Malam itu Daniel dan Luna sudah berdandan sebaik mungkin. Setelah kabar gembira mengenai kehamilan Luna, tiba-tiba ada telfon dari keluarga Campbell yang memberitahukan bahwa akan ada makan malam keluarga di kediaman Mr Campbell. Dan saat ini, keduanya tengah bersiap menuju ke sana.
"Apa aku tampan?" tanya Daniel sambil membenarkan letak dasinya. Luna menoleh dan tersenyum genit.
"Kau pria paling sempurna yang pernah aku temui," bisik Luna tepat di wajah suaminya.
"Dan kau satu-satunya wanita tercantik yang pernah aku miliki." Daniel meraih pinggang istrinya dan merapatkan tubuh keduanya. Sejenak mereka berpagut mesra.
"Ayolah kita berangkat! Mereka pasti sudah menunggu," ujar Luna mengakhiri pagutannya. Daniel mengangguk setuju dan keduanya kemudian berangkat menuju kediaman Mr Campbell.
Di kediaman Mr Campbell....
"Tahukah kalian, bahwa malam ini aku bahagia sekali. Setelah bertahun-tahun hampir tak pernah ku rasakan kehangatan keluarga, kini aku menemukannya kembali," seruan bariton keluar dari bibir sang kepala keluarga, Mr Campbell. Pandangannya menelisik satu persatu pada mereka yang hadir di rumah mewahnya saat ini. Mansion berkelas dan hanya orang-orang dari golongan elit yang mampu membelinya.
Di sisi kanannya duduk Maria dan Cath. Keduanya saling berdampingan dan kini tengah tersenyum satu sama lain. Mungkin apa yang dua wanita itu rasakan sama dengan apa yang dirasakan Mr Campbell sendiri. Kemudian ada pasangan Ev dan juga Max. Rupanya Mr Campbell mengundang mereka sebagai bagian dari keluarga. Dan berikutnya terlihat Jane dan satu orang asing yang mungkin baru kini keluarga Campbell mengenalnya. Joy. Ah, ada apa dengan Jane dan Joy sampai mereka harus datang berdua di acara sepenting itu di keluarga Campbell?
Tatapan mata Mr Campbell berpindah ke sisi bagian kirinya. Di ujung kursi, duduk Kareen yang bersebelahan dengan Bryant. Kedua remaja yang sekarang mulai tumbuh dewasa itu menampakkan aura kecantikan dan ketampanan pada wajah masing-masing. Mr Campbell melebarkan senyum saat pandangannya bertemu dengan dua pemudi tersebut.
Dan terakhir, Luna juga Daniel. Mereka yang duduk persis di samping kiri sang ayah merupakan sorotan utama malam ini. Mr Campbell meraih tangan putrinya dan menciumnya kemudian.
"Aku bahagia, karena akhirnya aku bisa berkumpul dengan kalian kembali. Keluarga ini, tak akan pernah dingin dan sepi lagi." Mr Campbell melanjutkan kalimatnya. Semua mata tertumbuk pada pria paruh baya yang duduk dengan gagahnya di kursi utama. Seperti menantikan kejutan besar yang akan di sampaikan oleh sang pemimpin.
"Dan malam ini, aku akan membagi kabar bahagia yang sesaat lalu aku terima." Tak urung semua mata saling berpandangan. Heran bercampur bingung. Namun tak membuang debar bahagia dalam hati masing-masing.
"Sebentar lagi, akan ada tamu asing yang menjadi penghangat dalam rumah ini." Mr Campbell masih bermain teka-teki membuat beberapa yang hadir disana bertanya-tanya dalam hati. "Selamat untuk putriku, sebentar lagi, dia akan menjadi seorang ibu." Mr Campbell memandang Luna penuh arti. Merangkul wanita itu dan mencium keningnya sesaat kemudian.
"Luna?!" jerit beberapa diantaranya serempak. Tak urung mereka satu persatu bangkit dari kursinya memberi selamat dan pelukan pada Luna.
"Oh, Sayang, selamat akhirnya kau akan menjadi mama," ujar Cath yang lebih dulu memberi ucapan. Memeluknya dan memberi kecupan pada sang putri.
"Tengkyu, Mom," ujar Luna tersenyum malu.
Berikutnya Maria menyusul dan melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan Cath.
"Kau harus banyak-banyak istirahat dan kurangi aktifitas kantormu. Aku akan menyuruh Daddymu untuk mengangkat seseorang menggantikan kedudukanmu sementara." Maria membelai rambut Luna dan mengecup keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (END)
RomanceLaluna de Claudia, seorang wanita cantik, seksi, menarik, namun jauh dari kata ramah. Tak ada senyum di bibirnya meski setumpuk kebahagiaan menaungi. Dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan Star Company. Dan di usianya yang ke-30 ini, dia ma...