Mark baru saja merebahkan dirinya di ranjang saat Jaemin masuk dengan seorang pelayan yang membawa meja kecil, diatas meja tersebut tertata beberapa jenis makanan termasuk bubur kacang merah. Jaemin tersenyum dan mengucapkan terima kasih saat makan siang Mark terhidang dengan baik.
"Waktunya makan siang hyung!" Kata Jaemin ceria.
Mark terkekeh. "Jadi kau serius menghukum ku dengan semangkuk bubur kacang merah."
Jaemin mengangguk pelan tanpa menatap Mark, tangannya sibuk mengelap sumpit dan sendok untuk Mark.
"Hyung kan tidak suka kacang merah. Pasti sulit memakan makanan yang tidak kita sukai."Mark tertawa. "Ya ya.. Yang aku sukai hanya dirimu."
Mendengar itu bibir Jaemin mengerucut kesal, wajahnya memerah dan ia segera menghentikan kegiatannya menyiapkan peralatan makan Mark.
"Hyung menyebalkan!"
"Aku tahu aku tampan."
Jaemin menghela napas, ia tidak ingin membantah apapun karena yang dikatakan Mark adalah kebenaran, dia tampan? Sudah jelaskan.
Jaemin beranjak dari duduknya membiarkan Mark menikmati makan siangnya. Jaemin berkeliling kamar Mark dengan pandangan penasaran, selama ia tinggal di Arcturus ia tidak pernah mendapat izin untuk memasuki kamar Mark, Mark melarang keras.
"Ah! Lotus birunya!" Kata Jaemin pelan saat melihat lotus biru yang disimpan di tabung kaca.
"Masih segar!!"
Mark menoleh saat mendengar Jaemin terus menggumam. Ia melihat Jaemin sedang mengagumi bunga yang hampir membuatnya mati.
"Jaemin aku selesai."Jaemin menoleh dan segera mendekati Mark dengan tabung lotus biru dalam dekapanya.
"Makanan hyung belum habis, kenapa hanya makan bubur kacang merah?"
"Buburnya enak." Jawab Mark asal padahal perutnya mulai merasa mual.
Jaemin mengangguk, ia segera memanggil pelayan untuk membereskan peralatan makan Mark.
"Kau suka bunganya?"
Jaemin menatap Mark sejenak sebelum menggeleng.
"Aku tidak suka."Mark menyerit, Jaemin tidak suka bunga secantik itu? Rasanya Mark akan gila.
"Aku mengambilnya dengan pertaruhan nyawa Jaemin dan kau bilang tidak suka?"Jaemin merengut, matanya memanas saat kejadian-kejadian yang hampir membuatnya hilang kendali, dimana Mark datang dengan keadaan tak sadarkan diri dan luka menganga.
"Karena itu aku tidak menyukai bunga ini."
"Jaemin!"
"Aku tidak suka bunga ini! Hyung terluka parah hanya untuk mengambil bunga ini! Hiks! Aku tidak suka!"
Mark beranjak dari ranjang lalu mendekati Jaemin yang berdiri di depan pintu kamar.
"Kemari." Katanya lembut.Jaemin segera masuk kedalam pelukan hangat Mark dan terisak di dadanya.
"Aku takut kehilangan hyung! Hiks!""Tapi aku mengambil bunga ini karena aku takut kehilangan mu sayang." Kata Mark lembut, ia mengusap air mata Jaemin dan mengecup puncak kepalanya.
"Aku baik-baik saja hyung."
"Tidak, kau tidak baik-baik saja."
"Tapi-"
Mark mengambil alih tabung kaca yang didekap Jaemin lalu meletakkannya di nakas.
"Mulai malam nanti kau akan meminum seduhan kelopak bunga lotus biru hingga kelopak terakhirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Arcturus
FanfictionKetika Langit Arcturus Menjadi Saksi Bahwa Aku Mencintai Mu. NoRen - MarkMin - YukHae 19 Januari 2018 - 05 Juni 2020