29

10.1K 558 45
                                    

Jaehwan merasa bersalah pada istrinya sekarang ini, sedari tadi Tan terus murung sembari melihat snapgram sahabat-sahabatnya yang sedang asik merayakan ulang tahun Yeonjung.

Sebenarnya Jaehwan tak ingin melarang Tan menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya, namun Jaehwan tak mau ambil resiko karena pesta itu diadakan di pub, dan Tan tak mau Jaehwan ikut dengan alasan nanti ia akan terus melarang Tan melakukan ini itu. Jaehwan terpaksa menerima amarah istri cantiknya ini daripada terjadi sesuatu yang tak ia inginkan.

Tan tak mau berbicara sedikit pun pada Jaehwan, bahkan ia tidak peduli ada Jaehwan di sekitarnya. Jaehwan yang tak menyukai keadaan seperti ini memilih mengalah dan menghampiri istrinya.

"Sayang,"

Tan hanya terdiam. Jaehwan mengangkat tubuh Tan yang sedang duduk di sofa ke atas pangkuannya, Jaehwan memeluk dan menciumi puncak kepala istrinya berharap agar amarah Tan mereda. Tan tak menolak semua perlakuan Jaehwan padanya walaupun hatinya masih dongkol.

"Hei, jawab aku,"

Tan masih tetap diam, tak lama kemudian ia membalas pelukan Jaehwan dan menangis di dada Jaehwan.

"Maaf, maafkan aku telah melarangmu menghadiri pesta ulang tahun sahabatmu, aku hanya tak mau kau kenapa-napa, sayang, kau sedang hamil muda," ucap Jaehwan lembut.

Tan hanya mendengarkan ucapan Jaehwan sembari menangis sesenggukan.

"Sayang, dengarkan aku,"

Jaehwan menangkup wajah merah Tan agar Tan dapat menatap mata Jaehwan.

"Ini kehamilan pertamamu setelah kau keguguran, kau ingat kan kemarin dokter berkata apa? Jangan banyak pikiran, jangan kerja yang berat-berat, dan kalau bisa kau harus bedrest selama trimester pertamamu," ucap Jaehwan lalu mencium bibir istrinya.

"T-tapi aku-"

"Sayang, aku ingin yang terbaik untukmu dan anak kita, aku akan melindungi kau dan anak kita sekuatku," ucap Jaehwan tulus.

"Tapi Mas Jae berlebihan, aku sama anak kita kuat kok mas, dia kuat kaya ayahnya," ucap Tan sembari mengarahkan tangan Jaehwan untuk memegang perutnya.

Jaehwan mengelus perut Tan.

"Aku tidak berlebihan, sayang, bahkan aku merasa semua yang aku lakukan ini tak sebanding dengan yang akan kau alami nanti, sayang. Kau muntah-muntah, mual, tak bisa tidur, dan juga pasti berat sekali kan membawa dia kemanapun kau pergi, belum lagi pasti terasa nyeri saat anak kita menendang,"

Tan melihat sorot mata tulus dari suaminya, sangat tulus. Ia semakin mencintai suaminya dan merasa bersalah telah ngambek pada suaminya yang berusaha agar dirinya terlindungi. Pub adalah tempat yang sangat berbahaya bagi ibu hamil seperti dirinya, minuman keras, dan belum lagi suara alunan musik yang pasti akan membuat Tan ingin berjoget mengingat dulunya Tan pernah mengikuti ekskul dance semasa SMA nya.

Tan kembali menangis sesenggukan dan memeluk Jaehwan erat-erat.

"Mas Jaee maafin akuu, huhuu.."

Jaehwan malah tertawa saat istrinya meminta maaf padanya, bagi Jaehwan, teman hidupnya ini sangat menggemaskan.

"Tak apa, sayang. Tak apa."

Tan menghapus air matanya lalu mengecupi pipi Jaehwan.

"Sebagai gantinya, ayo kita rayakan ulang tahunmu di rumah ini, masih tiga bulan lagi kan? Kandunganmu sudah masuk trimester kedua, nanti kita konsultasi pada dokter, kita undang semua teman-temanmu, dan kau bisa bersenang-senang dengan aman, aku akan menyewa banyak pelayan dan bodyguard untuk mengawasimu dan memastikan kau selalu baik-baik saja,"

My Posessive JaehwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang