31

9.5K 585 58
                                        

"Ihh Mas Jae sana jangan peluk-peluk!"

Dibulan kehamilan ke-7, Tan sama sekali tak mau berada di dekat Jaehwan, bahkan Tan menginginkan Jaehwan dan dirinya pisah kamar, namun tentu saja Jaehwan tak mau, Jaehwan lebih memilih untuk tidur di sofa kamarnya dari pada ia harus tak melihat istrinya semalaman, ia khawatir.

Sudah dua minggu Jaehwan tak bisa tidur karena dia punya kebiasaan sebelum tidur yang tak bisa ia dapatkan jika ia tidur berpisah dengan Tan.

"Sayang, malam ini aku tidur di ranjang ya?" pinta Jaehwan dengan mata sayu.

"Yaudah, biar aku tidur di kamar tamu," ucap Tan.

"Sayaang, kau tidak lihat lingkaran di bawah mataku ini semakin menghitam? Aku tak bisa tidur, sayang."

Tan menghela napas dan menatap suaminya.

"Yaudah, iya."

Jaehwan memekik senang lalu memeluk Tan. Tak lupa ia mencium perut istrinya yang telah membesar.

"Aaw," rintih Tan.

"Kenapa, sayang?"

"Anak kamu nih, nendang mulu dari tadi pagi,"

Jaehwan berjongkok dan mengelus perut Tan.

"Sayang, jangan nakal di dalam sana, mama kesakitan. Nanti main bola bareng ayah, ya." ucap Jaehwan lembut.

Tan tersenyum lalu mengelus rambut Jaehwan. Tiba-tiba ia ingin terus menempel pada suaminya setelah dua minggu ia merasa mual jika di dekat Jaehwan.

"Besok jadwalmu ke dokter kan?" tanya Jaehwan.

"Iya, mas anter yaa?"

"Pasti, sayangku."

Jaehwan menarik Tan untuk berbaring di ranjang. Jaehwan merasa ngeri jika melihat istrinya berdiri terlalu lama atau bergerak terlalu banyak, ia takut istrinya kesakitan dan terluka.

"Mas, mau tanya jenis kelamin anak kita nggak?"

Jaehwan terdiam berpikir.

"Boleh, jadi kita bisa mulai beli barang-barang untuk anak kita,"

Tan tersenyum senang dan mengelus perutnya.

"Aku tambah gendut, mas."

"Aku suka,"

Menurut Jaehwan, perubahan tubuh Tan tak terlihat drastis, dan ia malah menyukai tubuh istrinya yang membesar di tempat-tempat yang ia sukai.

Jaehwan membuka kancing piyama Tan dan membuka bra merah menggoda yang istrinya pakai.

"Sudah dua minggu aku tak menyentuh ini,"

Jaehwan mulai bisa mengendalikan nafsunya sekarang, ia tak lagi meminta untuk menengok anak yang ada di dalam perut Tan setiap hari, namun Tan malah lebih kewalahan karena Jaehwan tak berhenti memainkan payudaranya terutama saat sebelum tidur. Jaehwan akan menghisap payudara istrinya layaknya bayi hingga ia terlelap. Ia juga harus memainkan benda favoritnya itu setiap hendak berangkat kerja dan juga sepulang kerja.

Tan mengelus sesekali menjambak kecil rambut suaminya. Tak jarang bagian bawahnya berkedut karena jilatan lidah Jaehwan terlalu lihai.

"Tidur, mas. Udah malem,"

Jaehwan hanya berdeham seolah tak memperdulikan perintah istrinya. Namun, lima menit kemudian Jaehwan telah terlelap seperti bayi di pelukan Tan dengan posisi mulutnya masih sibuk menghisap payudara istrinya. Jaehwan pasti lelah karena tidur tak teratur selama dua minggu.

My Posessive JaehwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang