Flash Back On
Malam itu hujan deras mengguyur ibu kota. Kilat dan petir menyambar-nyambar seakan hendak melahap setiap makhluk yang saat ini sedang berada di luar rumah.
Sebuah mobil melaju begitu kencang seperti anak panah yang terlepas dari busurnya. Entah mengapa mobil itu seperti kerasukan iblis. Hingga pada suatu titik dimana saat ada sebuah kendaraan yang melaju dari arah berlawanan, mobil tersebut menjadi hilang keseimbangan yang tak lama kemudian terdengar bunyi berdecit amat keras pada jalanan beraspal.
Ciiiiiiittttttt........
Braaaaakkkk........Suara dentuman keras berasal dari mobil tersebut yang mana kuda besi itu ternyata menabrak sebuah pohon besar yang ada di pinggir jalan.
Seorang wanita muda dengan membawa sebuah payung tengah berlari ke arah mobil. Berusaha mengetuk-ngetuk pintu mobil dengan kasar. Merasa tidak ada tanggapan, wanita itu lalu mengambil sebuah kayu yang tergeletak di bawah pohon.
Dengan sekuat tenaga, wanita itu memukul kaca mobil tersebut hingga pecah. Lalu membuka pintu mobil dari dalam. Dilihatnya seorang pria tengah pingsan dengan posisi tertunduk pada setang kemudi. Darah mengalir deras dari kepalanya.
Wanita itu sangat terkejut melihat keadaan pria tersebut. Dengan cepat dia memapahnya keluar dari mobil yang di kendarainya. Cukup menguras tenaga, karena badan pria itu cukup besar dan sangat berat. Untungnya di dekat situ ada sebuah rumah sakit kecil.
Segera di bawanya pria itu ke rumah sakit tersebut. Seorang pria yang berada di depan rumah sakit melihat keadaan dimana wanita itu begitu kesulitan dalam memapah. Ah, lebih tepatnya menyeret pria yang terluka tadi. Segera dibantunya si wanita dan di baringkannya pria yang terluka itu di sebuah brankart.
Seorang suster berlari-lari menghampiri mereka, dan dengan segera membawa pria itu ke UGD.
"Apakah anda keluarganya?" tanya seorang dokter.
"Bukan dok, saya menemukannya terluka di sebuah mobil. Dia kecelakaan," jawab wanita itu.
"Lalu bagaimana saya bisa menghubungi keluarganya, saat ini pasien harus segera di operasi, dan darah yang keluar dari tubuhnya begitu banyak sehingga dia membutuhkan darah secepatnya," jelas dokter itu kemudian.
"Ehm....saya yang akan bertanggung jawab dok. Berapapun biayanya saya yang akan menanggungnya. Sekarang yang penting lakukan saja tugas dokter," wanita itu berkata meyakinkan si dokter.
"Baiklah kalau begitu. Oh ya, kebetulan stok darah di rumah sakit ini sedang kosong, mungkin anda bisa mencarikan donor darah yang bisa membantu?" tanya dokter lagi
"Apa golongan darahnya dok?"
"AB+" jawab dokter singkat.
"Kebetulan dok, golongan darah saya sama, jadi ambil saja darah saya."
"Sungguh orang itu sangat beruntung. Baiklah, tapi kami harus memeriksa anda terlebih dahulu. Mari ikut saya!" Dan merekapun berlalu dari tempat itu.
Setelah beberapa jam berlalu, operasi pun selesai. Kini pria yang sekarat itu sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Tinggal menunggunya siuman. Wanita itu dengan setia menemani pria tersebut. Dua hari kemudian, sebuah keajaiban muncul. Si pria menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Pria itu mengerjap-ngerjapkan matanya melihat ke sekeliling ruangan. Dan tampak seorang wanita cantik dengan senyum yang indah sedang duduk di sisi pembaringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (END)
RomanceLaluna de Claudia, seorang wanita cantik, seksi, menarik, namun jauh dari kata ramah. Tak ada senyum di bibirnya meski setumpuk kebahagiaan menaungi. Dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan Star Company. Dan di usianya yang ke-30 ini, dia ma...