39th

17.1K 2K 585
                                    

Jaemin tidak pernah membayangkan hari ini terjadi, hari dimana ia dapat melihat Rajanya tertawa lepas saat bermain dengan putra mereka. Masih belum menyangka, Mark seperti pribadi yang berbeda, dulu Mark begitu menyayanginya lalu berubah begitu membencinya hingga Jaemin sempat berpikir ia harus menyerah agar Mark bahagia, tapi siapa sangka jika Mark kembali menjadi Lee Minhyung yang mencintainya.

"Jaemin, kau baik-baik saja?" Sebuah suara lembut terdengar sesaat setelah tepukan Jaemin terima di bahunya.

"Oh Renjun, Jeno, kapan kalian tiba? Dimana Chenle?"

Renjun terkekeh, "kami tiba malam tadi Jaem, dan keponakan nakal mu ada disana." Kata Renjun sambil menunjuk Chenle dengan dagunya.

"Aku minta maaf tidak ikut menyambut kalian malam tadi, aku kelelahan karena seharian Jisung tidak mau lepas dari ku." Kata Jaemin penuh sesal.

"Bukan masalah Jaem, aku sering mengalami hal itu haha.."

"Renjun putra mu semakin besar." Jaemin tersenyum saat melihat Jisung memekik heboh akibat kedatangan Chenle dan Mark yang tertawa melihat tingkah dua bocah itu.

"Waktu berjalan terlalu cepat ya Jaem? Terkadang aku pikir ini semua mustahil terjadi." Gumam Renjun.

"Ya, seperti mustahil..  siapa sangka aku akan menikahi submisif galak seperti mu." Balas Jeno disertai tawa ringan.

Renjun merengut dan Jaemin terkekeh pelan, pasangan di depannya memang unik, kadang seperti tidak bisa hidup tanpa satu sama lain tapi terkadang seperti pasangan yang dijodohkan.

"Lidah mu memang menyebalkan Yang Mulia." Sungut Renjun.

Jeno berdiri lalu mengangkat bahunya, "terserah, yang terpenting lidah ku bisa memuaskan mu Ratu ku."

Setelah mengatakan hal tidak sopan itu Jeno memilih pergi menyusul sang putra yang hampir membuat Mark kewalahan.

"Kapan Haechan tiba?" Tanya Renjun.

Jaemin terlihat berpikir, "mungkin siang ini, Yuhkei Hyung menjelaskan mereka tidak bisa pergi terburu-buru. Ada sesuatu."

Renjun berbinar, "sesuatu apa?"

Jaemin memasang wajah jahil lalu menarik Renjun mendekat. Renjun yang antusias segera mendekatkan telinganya berpikir bahwa Jaemin akan membisikkan informasi mengejutkan.

"Aku juga tidak tahu." Jaemin berbisik pelan.

Raut wajah Renjun berubah datar lalu menarik tubuhnya menjauh, "aku tidak tahu jika menikah dan menjalani hidup yang berat bersama Mark Hyung merubah mu menjadi manusia menyebalkan."

Jaemin tertawa melihat kekesalan Renjun, rasanya lama sekali ia tidak berkumpul dan bercanda dengan teman-temannya, terutama Haechan, Ratu Centaury itu sangat jarang berkunjung karena kesibukan Rajanya dan Jaemin yang belum bisa melakukan perjalanan jauh walau sudah lewat dua tahun sejak hari dimana ia sadar.

"Renjun terima kasih, rasanya aku tidak bisa berhenti mengucapkan kata terima kasih pada mu."

Renjun tersenyum tipis, "kau saudara ku Jaem dan itu artinya Jisung juga putra ku, jangan sungkan."

"Aku tidak tau harus membalas kebaikan mu dengan apa Renjun."

Renjun terkekeh, "cukup beri Chenle daging sapi terbaik haha!"

Jaemin menggeleng pelan melihat Renjun tertawa, daging sapi terbaik katanya? Tanpa Renjun minta pun Jaemin akan memberikan makanan dan barang-barang terbaik untuk putra mahkota Rigel itu mengingat selera Chenle begitu tinggi diusianya yang menginjak tiga tahun.

The ArcturusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang