11

21.3K 995 1
                                    

Setelah perjalanan panjangku, dari mulai aku menemukan kebahagiaanku, lalu tersesat dan kembali lagi ke rumahku, Lee Tan. Kini aku bersiap memulai lembaran baru, dengan statusku yang sudah menjadi seorang suami dari gadis bernama Lee Tan.

Ya, masih gadis karena aku belum menyentuhnya meski kemarin aku sempat khilaf di rumah sakit. Sangat sulit menahan nafsuku saat sedang di dekat Tan, sungguh sangat sulit.

Jangan tanyakan saat aku tersesat lagi, aku juga tak tau mengapa aku bisa tergoda dengan pelacur yang tubuhnya sungguh kalah jika dibandingkan dengan istriku. Entah pelet apa yang ia pakai hingga aku terpikat sesaat dengannya, beruntung aku memakai pengaman saat itu, jadi tak akan ada kemungkinan ia akan datang dan mengaku hamil saat aku dan Tan sedang mengisi lembaran baru.

"Mas, mandi dulu." ucap Tan setelah keluar dari kamar mandi.

"Iya sayang." jawabku.

Aku bisa melihat raut wajah gelisahnya. Tentu saja aku tau mengapa ia terlihat gelisah.

Malam pertama.

Mungkin jika melihat dari betapa mesumnya aku saat masih berpacaran, ia akan berpikiran kalau aku akan memaksanya untuk melakukan sex. Tak sepenuhnya salah, namun kembali lagi pada kesiapan Tan melakukannya, aku tak mau ia melayaniku dengan separuh hati.

Selesai mandi, aku memeluknya dari belakang saat ia sedang merapikan bajunya di lemariku.

"M-mas?"

"Jangan gugup sayang, aku tak akan memaksamu."

"I-iya mas."

"Sekarang tidur, ayo." ucapku.

Aku memeluknya dan mengelus kepalanya setelah aku dan Tan berbaring di ranjang. Aku merasakannya, lekukan tubuh indah Tan sungguh terasa di tubuhku.

Sial, milikku telah berdiri dengan tegak setelah Tan mengeliatkan tubuhnya padaku untuk mencari tempat ternyamannya. Aku tak tahan untuk menahannya, ini sangat menyiksaku.

"Sayang?"

"Kenapa, mas?"

"Kau tak keberatan kan kalau aku mau malam ini?" tanyaku tak sabaran.

Wajah Tan terlihat sedikit kaget lalu memindahkan tangannya ke leherku dan menjawab,

"Lakukan apa yang mas pengin lakukan." ucap Tan lalu mengecup bibirku singkat.

Dan malam panjang kami lewati dengan bahagia.

Esok harinya, Tan terbangun dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya, terutama bagian selangkangannya sungguh sangat nyeri.

Ceklek

"Sudah bangun?"

Tan hanya mengangguk dan merapatkan selimutnya. Ia masih polos tanpa sehelai benang pun saat ini.

Jaehwan yang sudah rapi memakai baju santainya duduk di ranjang sebelah Tan.

"Sakit ya?"

"Iya, mas kasar banget." ucap Tan sambil mengerucutkan bibirnya dengan imut.

Jaehwan mengecup bibir Tan singkat dan mengelus rambut Tan.

"Maaf, sayang. Mandi dulu yuk."

"Sakitt.." lirih Tan.

"Mas gendong sini."

"Maluu.."

"Aku sudah melihat semuanya, sayang." ucap Jaehwan terkekeh.

"Tapi-"

Memang dasar Kim Jaehwan pemaksa, ia langsung menarik selimut Tan dan menggendongnya menuju kamar mandi.

My Posessive JaehwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang