DINNER

2.8K 132 0
                                    

Daniel sudah menunggu di lobi apartemen saat seorang wanita tengah berjalan keluar dari sebuah lift. Wanita itu memakai gaun berwarna biru tua yang tak terlalu mewah tapi sangat simple dan tak mengurangi keanggunannya.

Rambut yang ia gerai begitu saja tanpa perlu mengkerli atau memblownya, seakan ia ingin menunjukkan pada semua orang, seperti inilah rambut aslinya. Bergelombang indah. Natural dan alami.

Dia berjalan dengan sangat anggun dan penuh daya tarik, hingga siapa saja yang melihatnya akan terpaut padanya. Tak perduli meski bibirnya tetap membeku tanpa sebuah senyuman sekalipun yang menghias. Dan entah mengapa Daniel sangat membenci tatapan-tatapan liar dari para lelaki yang sejak tadi memperhatikan Luna.

Luna berhenti tepat di hadapan Daniel. Matanya tertegun sejenak, memandangi Daniel yang berdiri terpaku menatapnya juga. Malam ini Daniel tampak berbeda dengan tuxedo hitamnya. Dia benar-benar tampan dan gagah.

Daniel ingat, sepanjang jalan tadi, tatapan-tatapan erotis dari para wanita yang memandangnya seakan mendamba keberadaan pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel ingat, sepanjang jalan tadi, tatapan-tatapan erotis dari para wanita yang memandangnya seakan mendamba keberadaan pria itu. Membasahi bibir dengan lidah mereka, menggoda dengan kedipan-kedipan nakal serta erangan-erangan kecil. Dan Daniel hanya menggeram saja melewati wanita-wanita jalang itu.

Tidak tau mengapa dalam bayangannya, hanya wajah dan tubuh Luna yang lebih menarik. Entahlah, sejak kapan dia jadi tertarik dengan wanita dingin dan angkuh itu.
Ah, Luna sempat menelan ludah saat melihat pemuda itu tersenyum ke arahnya. Sial! Pemuda ini memang tampan, batinnya mengumpat.

Jadinya mereka yang saling menatap satu sama lain terkesan seperti dua orang kekasih yang lama  tidak bertemu.

"Ayo berangkat!" Luna mengajak, lalu menyerahkan kunci mobil pada Daniel.

Pria itu setengah berlari mendahului langkah Luna untuk kemudian dengan cekatan membukakan pintu mobil untuknya. Membungkuk dan mempersilahkannya masuk layaknya seorang pangeran melayani sang putri. Luna hanya mendengus kesal. Bola matanya memutar sebal.

Dengan cepat Daniel memutari mobil, masuk kedalam dan menjalankan mobil dengan lihai. Luna sempat melirik sekilas pada Daniel. Entah mengapa jauh dalam sudut hatinya ada perasaan aneh yang muncul. Seperti kupu-kupu terbang di perutnya. Tapi seketika di tepisnya perasaan itu.

●●●

Mobil itu sudah berada di halaman sebuah mansion megah. Sangat indah.

 Sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You are Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang