Confession

1.7K 106 5
                                    

"Luna....."

Cath masih tertegun melihat kedatangan putri yang bertaun-taun tak di jumpainya itu.

"Apakah aku mengganggumu?" tanya Luna dengan suara dingin. Cath menarik napas panjang karenanya.

"Masuklah!!"

Sesaat kemudian kedua orang itu saling beriringan masuk ke dalam rumah. Cath mempersilahkan Luna duduk di ruang tengah. Rumah itu memang tak terlalu besar. Namun Cath mengaturnya dengan baik. Memadukan barang dan warna sesuai dengan tempatnya sehingga kelihatan menawan. Luna memperhatikan keadaan sekelilingnya.

"Kau tidak berubah, Mom," ujarnya kemudian sementara Cath menyiapkan secangkir teh hangat di pantry.

"Apa yang tidak berubah?" tanya Cath sambil menyerahkan teh tersebut. Luna melirik ibunya sekilas sebelum akhirnya matanya beredar kembali keseluruh ruangan.

"Seleramu yang tidak berubah."

Melihat gelagat putrinya, Cath sudah tau apa yang di pikirkan Luna. Dan pada saat itulah, muncul Jack dari dalam rumah membuat Luna terperanjat dan langsung menatap tajam pada ibunya. Sekali lagi Cath menarik napas panjang.

"Daddymu ke sini hampir tiap hari. Aku sudah melarangnya, tapi dia tak mau mengerti," terang Cath tanpa meminta penjelasan dari Luna terlebih dahulu karena dia sudah tau apa yang ada di pikiran putrinya.

"Ini benar-benar konyol. Kita bahkan terlihat seperti keluarga lagi." Luna berdecak.

"Kita memang keluarga, Luna," potong Mr Jack tiba-tiba.

"Setelah apa yang terjadi? Oh, yang benar saja?!" tampik Luna sambil melipat kedua tangannya.

"Memangnya apa yang sudah tejadi?" tanya Mr Jack kemudian.

"Oh, ya Tuhan. Apakah Daddy pura-pura tidak tahu? Atau berusaha menutupinya? Ayolah. Aku yakin Daddy juga marah dengan sikap Mommy selama ini." Mata Luna memicing kembali pada sosok Cath yang masih terdiam di tepi jendela dan hanya bisa melayangkan pandangannya keluar.

"Itu sudah berlalu, Luna. Semua tidak bisa di ungkit kembali."

"Jadi Daddy menerima begitu saja sikap Mommy yang meninggalkan kita begitu saja?" Kali ini Jack terdiam. "Ah, sungguh ironis sekali. Aku bahkan tak bisa menerima semua ini dan harus berpikir berkali-kali untuk datang kemari."

Mr Jack menghela napas panjang. Pandangannya kini tertumbuk pada sosok Cath yang masih membelakangi keduanya. "Siapa bilang aku menerima begitu saja? Daddy pun punya perasaan yang sama sepertimu, Sayang. Namun Daddy berusaha mengerti alasan Mommymu."

"Hah....benarkah? Jadi, alasan apa yang mesti ku dengar sekarang?"

"Bertanyalah padanya, karena sesungguhnya itu yang ingin ku ketahui darinya." Kali ini Cath tak bisa lari dari tekanan kedua orang yang berarti dalam hidupnya itu. Dia menghela napas dan menghembuskannya perlahan sebelum akhirnya berbalik dan menatap keduanya satu persatu.

Sementara itu.....

Daniel yang ternyata sejak tadi duduk di dalam mobil, kini keluar dan menghampiri Kareen di toko rotinya.

"Hi," sapanya kemudian sambil mengurai senyum khasnya. Kareen tersenyum balik.

"Hi," balasnya singkat.

"Apakah kau perlu bantuan? Aku bisa menolongmu," Daniel menawarkan. Kareen memperhatikan Daniel sejenak. Dia nampak tak asing dengan wajah pria itu.

"Aku adalah suami wanita yang baru saja masuk ke dalam rumahmu," Daniel menjelaskan. Dan seketika mulut Kareen jadi ternganga.

"Benarkah? Jadi kau suami nona Claudia?" Daniel mengangguk. "Pantas saja aku tak asing dengan wajahmu."

You are Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang