Happy reading para sider..
Thanks yang udah voment.."Yaudah lo anterin gue pulang setiap hari" ucap Riri asal.
"Mending gue anterin Alle" balas Arkan cepat.
"Ishhhh nyebelin,pulang sana!" usirnya pada Arkan.
"Dih ngambek, gacocok lo ngambek" Arkan mencubit sebelah pipi Riri.
"Sakitt issshhh" ambeknya.
•SC2•
Alle memainkan jarinya canggung berada di samping pria yang saat ini berstatus sebagai pacarnya.
Ia ingin mengatakan sesuatu pada Genta agar perasaan yang mengganjal ini hilang.
"Ta,kalau aku ngomong ini jangan marah ya?" ucap Alle memastikan agar tak marah setelah Alle mengatakan ini.
Genta mengangguk"ngomong aja" sambil menatap Alle di sampingnya.
"Aku pernah suka sama kakak kelas,kadang kalau aku ketemu dia,aku masih suka sedikit deg-degan gitu." curhatnya.
"Trus?" tanya Genta.
"Aku kayak masih sedikit suka sama dia gitu,kamu gak marah?" tanya Alle takut-takut.
Padahal tadi ia yang meminta agar Genta tak marah setelah ia mengatakan ini.
"Marah sih enggak,cuma sedikit kesel aja." ucap Genta dengan pandangannya lurus ke depan.
"Kalau masih suka sama dia, kenapa terima aku?" tanya Genta dengan nada santainya.
"Karena Aku suka sama kamu,terlalu merinding kalau aku ngomong Cinta.Intinya aku benar-benar suka sama kamu.Udah jangan tanya lagi.Masalah aku yang masih sedikit suka,mungkin 2 menit lagi rasa suka itu udah hilang" wajahnya sudah merah menahan malu.
Hanya mungkin ya.
Ia memalingkan wajahnya menghindari manik mata Genta.
Genta tersenyum dan mengacak rambut Alle gemas.
Alle mencekal tangan Genta agar berhenti mengacak-acak rambutnya.
Akhirnya Genta menghentikan aktifitasnya dan bergantian tangannya yang mengenggam tangan Alle dengan menautkan jarinya di sela jari Alle.
Sesekali memainkan jari jemari lentik Alle.
"Kamu mau tau kenapa aku selalu pakai hoodie?" tanya Genta sambil memainkan jari-jari Alle.
Alle sengaja tak pernah menanyakan mengapa Genta selalu mengenakan hoodie nya karena ia takut terlalu melampaui batas privasi Genta.
"Kenapa?" tanya Alle memandangi Genta.
"Dulu sewaktu mama masih ada, mamaku beliin aku hoodie tapi gapernah aku pake karena aku selalu bilang 'ma ini Indonesia negara tropis,panas ma! masa aku di suruh pakai hoodie' tapi karena aku ngehargain mama yang udah beliin aku banyak hoodie,yaudah aku pake tapi jarang" jemarinya masih aktif memainkan jari-jari Alle.
"Mama suka kalau aku pakai hoodie katanya lebih ganteng,tapi kalau lagi kumpul aku gapernah pake karena gerah.Padahal permintaan mama simple cuma nyuruh aku pakai hoodie,itu pun gak harus di pakai setiap hari tapi aku nya terkadang gamau.Mama gapernah maksa aku pakai hoodie lewat omongan tapi selalu kode di suruh pakai kayak mama selalu beli hoodie lagi dan lagi.Sampai hoodie warna abu-abu adalah hoodie terakhir yang mama beli buat aku di bungkus rapi pakai kotak kado dengan surat dan ternyata hari itu juga nafas terakhir mama. Bodohnya aku gapernah tau kalau mama punya penyakit Ginjal yang di rahasiakannya selama ini." Alle sudah menangis mendengar cerita Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...