Kareen masih sibuk dengan pelanggan-pelanggannya. Gadis itu di buat bertanya-tanya dalam hati beberapa hari ini. Tentu itu karena keberadaan Jack di rumahnya yang selalu datang mengunjungi Bryant. Meski ia pernah bertanya apa alasan Mr Campbell datang kesana, dan jawaban yang di dapat adalah karena dia merupakan presdir dari perusahaan Star Company tempat Bryant bekerja, namun nyatanya jawaban itu tak memuaskan hatinya. Pasti bukan hanya itu alasan yang mendasari sang presdir mengunjungi Bryant tiap hari. Bahkan dia tak segan-segan menginap disana.
Cath sendiri sudah berulang kali memperingatkan Jack agar tak selalu mendatanginya. Sungguh dia merasa tidak enak hati pada orang-orang sekitar yang selalu memandang pria itu penuh kekaguman. Tentu saja mereka tahu siapa itu Jack Layyer Campbell. Sejak itu pula toko kue milik Cath tak henti di kunjungi orang. Entah berniat memang karena ingin membeli atau hanya sekedar ingin melihat seperti apa sosok presdir dari sebuah perusahaan terkenal itu sebenarnya.
"Sampai kapan kau akan membuat kehebohan di tokoku, Jack?" tanya Cath pada suatu siang saat dia sibuk dengan adonan kuenya. Saat itu Jack mencoba menengok Cath di dapur. Sedang Bryant sendiri sudah pulih dari sakitnya dan sudah mulai bekerja kembali di kantor. Hanya saja dia agak sedikit terkejut saat dirinya masuk kerja dan diperlakukan secara istimewa oleh pihak kantor. Bahkan sekarang jabatannya meningkat drastis menjadi salah satu pegawai marketing. Tentu saja, hingga saat ini Bryant belum tau rahasia yang disimpan ibunya.
Ya, meskipun Aldo dan Bertus tau kalau Bryant adalah putra dari atasannya yang itu berarti bahwa dia merupakan salah satu pewaris dan penerus dari Star Company, namun mereka tetap konsisten dalam bekerja. Bagaimanapun juga Bryant tetap harus mulai semua dari bawah dan menguasai semuanya sampai dia benar-benar bisa di berikan hak untuk memegang penuh kendali perusahaan.
Pengangkatan Bryant pun tak luput dari sepengetahuan Luna. Saat Bertus mengajukan hal tersebut, dia tak berkomentar apapun. Dia hanya bertanya satu hal pada pria yang merupakan tangan kanan ayahnya itu, 'apa kau yakin?'. Dan Bertus hanya menganggukkan kepala penuh keyakinan.
Jack menyandarkan tubuhnya pada meja sisi kanan Cath dengan tangan yang tersimpan di kedua sakunya. "Seharusnya kau senang karena sekarang toko kuemu jadi semakin ramai di kunjungi pembeli." Cath berdecak karenanya.
"Aku tak perlu meminta bantuanmu untuk meramaikan tokoku. Yang ada sekarang justru kehadiranmu mengundang kehebohan di lingkungan sini."
"Lalu aku harus seperti apa? Aku kesini hanya untuk menjenguk putraku."
"Cukup Jack!! Sudah ku bilang berkali-kali padamu, dia bukan putramu. Kenapa kau masih tak mengerti hal itu?" Suara Cath mulai meninggi. Dia selalu kesal saat Jack kembali mengusut pernyataan tersebut.
"Bukan putraku? Setelah jelas dengan bukti yang ku dapatkan?" Tatapan pria itu memicing. "Hah! Aku bahkan sudah meminta dokter mengetes DNA nya. Dan aku sudah mengetahui jelas jawabannya, dan kau masih menyangkal kebenaran tersebut?" Kini kalimatnya lebih menekan.
Cath menghentikan aktifitasnya sejenak. Mencuci tangannya di wastafel, lalu datang mendekati Jack perlahan dengan tetap menjaga jarak darinya. Sepasang mata itu kini saling menatap dengan pancaran mata yang dalam.
"Jack, aku bukan lagi istrimu. Kita bahkan sudah berpisah bertahun-tahun yang lalu. Seharusnya kau mengerti bahwa tidak baik untukmu mendatangi mantan istrimu lagi." Suara Cath terdengar lebih lembut dari sebelumnya.
"Aku tau Cath. Tapi aku kesini tidak semata-mata untuk mengunjungimu. Tapi ingin melihat keadaan Bryant. Apakah itu salah? Kau bahkan memisahkanku darinya hingga bertahun-tahun lamanya. Dan saat aku mengetahui kebenarannya, kenapa aku justru tak boleh menemuinya?"
"Menemuinya disaat dia sendiri tidak ada di rumah?" Kali ini Jack menarik napas panjang. Dia tak dapat mengelak lagi dari hal yang sebenarnya. "Jadi, apa yang akan kau jelaskan padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (END)
RomanceLaluna de Claudia, seorang wanita cantik, seksi, menarik, namun jauh dari kata ramah. Tak ada senyum di bibirnya meski setumpuk kebahagiaan menaungi. Dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan Star Company. Dan di usianya yang ke-30 ini, dia ma...