Mark mencabut belati yang menancap di leher Johnny tanpa rasa ragu, ia memandang darah segar yang menetes jatuh saat belati itu berhasil di cabut. Wajahnya yang kotor karena darah tak menunjukkan ekspresi apapun bahkan saat belati berlumuran darah itu ia masukkan kembali ke dalam sarungnya.
"Berkhianat hanya untuk kekuasaan? Bahkan nyawa mu tak sebanding dengan harga kekuasaan itu." Gumam Mark pelan.
Jeno ikut menatap mayat Johnny yang tergeletak berlumuran darah, "Aku tidak membayangkan apa kata Haechan saat tahu ayah kandungnya tewas di tangan mu, hyung."
Mark melirik Jeno dengan tatapan aneh, "Aku tidak sempat memikirkan itu." Kata Mark.
"Bagaimana menurut mu?" Tanya Mark pada Yukhei.
Yukhei menaikkan kedua bahunya dengan wajah menyebalkan, "Jika kau tanya tentang perasaan ku, tentu saja aku tak masalah."
Mark menghela napas pelan, "Jadi bagaimana?"
"Sudahlah.. Jangan dipikirkan, Haechan adalah urusan ku." Kata Yukhei sambil menepuk bahu Mark.
"Centaury akan membawa mayatnya, Johnny hyung harus di kremasi." Kata Jungwoo.
"Ayah yakin?"
Tatapan Jungwoo menyendu, "Bagaimanapun dia adalah sahabat ku, aku telah kehilangan Jaehyun hyung lalu Taeyong hyung dan sekarang Johnny hyung."
"Tapi dia yang membuat ayah kehilangan paman Jaehyun dan paman Taeyong."
"Tidak apa-apa, lagi pula dia ayah kandung istri mu."
"Terserah kalian ingin berbuat apa pada mayat ini, aku tidak peduli." Kata Mark.
Jungwoo menatap Mark dengan tatapan sedih, "Paman akan kirim abu kremasinya dan tolong letakkan di kuil matahari, tepat di sisi abu ayah mu dan paman Jaehyun."
Mark mengangguk pelan lalu sibuk berbicara dengan panglima Yoo, Yukhei menatap Mark yang mulai menarik kudanya untuk ia tuntun meninggalkan katai.
"Yukhei! Cepatlah kemari!" Teriak Mark.
Yukhei tersadar jika para prajurit mulai sibuk mengikat musuh untuk di jadikan budak di Arcturus ataupun Centaury. Ia segera berlari menyusul Mark dan Jeno yang telah berjalan cukup jauh.
"Ayo ayah!"
"Ayah akan mengurus paman Johnny. Kau ikutlah dengan mereka, mereka membawa beberapa obat untuk mu."
Yukhei menghela napas, "Aku baik-baik saja."
Jungwoo menatap putranya dengan tatapan kesal, "Kau beruntung tidak mati di tempat! Dasar bodoh! Kenapa kau menyusul?! Mencari mati?! Kau tak mau melihat tumbuh kembang anak mu?!"
"Tentu saja aku mau!!"
"Lalu kenapa kau menyusul?! Apa Haechan tahu?"
Yukhei menggeleng pelan dan ia segera mendapat pukulan di kepalanya.
"Kau kabur?! Dasar bedebah cilik!!
Yukhei merengut, "Faktanya bedebah cilik ini berhasil memberi mu cucu!"
Jungwoo menghela napas, "Terserah!"
Yukhei tak mempedulikan ayahnya yang mulai sibuk mengurus mayat Johnny bersama panglima Yoo dan panglima Shixuan, ia memilih menyusul Mark dan Jeno.
Mereka memilih beristirahat di bawah pohon kesemek yang berdaun lebat, menghindari terik matahari yang menyengat.
"Hyung!"
"Hmm.." Gumam Yukhei, calon raja Centaury itu sibuk menatap tangannya yang terbalut kain kasa di balik pakaian perangnya.
"Kenapa menyusul?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Arcturus
FanfictionKetika Langit Arcturus Menjadi Saksi Bahwa Aku Mencintai Mu. NoRen - MarkMin - YukHae 19 Januari 2018 - 05 Juni 2020