22

11.5K 685 73
                                    

"Selamat atas pernikahanmu, Niel."

"Terimakasih, Jae. Aku kira kau tak akan datang di pernikahanku."

"Tentu saja aku datang."

"Istrimu cantik sekali, Jae." ucap istri Daniel memandang Tan yang sedang berbincang dengan Felix, teman kuliahnya yang sekaligus pewaris perusahaan ayahnya.

"Sayang, kau tau? Selama 6 bulan pacaran, istri Jaehwan memanggil Jaehwan dengan sebutan Om." ucap Daniel sambil terkikik.

"Benarkah?"

Istri Daniel, Rachel, ikut tertawa.

"Hei, Daniel. Bisakah kau tak membully ku di hari pernikahanmu ini?" kesal Jaehwan.

"Memangnya berapa beda usia kalian?" tanya Rachel.

"11 tahun, sayang." ucap Daniel.

Rachel hanya menganga tak percaya.

"Wahh. Kau harus benar-benar menjaganya, Jaehwan. Dia masih sangat muda, dan dia merelakan masa mudanya untuk menikah bersamamu, sangat jarang gadis seperti dia, Jaehwan." ucap Rachel.

"Aku tau, dia segalanya bagiku." ucap Jaehwan memandang istrinya.

"Kau tak cemburu melihatnya bersama pria lain? Biasanya kau langsung kalang kabut saat tau Lee Tan sedang bersama pria selain kau." ucap Daniel.

"Kali ini tak apa, aku tau ia pasti bosan dengan acara yang dihadiri kolega seperti ini."

"Ahh, aku turut berduka dengan kejadian waktu itu, saat istrimu keguguran."

"Terimakasih, Rachel. Dia benar-benar gadis kuat."

"Kalau aku jadi dia, aku akan meninggalkanmu dan mencari pria lain, Jaehwan." ucap Rachel.

Jaehwan hanya tersenyum dan menyadari bahwa Kim Tan memang benar-benar mencintainya.

"Kim Tan!" panggil Jaehwan.

Tan tersenyum khawatir ke arah Jaehwan dan berjalan menghampiri suaminya yang sedang bersama pasangan yang baru menikah itu.

"Mas Jae, maaf, tadi aku dan Felix hanya-"

"Tak apa, sayang." potong Jaehwan.

Tan menghela napas lega mendengar jawaban Jaehwan.

"Happy Wedding, Om Daniel." ucap Tan.

"Kau masih saja memanggilku Om. Panggil oppa dong." ucap Daniel yang langsung dibalas cubitan dari Rachel.

"Sayang, ini istri Om Daniel, Yoo Rachel."

"Halo, cantik." ucap Rachel menyodorkan tangannya untuk dijabat.

"Hai Kak Rachel, Aku Kim Tan." ucap Tan membalas jabatan Rachel.

"Hei, Rachel kau panggil kakak, aku dan Rachel kan seumuran." protes Daniel.

"Tapi Kak Rachel terlihat lebih muda daripada Om Daniel."

"Yayaya, terserah kau lah." ucap Daniel menyerah.

"Oh iya, dimana yang lain?" tanya Jaehwan.

"Mereka sudah berada di ruangan VIP kita, kau bergabunglah kesana, aku dan Rachel akan menyusul."

"Baiklah. Ayo sayang."

Jaehwan dan Tan berjalan menuju ruang VIP khusus teman-temannya. Bukan kolega bisnis, mereka adalah sahabat Jaehwan sejak SMA.

"Hei!"

"Wah, Jae, akhirnya kau datang." ucap Minhyun dan langsung menarik Jaehwan menuju para pria berkumpul.

Sedangkan Tan juga telah ditarik oleh para istri-istri mereka. Tan merupakan yang termuda dari seluruh istri sahabat-sahabat Jaehwan, jadi ia menurut saja pada wanita-wanita yang ia anggap kakaknya itu.

"Bagaimana kabarmu, Tan?" tanya Mina, istri Sungwoon.

"Sudah jauh lebih baik, kak." ucap Tan lalu tersenyum.

"Syukurlah, sebenarnya aku sedih karena Jaehwan tak mengizinkan siapapun menjengukmu kemarin, aku ingin menyemangatimu karena aku juga pernah dua kali keguguran." ucap Sora, istri Jisung.

"Aku juga pernah keguguran, jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri saat keguguran, lebih baik keguguran daripada nantinya janin itu tumbuh tak sehat. Jika memang sudah takdirnya untuk mempunyai anak pasti akan diberi." ucap Nana, istri Guanlin.

"Benar itu." ucap Sora.

"Lalu, kapan kalian akan memiliki anak?" tanya Sura, istri Jihoon.

"Doakan saja, kak." jawab Tan.

"Rasanya aku ingin sekali mencabik-cabik muka Nayeon, kalian tahu, Nayeon juga menggoda Woojin, dasar pelakor." ucap Jieun, istri Woojin.

"Minhyun juga, ia mendekati Minhyun setelah Jaehwan. Bukankah ia sangat tak punya hati? Mendengar namanya saja aku malas." ucap Ri El, istri Minhyun.

"Kalau Daehwi didekati Eunha, aku sudah melacak wanita jalang itu, ternyata dia janda anak satu." ucap Dewi, istri Daehwi.

"Nayeon juga janda anak satu, wahh benar-benar, aku yang istri sah saja tak pernah minta macam-macam, dia malah minta dibelikan apartemen, tas merek, dan masih banyak yang lainnya, aku jadi kesal sendiri mendengar cerita kalian, jangan sampai Seongwoo seperti itu." ucap Nahee, istri Seongwoo.

"Sudahlah, bahas diskon saja, bukankah COEX sedang diskon lima puluh persen? Ayo kita kesana minggu depan." ajak Sena, istri Jinyoung.

"Lima puluh persen? Serius?" tanya Nahee tak percaya.

"Jae, kapan kau mau punya anak? Usiamu tak lagi muda, Guanlin yang paling muda saja sudah punya anak." tanya Sungwoon.

"Aku juga sebenarnya ingin segera punya anak. Tapi, kalian tau kan istriku masih sangat muda, aku tak mau merusak masa mudanya dengan ia memiliki anak, dia memang tak keberatan untuk segera memiliki anak, namun aku takut aku merenggut kebahagiaannya." jawab Jae.

"Jaehwan, kau tau, ibuku pernah berkata padaku bahwa kebahagiaan seorang wanita yang mencintai suaminya itu hanyalah suami dan anaknya. Kau mengerti kan maksudku?" ucap Jisung.

"Ibuku juga sering berkata seperti itu, istriku juga, ia bilang, asal aku dan Taerin senang, ia juga ikut senang." ucap Daehwi.

"Aku mengerti maksud kalian, tapi aku takut Kim Tan masih trauma dengan keguguran kemarin." jawab Jaehwan.

"Ya, istriku memang sempat trauma karena keguguran itu rasanya sakit sekali katanya, coba kau bicarakan baik-baik pada Kim Tan. Ia anak yang baik, aku yakin ia mengerti keinginanmu." ucap Jisung.

My Posessive JaehwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang