Part 3 - Penasaran

7.1K 491 5
                                    

Happy reading guys
Voment ya 😊

Sebelum benar-benar pergi ada yang mencekal tangan Noura.

Membuat Noura tersenyum harapannya terkabul.

SC2

"Sini aja"ucap Agil.

Noura menatap kecewa, ternyata yang mencekal tangannya adalah Agil.

Noura menggeleng halus melepaskan tangan Agil pelan.

"Gue balik aja ke temen-temen gue" Noura pergi dari hadapan mereka.

Bukan karena Agil menyukai Noura,tapi ia hanya tidak tega melihat gadis itu selalu di abaikan oleh Reygan.

"Kenapa? Kok wajah lo kusut gitu? " tanya Sashi pada Noura.

"Biasalah" jawab Noura seadanya.

"Udah sih, move on aja! Kayak gaada cowok lain" celetuk Lidya.

"Tuh ganteng yang paling kanan" Lidya mengedikkan dagunya mengarah kepada 4 pria yang memasuki kantin dengan 1 wanita di depannya, pria yang dimaksud paling kanan adalah Arkan.

Noura menoleh ke arah yang di maksud Lidya.

"Eh udah ada ceweknya tuh paling depan" sahut Sashi mengira Riri pacar Arkan hanya karena pria itu berjalan tepat di belakang Riri.

"Temenan doang kali" ucap Lidya tak mau kalah.

"Ssst.. Berisik" Noura meleraikan.
"Mereka temen sekelas adik gue" ucap Noura lagi.

"Ihh serius? Btw adik lo yang mana? Sekolah di sini juga?" tanya Lidya tidak percaya.

"Iya, sekolah disini" jawab Noura.

"Kok gue gapernah liat?" tanya Sashi.

"Dia gasuka ke kantin! Males ngantri katanya, wajarlah kalian pada gapernah liat" ucap Noura seadanya.

"Oh" mereka hanya ber'oh'ria.

SC2

Sesampainya Alle di perpustakaan ia berjalan ke arah bacaan tentang musik.

Mengambil salah satu buku tentang alat musik piano.

Tetapi secara bersamaan tangan seorang pria yang mengenakan hoodie juga menyentuh buku yang sama.

Tapi dengan cepat pria itu justru melepas apa yang baru saja di sentuhnya dan pergi meninggalkan Alle tanpa sepatah katapun.

Alle tersadar langsung mengejar pria itu, tetapi pria itu malah meninggalkan perpustakaan.

"Hey nama lo siapa?" Alle sedikit berteriak.

Pria itu tidak menoleh sedikitpun dan berjalan semakin cepat dan mengeratkan kupluk yang ada di kepalanya.

Alle menghela napasnya kasar,ia kembali ke dalam perpustakaan untuk membaca buku tadi.

'Dasar aneh' batin Alle yang pikirannya mengacu pada pria hoodie tadi.

'Kalo kita ketemu lagi, lo gaakan lolos' batin Alle optimis.

Entah kenapa Alle sangat penasaran dengan pria itu.

Tak lama bel berbunyi, ia kembali ke dalam kelasnya.

Selepas keluar dari pintu seorang pria menghentikan langkahnya.

"Bolos yuk?" ajaknya pada Alle.

Pria itu yang tadi pagi telat bersamanya.

Alle sedikit mengenalnya menatap pria itu sebal.

Introvert - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang