Seminggu kemudian....
"Tuan, nona Jennifer tetap tidak mau menandatangani surat perceraian itu," kata seorang pengacara Matt pada tuannya.
"Brengsek! Dia memang sengaja mencari gara-gara denganku," Matt menggeram sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Jadi apa yang harus saya lakukan tuan?" tanya si pengacara mencari kepastian.
"Cukup tugasmu! Untuk sementara ini kau simpan dulu surat perceraian itu. Biar aku menyelesaikan semua dengan caraku sendiri." Matt menyeringaikan sesuatu yang mengerikan dibalik senyumnya.
______________Ev sedang sibuk dengan gaun-gaunnya saat seorang penjaga butiknya datang dengan tergesa-gesa. Dan itu membuat Ev terheran-heran.
"Ada apa denganmu? Kau seperti seseorang yang baru melihat hantu."
"Nona....nona....a...a...da seorang wanita di luar yang memaksa masuk," lapor si pegawai dengan terbata-bata.
"Perempuan? Apakah aku mengenalnya?" Ev mencoba mencari tau.
"Entahlah. Sebaiknya nona keluar dan temui dia. Sepertinya dia mau membicarakan sesuatu yang penting."
"Hmmm, baiklah." Ev akhirnya berdiri meskipun sebenarnya dia sedang malas karena pekerjaannya sangat banyak.
Ev berjalan ke tempat wanita yang di maksud pegawainya. Dilihatnya orang yang dimaksud sedang duduk di sebuah ruangan. Wanita itu berambut pendek sebatas bahu. Dilihat dari ukuran tubuhnya dia memang tampak sexy.
"Maaf, anda siapa?" tanya Ev kemudian. Wanita itu menoleh seketika ke arah Ev lalu mengulurkan tangannya.
"Kenalkan, aku Rachel." Orang itu mengulurkan tangannya dan dengan ragu-ragu di balas oleh Ev.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ev kemudian.
"Tolong beritahu aku dimana Max sekarang? Aku tau kau punya hubungan dengannya."
"Eee....kau...siapa? Ehmmm, maksudku apa hubungannya denganmu? Dan untuk apa kau mencarinya?"
"Aku datang kesini untuk mengetahui dimana laki-laki bajingan itu berada. Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya padaku." Rachel mengeratkan giginya sambil menatap tajam ke depan.
"A-aku tak mengerti dengan ucapanmu." Ev mulai dirundung kecemasan.
"Dengar! Aku tau kau siapa. Untuk itulah aku kesini dan memberitahumu kalau kekasihmu adalah laki-laki bajingan."
"Maaf, tapi bisakah kau memperjelas kata-katamu?"
"Max, sudah menghamiliku!" Seketika Ev bangkit dari duduknya.
"Ini tidak mungkin! Kau pasti bohong! Max tidak mungkin melakukan hal itu!" teriaknya dengan mata berapi-api karena emosi yang baru masuk dalam darahnya.
"Aku tau kau pasti takkan percaya. Dan kalau kau memang ragu, maka bertanyalah sendiri kepada kekasihmu itu." Wanita asing itu menarik salah satu sudut bibirnya. Ev semakin geram karenanya.
"Aku minta, kau pergi sekarang juga dari sini! Cepat!" Ev mengusir tajam.
"Huuuuhh, baiklah. Aku akan pergi. Tapi ingat, katakan pada kekasihmu itu kalau dia tetap harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, atau aku akan menuntutnya!" Wanita itu mendengus lalu meninggalkan tempat itu dengan kasar.
Tak berpikir panjang, Ev lalu menghubungi Max. Tak lama dia menunggu karena panggilannya di angkat dengan cepat oleh pria itu.
"Iya Ev?"
"Aku ingin bertemu denganmu sekarang!"
"Tapi aku sedang banyak pekerjaan, Sayang...."
"I don't care! I want us to meet NOW!" Ev menekankan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (END)
RomanceLaluna de Claudia, seorang wanita cantik, seksi, menarik, namun jauh dari kata ramah. Tak ada senyum di bibirnya meski setumpuk kebahagiaan menaungi. Dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan Star Company. Dan di usianya yang ke-30 ini, dia ma...