Setelah aksi tarik menarik antara Naoki dan Veleri yang diiringi dengan perdebatan panjang disinilah Naoki berakhir di ruang santai apartemen Veleri.
Ia kini sedang duduk bersandar pada sofa matanya terpejam, kepalanya mengadah keatas, kedua lubang hidungya disumpal tissu.
Naoki meringis saat tangannya bergerak mengelus pelipisnya yang nyut-nyutan. Veleri memang bener-benar brutal menurut Naoki, selain hidungnya, pelipis Naoki juga terkena keganasan tendangan Veleri.
Naoki tidak pernah memikirkan sebelumnya jika kekesalan Veleri sampai melakukan hal seperti ini. Siapa yang menyangka gadis berparas bidadari itu bisa berubah menjadi malaikat pencabut nyawa dalam waktu singkat.
Naoki juga tak menyangka Veleri takut sampai ngompol, wanita pintar penuh pengetahuan dan selalu berpikir realistis itu ternyata takut dengan makhluk-makhluk tak kasat mata. Padahal niat awal Naoki adalah mencari kesempatan dalam kesempitan.
Mengingat dirinya tadi kesal saat melihat adegan Veleri dan Maul ia ingin menghapus jejak itu, makanya ia memanfaatkan ketakutan Veleri di dalam lift tadi. Sayangnya ia tak bisa menahan ledakan tawanya sebelum berhasil melakukan rencananya.
"Nih bersihin...!!"
Veleri melempar alkohol dan kapas ke pangkuan Naoki. Dirinya masih menyimpan dendam dengan nrondong ganteng dihadapannya.
Ve baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya. Bagaimanapun ia masih punya empati untuk memberikan obat pada sahabat adiknya. Walaupun ia juga ingin mencincang Naoki kemudian menumis dagingnya.
Naoki hanya meringis melihat tatapan kesal dari Veleri "kak maaf..." Naoki menyatukkan kedua tangan didepan dada dengan muka melasnya.
Masih tak mendapat respon, Naoki masih pada posisi itu "kaaakkk..." Naoki berinsut ke lantai, menyangga tubuhnya dengan lutut sekali lagi memohon maaf kepada gadis yang sudah terkena ulah isengnya itu.
Veleri sebenarnya ingin mengabadikan aksi Naoki kali ini, kemudian menyebarkan kepada teman-teman sekolah cowok itu. Pasti akan menjadi trending topik yang menghebohkan karena kepopularitasan geng Naoki dan Shani cukup berada diatas. Tapi Naoki harus bersyukur Veleri tak sekejam itu untuk mempermalukan Naoki walaupun ia masih menyimpan kesal.
Ve menghela napas kasar, kemudian menarik Naoki untuk kembali duduk disofa. Mengambil kotak obat yang tadi ia letakkan diatas meja.
Veleri dalam diam membersihkan luka pada pelipis Naoki, dan mengusap bekas darah kering yang menempel di wajahnya. Mimisan Naoki sudah berhenti beberapa menit yang lalu.
Naoki merasakan jantungnya berulah saat Veleri berada sedekat ini dengan dirinya. Tangan kiri Veleri sedang memegang dagunya sedangkan tangan kanannya dengan telaten membersihkan wajahnya.
Bulu kuduk Naoki meremang saat napas Veleri terasa di wajahnya. Kenapa rasanya sama ya, kaya uji nyali di jembatan ancol sama di kuburan... Jantung gue bentar lagi bakal loncat kayaknya. . . Naoki hanya bisa diam mengagumi sosok sempurna didepannya.
Ya ampun, ya ampun...
Jangan pingsan kii !!!
Jangan pingsan!!
"Kaakk..." Naoki akhirnya memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya. Ve masih masih sibuk membereskan peralatan dan sampah yang baru saja ia gunakan. "Kak...maafin aku. Aku gak bermaksud ngerjain kakak tadi..." Naoki menunduk memilin-milin baju bawahnya yang terdapat noda darah yang sudah mengering. Persis anak sd yang sedang dengan ibunya.
Seandainya Shani tau bagaimana ekspresi Naoki saat ini, gadis itu pasti sudah tertawa hingga pingsan atau sampai keriput. Pasalnya Naoki itu memang cowok yang nyeleneh dan agak rusuh tapi itu hanya didepan orang-orang terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| We!! Family?? || SELESAI||[ Cerita Lama Hanya Di Up Ulang]
FanfictionSebuah persaudaraan tak sedarah namun melekat