, mending cici buru-buru pergi sebelum nanti ada yang lihat. Lagian Gre udah pesen ojol kasian nanti abang-abang ojolnya" tolak Gracia

"Emang lo gak takut kalau ketahuan papa?" selidik Shani

"iiisshh,, papa gak bakal tau kalau cici gak ngomong, lagian bang Nathan lagi gak bisa jemput" jawab Gracia.

Sebenarnya Nathan meminta Gracia untuk pulang bareng Shani dan Gracia mengiyakan. Tapi karena keberaniannya menciut ketika berada disekolah apalagi fans cicinya yang kadang-kadang ekstrim menurut cerita teman-temannya Gracia memilih cari aman. Sayang nyawa dan ogah direpotkan,

"Mending lo masuk sekarang!!" perintah Shani lagi.

Gracia tetap menggeleng "Kasian abang ojolnya udah muter-muter taunya di cancel" elaknya lagi.

"Kalau lo gak mau masuk gue yang keluar, nungguin abang ojol lo itu" jawab Shani sambil melirik jam tangannya "lagian anak-anak basket bentar lagi keluar, lo gak maukan ada yang lihat lo lagi sama gue" ucap Shani santai.

|| We!! Family?? || SELESAI||[ Cerita Lama Hanya Di Up Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang