Luna menghampiri tubuh yang tergeletak itu. Berikut di susul Jane yang mengetahui kalau bukan sahabatnya yang terluka. Dan betapa terkejutnya ia ketika mengetahui siapa orang yang telah menyelamatkannya. Seorang pemuda yang bersimbah darah di beberapa bagian tubuhnya.
"Apa kau mengenalnya, Luna?" tanya Jane saat sampai di tempat itu.
Luna mengangguk pelan. Dan tanpa menunggu waktu lagi diapun segera meminta bantuan orang-orang di sana untuk mengangkat tubuh pemuda itu ke dalam mobilnya.
"Biar aku yang mengemudi, Luna," pinta Jane.
Disaat seperti ini, sudah pasti Luna takkan bisa berkonsentrasi penuh. Oleh karena itu Jane memilih untuk menggantikan posisi menyetir. Luna pun menyetujui permintaan sahabatnya. Mereka lalu segera melarikan pemuda itu ke rumah sakit.
"Cepatlah sedikit, Jane," pinta Luna sambil sesekali menoleh ke belakang dimana pemuda itu tergeletak. Dia tak akan memaafkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi sesuatu pada pemuda itu. Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba ingatannya kembali pada sosok suaminya. Dan tanpa pikir panjang, diapun menelponnya.
"Daniel!" serunya saat telfon sudah tersambung.
"Iya Sayang, tumben kau menelfonku?"
"Da...Daniel....aku...aku..."
"Hei, ada apa denganmu? Katakan dengan jelas, kenapa kau gugup? Apa terjadi sesuatu?" Suara Daniel nampak cemas.
"I...itu...ku mohon, datanglah ke rumah sakit segera."
"Kenapa? Siapa yang sakit? Apakah kau terluka?"
"Seseorang telah menyelamatkanku dari kecelakaan. Dan dia saat ini sedang terluka. Aku sedang membawanya ke rumah sakit. Cepatlah kau menyusulku. Aku sedang perjalanan kesana."
"Baiklah. Aku segera kesana. Kau kirim alamatnya nanti disana. Tapi, kau baik-baik saja kan? Tidak terjadi sesuatu denganmu?"
"Tidak. Kau tak perlu cemas tentangku. Cepatlah Daniel, aku takut."
"Tenanglah! Tidak akan terjadi apa-apa padanya. Percayalah!"
Dan sambungan itupun berakhir. Luna merasakan tubuhnya sangat gemetar. Jane menggenggam tangan Luna guna menenangkan hati sahabatnya.Sepuluh menit kemudian merekapun tiba di rumah sakit yang di tuju. Syukurlah dokter yang bertugas sudah siaga. Dan dalam waktu cepat, pria itupun segera mendapatkan penanganan.
"Saya menemukan identitas pasien di saku celananya. Bisakah anda memanggil keluarganya?" tanya sang dokter setelah selesai memeriksa.
"Ehmm, ya. Tapi bagaimana keadaannya, Dokter? Apakah lukanya serius." Luna nampak sangat cemas.
"Pasien kehilangan banyak darah. Dan kami membutuhkan bantuan transfusi darah secepatnya. Sayangnya jenis darah pasien adalah golongan darah yang langka dan rumah sakit kami tidak mempunyai stok darah tersebut. Jadi kemungkinan besar adalah orang tuanya. Salah satu dari orang tuanya pasti bisa mendonorkan darahnya," Dokter menjelaskan.
Pada saat itulah Daniel muncul dengan wajah yang pasti tak luput dari kecemasan.
"Luna?!" serunya.
"Daniel?" Luna langsung menghambur ke pelukan suaminya.
"Bagaimana, apa yang terjadi?"
"Dia, dia banyak kehilangan darah. Dan saat ini kita membutuhkan keluarganya. Bisakah kau menghubunginya?"
"Kau punya nomor keluarganya?"
Luna tampak berfikir. Dan sesaat kemudian diapun mengangguk. "Aku akan memintanya pada Ashley. Biar dia mencarikannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (END)
RomanceLaluna de Claudia, seorang wanita cantik, seksi, menarik, namun jauh dari kata ramah. Tak ada senyum di bibirnya meski setumpuk kebahagiaan menaungi. Dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan Star Company. Dan di usianya yang ke-30 ini, dia ma...