Part 28 - Adik Kelas

3.3K 242 2
                                    

"Tapi kakak hoodie main hp terus, si cewek kayak di cuekin gitu deh" lanjut Nila.

"Main games mungkin, cowok kan gitu kalau udah main games ceweknya di lupain" cibir Ocha.

"Mungkin, tapi mudah-mudahan aslinya mereka gak jadian deh" ucap Nila.

"Aamiin" sahut Ocha.

SC2

Bel pulang sekolah, Citra sudah menunggu Genta di depan kelasnya yang belum keluar dari kelasnya.

Tepat ketika Genta keluar dari kelasnya dengan menggunakan hoodie abu-abu nya, ia sedikit terkejut karena adanya Citra yang menunggunya di depan kelasnya. Ia lupa bahwa ia akan mengantar Citra pulang ke rumahnya, padahal hari ini ia ingin ke ruang musik seperti biasa yang ia lakukan.

"Yeaayy akhirnya keluar juga!" pekik Citra kegirangan melihat Genta yang keluar dari kelasnya.

Citra langsung mendekat dan menyeret Genta ke arah parkiran. Di peluknya lengan Genta.

"Cit, lepas ah" di lepasnya pelan tangan Citra.

"Loh emang kenapa? Dulu aja lo gak pernah marah gue giniin" protesnya tak terima.

"Gak enak aja di liat orang-orang" sahutnya.

"Biarin aja sih" ucapnya masa bodo lalu mengapit lagi lengan Genta.

Sesampainya di parkiran Genta menyalakan mesin motornya, Citra memeluk Genta yang sudah sangat siap untuk berangkat.

Genta melepas tangan Citra pelan dan memposisikan tangan Citra pada tasnya. Citra mendengus kesal tak ingin menuruti Genta, alih-alih memposisikan tangannya ke posisi awal.

"Cit, pegangan tas aja" ujar Genta lembut.

"Gak mau, nanti gue jatuh! Pokoknya gak mau" ucapnya.

Genta hanya menghela napasnya pelan dan membiarkan Citra pada posisinya.

Genta melajukan motornya ke arah gerbang sekolahnya dan saat melewati halte yang berada di dekat sekolahnya, seorang siswi berseragam PA berjalan hendak menyeberang hampir tertabrak motor Genta. Kalau saja Genta tak cepat-cepat mengerem sudah di pastikan gadis itu akan terkapar tak berdaya.

Gadis itu membelalakan matanya dengan wajah yang memucat mungkin karena shock.

Genta turun bersamaan dengan Citra, untuk mengecek kondisi gadis itu untuk memastikan apakah ia baik-baik saja atau tidak.

"Gimana sih nyebrang gak liat kanan kiri, kalau lo ketabrak gimana? Kita juga yang repot" Citra berjalan lebih dulu di banding Genta yang langsung mengomeli gadis itu cepat.

Genta yang melindungi kepalanya dengan hoodie setelah melepas helmnya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena sikap Citra yang membuat nya malu.

Genta menarik tangan Citra ke belakang dan menyuruhnya untuk diam. Menghampiri gadis itu dengan wajahnya yang memucat.

"Maaf" hanya itu yang mampu Genta ucapkan.

Gadis itu hanya diam tak mengatakan apapun seakan masih terkejut dengan apa yang terjadi baru saja ia alami.

"Ada yang sakit?" tanya Genta khawatir.

Gadis itu sedikit menenggak untuk menatap sang lawan bicara.

"Eng..gak kok, gapapa. Aku baik-baik aja" ucap gadis itu ketika menatap wajah Genta.

"Maaf, gue gak sengaja" ucap Genta.

"I..iya gapapa" balas gadis itu.

"Benar gapapa?" Genta meyakinkan sekali lagi.

Introvert - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang