12

18.5K 942 15
                                    

"Mas serius ngijinin aku lanjut kuliah?"

"Ya."

Tan kembali mengusel di dada Jaehwan. Posisi mereka saat ini ada di kantor Jaehwan. Jaehwan memang sedang cuti saat ini, namun tadi pagi tiba-tiba ia mendapat kabar meeting bersama klien penting dari Dubai, jadi mau tak mau Jaehwan harus ke kantor. Dan Tan dengan mengejutkan menyusul Jaehwan ke kantor. Tentu saja Tan disambut baik oleh para karyawan Jaehwan.

Seluruh karyawan di kantor Jaehwan mengenal Tan bahkan dari sebelum mereka menikah. Karyawan Jaehwan sangat menyukai Tan karena sikap ramah dan tidak sombong milik Tan. Tan bahkan sering membelikan mereka makan siang saat Tan datang di jam istirahat.

Saat para karyawan mengetahui seorang jalang bernama Im Nayeon datang dalam hubungan presdir mereka dan Tan. Para karyawan langsung membenci Nayeon, bukan hanya karena status Nayeon yang sebagai selingkuhan, tapi juga karena sikap Nayeon yang sangat sombong padahal statusnya rendah.

Dan Jaehwan sedang marah pada Tan sekarang ini, karena hal yang sangat sepele. Tan datang dengan rok tenis dan kemeja, kemeja Tan tidak ketat bahkan kebesaran di tubuh Tan, hanya saja rok yang Tan pakai terlalu pendek menurut Jaehwan. Dan penampilan Tan saat ini membuat Jaehwan seperti sedang bersama dengan keponakannya.

Tan tentu harus melakukan sesuatu agar Jaehwan mau memaafkannya. Tan duduk di pangkuan Jaehwan dan mencium seluruh wajah Jaehwan, namun usahanya kali ini hanya dibalas maaf dari Jaehwan yang hanya ada di bibir saja. Sedangkan hati Jaehwan masih dongkol.

"Mas, maafin aku dong. Aku cuma sayang aja sama rok ini nggak pernah aku pake. Kan mas juga yang beliin." ucap Tan disusul kecupan singkat di bibir Jaehwan.

Jaehwan sudah tak bisa fokus dengan angka-angka di laptopnya. Ia menghela nafas dan meraih pinggang istrinya.

"Kau tau apa hal yang membuat aku marah?"

Tan menggeleng.

"Pertama, kau terlihat menggemaskan, aku jadi ingin menerkammu."

"Kedua, kau membuat orang yang melihatmu jadi menyukaimu, aku tak bisa membayangkan saat kau berjalan di kantor menuju ruanganku tadi, pasti banyak karyawan pria yang terpesona denganmu."

Tan terkekeh mendengar ucapan Jaehwan.

"Ketiga, jika kau memakai baju seperti ini, aku jadi merasa tak pantas menjadi suamimu karena itu mengingatkanku bahwa aku 31 dan kau 20."

Tan tertawa dengan keras di pelukan Jaehwan.

"Gemes deh aku sama mas."

"Sekali lagi tertawa aku akan menggagahimu sekarang juga." ketus Jaehwan.

Tan langsung terdiam, lalu meraih pipi tembam Jaehwan dan mengelusnya.

"Mas Jaehwanku sayang, Kim Tan cuma sayang sama Kim Jaehwan, Kim Tan cuma cinta sama Kim Jaehwan, Kim Tan cuma mau sama Kim Jaehwan, ga ada yang lain." ucap Tan.

Jaehwan bisa merasakan ketulusan Tan saat Tan menatap matanya. Jaehwan sangat puas dengan jawaban Tan karena Tan menyebut namanya Kim Tan, menandakan bahwa dirinya hanya milik Kim Jaehwan dan resmi milik Kim Jaehwan.

"Ayo pulang. Aku harus menghukummu."

"Mas, kan aku udah minta maaf." ucap Tan memelas.

"Tapi aku harus menghukummu dulu sayang."

"Hukumannya apa?"

"Pilih, mau hukuman di ranjang atau di sini?"

"Ihh, mas Jaehwan!"

"Mas tinggal buka kemejamu, dan menurunkan celanamu."

Tan menunduk dengan wajah memerah.

"Mas kok mesum banget sih. Yang kemarin aja masih perih nih mas."

"Benarkah? Maaf, aku sangat kasar padamu."

Jaehwan mengecup bibir Tan berkali-kali lalu menenggelamkan wajah Tan di dadanya.

"Maaf maaf maaf.."

"Gapapa kok mas, yang terpenting mas gak pernah kasar selain di ranjang. Eh, pernah. Apa gak pernah ya?"

"Pernah sayang."

"Hm? Benarkah?"

"Saat aku khilaf pergi darimu."

Tan terdiam mengingat hal itu, rasa nyeri tiba-tiba muncul di dada Tan.

"Pasti mas sama Nayeon pernah gini juga kan disini?" lirih Tan.

"Pasti mas sama Nayeon pernah 'itu' juga kan disini?" lirih Tan.

Jaehwan memeluk Tan dengan erat smbil mengelus rambut Tan dan kembali menggumamkan kata maaf.

"Mas, ayo lakuin disini. Biar mas ingetnya cuma sama aku."

"Sayang, jangan-"

"Ayo mas, aku nggak mau setiap mas kerja mas ingetnya sama Nayeon." ucap Tan dengan mata berkaca-kaca dan mulai melepas kancing kemejanya.

"Sayang." panggil Jaehwan yang tak dihiraukan Tan.

"Kim Tan." panggil Jaehwan kembali.

Tan menghentikan pergerakan tangannya dan menatap Jaehwan.

"Jangan seperti ini, hanya kau yang ada dipikiranku, dihatiku, dipenglihatanku, hanya Kim Tan. "

Tan tak menjawab hanya bisa memeluk Jaehwan dengan erat dan menangis.

"Maaf.."

"Beliin aku tteokbokki dulu, baru aku maafin."

"Oke oke. Mau sekarang?"

"Ayoo!"

"Turun dulu dari pangkuanku sayang." ucap Jaehwan lalu mengecup bibir Tan.

Tan menuruti perintah Jaehwan, Jaehwan mengambil tangan Tan dan menggenggamnya, lalu mereka berjalan menuju keluar kantor.

Para karyawan yang berpapasan dengan mereka menunduk dengan hormat, Jaehwan hanya memasang wajah datarnya, sedangkan Tan berjalan tanpa menghilangkan senyuman indahnya.

"Jangan banyak tersenyum, aku tak suka." ketus Jaehwan.

Cup

Tan mencium bibir Jaehwan tepat di hadapan banyak karyawan Jaehwan. Jaehwan menyunggingkan senyumnya dan memeluk pinggang Tan. Sedangkan karyawan Jaehwan malah blushing sendiri melihat kemesraan atasan mereka.

My Posessive JaehwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang