Itu yang pertama baginya, jika sedang diam pasti bayangan itu selalu muncul di benaknya.
Argh! Ia rasa ia mulai gila karena kejadian itu.
"Alleira, apa yang membuatmu terus tersenyum seperti ini?" tanya Alice yang baru saja datang.
•SC2•
Alle yang mendengar pertanyaan itu langsung gelagapan salah tingkah.
"Oh ya, dimana Oriana?" Alle mengalihkan topik.
"Entahlah, sepertinya ia sedang berada di dalam bilik toilet. Dia mengatakan padaku kemarin ia salah makan" cerita Alice.
"Yaampun bagaimana bisa, apa yang dia makan?" pekik Alle khawatir.
"Tidak tahu, sepertinya makanan kaleng yang kadaluarsa" kiranya.
"Alleira, kau tahu tidak? Kemarin Dav hampir saja mencelakai Kate" curhatnya pada Alle.
Alle membelalak terkejut, menutup mulutnya yang ternganga dengan kedua telapak nya.
"Yaampun, bagaimana bisa?" tanya Alle dengan raut wajah penasaran nya.
"Kemarin aku melihat Kate seperti berusaha menghentikan langkah Dav, lalu tubuh Kate di dorong oleh Dav. Dan hampir saja Kate tertabrak mobil, untung saja aku melihat kejadian itu dan langsung menarik Kate agar tak tertabrak mobil" curhatnya soal kemarin ia yang tidak sengaja bertemu Davi dan Kate di jalan.
"Lalu bagaimana selanjutnya?" tanya Alle lagi.
"Dav meninggalkan Kate begitu saja, tanpa rasa bersalah sedikitpun" jawab Alice.
"Dia memang tampan, hanya saja ia pria yang kasar dan berhati batu. Aku sebenarnya tidak menyukai kau masih berhubungan dengannya, karena aku takut kau di lukai olehnya" ucap Alice menatap Alle.
"Tenang saja, aku bisa menjaga diri" ucap Alle santai.
"Tidak, dia kasar!" bantah Alice cepat.
"Kalau kau mengenalnya lebih dekat kau akan tahu seberapa baiknya dia" ucap Alle.
"Apa aku baru saja mendengar pembelaan?" Alice menaikkan sebelah alisnya bertanya.
"Bukan membela, kau hanya melihat Dav dari apa yang kau lihat saja tanpa mengenalnya lebih dalam. Itu tidak baik Alice, bagaimana rasanya jika orang melihatmu dari sudut pandang burukmu saja?" tanya Alle membalikkan ucapan Alice.
"Entahlah, apa yang sudah kulihat buruk maka dari sudut pandang manapun akan terlihat buruk" ucap Alice santai.
"Hati-hati jika nanti kau menyukainya" goda Alle pada Alice.
"Heii jangan mengutukku seperti itu! Aku takut" sergahnya bergidik ngeri.
Alle hanya tertawa pelan melihat Alice yang ketakutan.
"Besok libur, bolehkan aku dan Oriana menginap di tempatmu?" tanya Alice.
"Hmm, jangan hari ini. Mungkin lain kali saja" ucap Alle bingung harus menjawab apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
أدب المراهقينPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...