Alle mengajak Riri ke rumahnya, bahkan ia meminta Riri untuk menginap dirumahnya.
"Duhh Alle gue belum minta izin sama nyokap bokap" rengek Riri.
"Gampang itumah"
"Yaudah terserah lo deh, tapi janji ya ceritain apa yang tadi Arkan bisikin!" pintanya.
"Hm" gumam Alle.
•SC2•
Sudah 3 hari Alle jarang sekali keluar dari kamar. Membuat Keno, Dera dan Noura kepalang resah dengan sikap si bungsu.
Akhirnya di saat Keno pergi ke kantor dan Noura yang menjalankan ujian Nasional terakhirnya, Dera menyempatkan dirinya untuk menanyakan apa yang terjadi pada anak bungsunya itu. Dengan mengetuk pintunya beberapa kali, namun tak ada sahutan. Mau tidak mau Dera membukanya karena pikiran negatifnya yang takut hal-hal yang tidak di inginkan, rupanya anaknya sedang memusatkan pikirannya pada buku yang dibacanya dengan sumpalan earphone di telinganya.
"Dek, bunda mau ngomong sama kamu" tegurnya dengan menyentuh pundak Alle dari belakang.
Alle melepas earphone nya dan memasang tatapan bingung pada bundanya.
"Ada apa bun?" tanyanya penasaran.
"Kamu ada masalah apa? Bunda, ayah, kakak khawatir loh sama kamu" jelas Dera menyorotkan ke khawatiran seorang ibu pada si anaknya.
"Gapapa bun" ucap Alle tersenyum tipis.
"Ohh, jadi sekarang mulai rahasiaan ya sama bunda?"
"E..eh gak gitu bun" Alle gelagapan harus bagaimana menanggapi bundanya.
Akhirnya ia menghela napasnya pelan. Mau tidak mau ia harus menceritakannya pada bundanya.
Alle mulai menceritakan awal kejadiannya pada Dera dari awal sampai akhir. Membuat bundanya menyimak lebih dulu tak memotong cerita sedikitpun.
"Dulu bunda pernah ngalamain cerita yang persis kayak kamu, ayah bunda dulu backstreet. Bedanya kalau bunda sama ayah sengaja nyembunyiin itu, kalau kamu enggak." ucap Dera menceritakan masa mudanya dulu saat dengan Keno.
"Trus bun, sahabat bunda pas tau marah atau enggak?" tanya Alle penasaran.
"Bukan marah lagi, bunda di diemin sama mereka kecuali sama ante Nadine yang udah tau duluan. Di situ bunda sakit beberapa hari sampai gak masuk sekolah, karena ayah gak tega ngeliat bunda yang sakit terus. Ayah sampe berlutut minta maaf sama sahabat-sahabat bunda supaya mereka maafin kesalahan bunda dan ayah, ayah ngelakuin itu tanpa sepengetahuan bunda. Akhirnya mereka gatau luluh atau mereka malu karena ayah yang ngemis minta maaf di depan anak-anak satu sekolah, trus pulang sekolah mereka jenguk bunda dan maafin kesalahan bunda. Mereka bilang sama bunda katanya 'kita gak marah tapi kita kecewa' dan kami berteman lagi deh sampai sekarang" curhatnya tentang kisah cintanya dulu.
Alle menyimak sesekali terenyuh dengan kisah bunda dan ayahnya dulu.
"Bunda yakin, Arkan sebenarnya gak benar-benar marah sama kamu. Dia cuma kecewa, bunda juga yakin nanti dia bakal datang ke bandara buat ngucapin salam perpisahan buat kamu. Percaya sama bunda" Dera meyakinkan anaknya agar anaknya tak murung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...