"Asshh.."
Haechan menggigit bibirnya saat bibir Yukhei menggerayangi tubuhnya yang tak terbalut apapun. Jemari panjang calon raja Centaury itu bermain dengan kurang ajar di lubangnya.
"Akh! Akh! Hyunghh."
"Sshhh.."
Haechan menggeliat saat Yukhei semakin gencar memainkan tubuhnya. Puluhan kissmark terlihat jelas di leher, bahu, dada bahkan perut dan paha dalamnya.
"Kau benar-benar seharum mawar." Kata Yukhei berat.
Suaranya semakin rendah tiap menit, tubuhnya semakin tegang dan panas saat melihat Haechan tergeletak tak berdaya seolah siap menerima apa saja yang ia lakukan.
"Aku mencintai mu." Bisik Yukhei seduktif.
Haechan memejamkan matanya dan mengangguk. "Aku juga. Akh!"
"Ingin mempersingkatnya?" Tanya Yukhei dalam.
Lagi-lagi Haechan hanya mampu mengangguk dan membiarkan Yukhei menjamah tubuhnya lebih jauh. Haechan meringis saat penetrasi pertama dalam hidupnya, Haechan tidak menyangka Yukhei sebesar ini. 😂
"Akh!"
"Akh!"
"Kauhh.. Akh! Sialan!!" Yukhei menggeram berat saat pinggulnya bergerak brutal berusaha mencari kenikmatan dunia.
Tubuh Haechan tersentak kasar dan ranjang kayu yang menjadi saksi kegiatan mereka berderit semakin keras, angin malam yang berhembus seolah tak mampu meredam rasa panas dua sejoli itu.
"Sial! Kemari jalang!" Kata Yukhei sebelum meraup bibir Haechan dengan ganas.
Kecipak saliva terdengar begitu basah, Yukhei mendominasi semuanya, sesapan kasar, perang lidah hingga decakan penuh gairah. Haechan semakin menempelkan tubuhnya dengan Yukhei tidak peduli jika keringat mereka bersatu. Lengket dan menjijikan.
"Hyunghh.. Yahh.. Akh!" Tubuh Haechan bergetar dipelepasan pertamanya.
"Aku.. Eungh!"
Pinggul Yukhei terus bergerak brutal hingga Haechan tak lagi mampu berbuat apapun selain mendesah dan merengek puas.
Yukhei menyeringai saat Haechan terus menggeliat, kepuasan memenuhi hatinya. Ia mengedip lambat saat kejantanannya semakin terjepit kuat.
"Kauhh.. Begitu.. Indahh! Danhh.."
"Nikmat." Yukhei berbisik begitu panas hingga Haechan semakin bergetar 'kepanasan'.
Yukhei menarik Haechan untuk ia rengkuh saat puncak kenikmatan menjemputnya. Haechan memejamkan mata saat rasa hangat memenuhi dirinya.
"Terima kasih. Sayang ku." Kata Yukhei dengan napas tersenggal. Ia memberi banyak kecupan ringan di bibir Haechan yang membengkak.
"Aku mencintai mu."
Haechan hanya mengangguk dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Yukhei, suasana yang remang membuat Haechan leluasa menumpahkan air matanya.
"Mungkin ini yang terakhir." Bisiknya begitu lirih.
"Apa?"
"Aku lelah hyung, ayo tidur." Elaknya.
Yukhei menyeringai, "Malam masih panjang ratu ku."
Ratu katanya? Dalam hati Haechan tertawa miris, tidak ada ratu dari rakyat jelata sepertinya. Tidak akan ada.
Walau begitu, malam ini ingin Haechan habiskan untuk memuaskan Yukhei, bergumul sepanjang malam dan membuktikan bahwa ia benar-benar mencintai Yukhei, tidak peduli statusnya sebagi putra mahkota atau bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Arcturus
FanfictionKetika Langit Arcturus Menjadi Saksi Bahwa Aku Mencintai Mu. NoRen - MarkMin - YukHae 19 Januari 2018 - 05 Juni 2020