Ev setengah berlari memasuki sebuah apartemen. Ia tak memperdulikan meski beberapa pasang mata menatapnya dengan sorot mata yang aneh. Sekalipun tak menghiraukan meskipun peluh menetes membasahi dahi hingga ujung dagunya.
Saat ini satu tujuannya, yakni bertemu dengan Daniel. Ada hal penting yang harus ia sampaikan pada pria itu. Sesuatu yang harus ia luruskan kepadanya. Dan waktu yang Ev perlukan saat ini sangatlah singkat, karena jauh dari tempat ia berada, sahabatnya tengah mempertaruhkan cintanya.
Semua kejadian yang terjadi semalam sampai pagi hari ini, kembali membayang dalam ingatan. Ev tengah tidur nyenyak saat sebuah telfon berdering membangunkannya dari alam mimpi. Rupanya telfon itu berasal dari sahabatnya, Jane.
Flash Back On
"Ev, maaf aku mengganggumu malam-malam begini. Tapi saat ini aku perlu bantuanmu."
"Katakan Jane!"
"Luna, saat ini dia sedang mabuk berat. Aku mau mengantarnya pulang, tapi tidak tahu dimana ia tinggal."
Sedikit tersentak, saat Jane menyebutkan nama Luna. Ev pun bangkit dari tempat tidurnya, langsung. Tanpa berpikir panjang ia lalu menyebutkan alamat Luna tinggal.
"Kau bawalah dia pulang dulu. Aku akan segera menyusul kesana."
Setelah menutup telfon, Ev bergegas mengganti pakaian dan segera pergi keluar. Tidak tanggung-tanggung, wanita itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Cemas. Itu yang ia rasakan. Mendengar cerita Jane yang mengatakan bahwa saat ini Luna pergi ke sebuah club dan minum disana sampai mabuk, itu sudah memberitahukan kalau Luna tengah frustasi berat atau tepatnya hatinya tengah terguncang.
Apa yang sebenarnya telah terjadi? Pertanyaan itulah yang saat ini bercokol di benaknya. Bukankah sebelumnya Luna sudah merasa baikan dan kembali tersenyum mengingat ia yang baru menyadari perasaan cintanya pada Daniel? Lalu kenapa ia sampai minum dan mabuk kalau tidak ada alasan di balik tingkah anehnya saat ini?
Ev yang sudah sampai di apartemen Luna segera menekan pin dan masuk ke dalam. Di sana sudah menunggu Jane yang duduk di ruang tamu beserta seorang pria yang beberapa waktu lalu pernah bertemu dengannya juga di pesta reuni, Joy. Rupanya pria itu sekarang dekat dengan Jane. Dan mungkin saja sudah tumbuh benih-benih cinta di antara mereka.
"Apa yang terjadi, Jane?" Ev menyerbu langsung sahabatnya saat Jane bangkit menyongsong Ev dengan raut muka cemas.
"Entahlah. Aku sendiri tidak tahu apa yang sudah terjadi. Luna tidak seperti ini sebelumnya, bukan?"
"Lalu, dimana dia sekarang?"
"Aku membawanya ke kamar. Dia sedang tidur."
Ev menengok sebentar ke kamar Luna. Disana perempuan yang dimaksud tengah berbaring tenang dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Ev berjalan perlahan mendekat. Kelihatan sekali wajah Luna yang tertekan. Pucat dan sayu. Ev mengusap wajah sahabatnya penuh sayang sebelum akhirnya ia kembali keluar dan menemui Jane juga Joy.
"Aku tidak mengerti Ev, apa yang sebenarnya telah terjadi. Apakah kau tahu sesuatu?" tanya Jane kemudian.
Ev yang duduk sambil bertopang dagu hanya diam membungkam. Saat ini ia hanya bisa menebak, bahwa sesuatu pasti telah terjadi. Masalahnya, apakah ini berkaitan dengan Daniel?
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (END)
RomanceLaluna de Claudia, seorang wanita cantik, seksi, menarik, namun jauh dari kata ramah. Tak ada senyum di bibirnya meski setumpuk kebahagiaan menaungi. Dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan Star Company. Dan di usianya yang ke-30 ini, dia ma...