"Pasti, doain aja kita selalu bareng sampai kapanpun" Arkan membalas senyum dan mengacak rambut Alle pelan.
Alle membalas senyum, lalu masuk ke dalam kelasnya, sedangkan Arkan kembali ke kelasnya juga.
•SC2•
waktu ujian nasional semakin dekat, para siswa yang biasa membuat masalah kini sudah pensiun dari masa nakalnya. Hanya dengan menghitung hari ujian tepat di depan mata. Mereka dengan segala bekal persiapan menuju perang terakhir sebagai siswa berseragam di mulai hari senin nanti.
Entah kenapa sedari tadi banyak siswi yang berani menghampiri Genta terang-terangan. Alle melihat dari tempatnya sebenarnya penasaran, bahkan ia sampai tertangkap basah melihat semua itu oleh teman sebangku nya.
"Kalau penasaran tanya, lo bukan pohon yang cuma bisa diam" suruh Haikal.
"Ah.. Apaansih biasa aja" Alle mengelak cepat.
"Lucu ya kalian, sama-sama bersikap sok gak cemburu. Padahal mah.." sebelum meneruskan lebih lanjut Alle memukul lengan Haikal sebal.
"Gue emang gak cemburu kok" selak Alle.
"Cuma penasaran aja, mereka ngapain?" lanjutnya dengan nada santai.
"Masa sih? Penasaran aja?" tanya Haikal menyelidik.
Alle mengangguk cepat, kini matanya kembali fokus pada Genta yang sedang memasang wajah bingung nya karena di banjiri surat dan cokelat.
"Masih belum bisa move on kan?" tanya Haikal menggoda Alle.
Alle reflek mengangguk lalu tersadar "eh?" mendadak menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Haikal malah menertawakan Alle yang menjawab dengan gerakan reflek nya.
"Alle" teriak Riri dari ujung pintu.
Alle mendongak ke arah Riri "kenapa Ri?" sahut Alle.
"Degem lo nyariin nih!" dengan suara yang melengking sampai menggema di seluruh sudut kelas.
Alle mengercit bingung siapa yang di maksud Riri. Akhirnya ia memilih untuk ke sana menghampiri 'degem' yang di maksud Riri.
"Kenapa Eden?" tanya Alle.
"Lle, Genta mau di kemanain. Udah move on nih jadi?" goda Farga melirik Alle.
"Gue sama dia cuma temenan" ujar Alle.
"Tuh Ta! Cuma teman katanya" Farga berteriak memberitahu Genta.
Genta hanya memasang raut wajah bingung, mengapa Farga tiba-tiba mengatakan itu padanya.
"Gila!" Alle menggelengkan kepala heran menatap Farga.
Eden hanya tertawa pelan "gue pinjam teman kalian dulu ya?" izin Eden pada Farga dan Riri.
Mereka berdua mengangguk cepat.
Eden membawa Alle ke kantin yang hari ini tidak terlalu ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...