Happy reading para siders..
Makasih yang udah Voment...Reygan menjadi pahlawannya.
"I.. Iya kak"ucapnya Gigi merasa takut.
Gigi langsung meninggalkan meja tanpa mengatan apapun.
"Makasih" ucap Noura tersenyum tulus.
"Gabakal kapok kalo gak di bilangin" ucapnya masih ada emosi di sana.
•SC2•
"Ta.. Jangan ke perpus mulu kek! gue bosen lo tinggal mulu. Balik lagi dong jadi Genta yang dulu, jangan pake hoodie mulu, gak gerah apa?" ucapnya Egar pada sahabat sejak kecilnya.
Dulu Genta jarang mengenakan hoodie.
Ada sesuatu yang membuatnya seperti ini.
Egar yang dari dulu selalu ada untuk Genta mengetahui segala permasalahan Genta.
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Genta.
"Ada bu Era lepas hoodie lo, di omelin lo yang ada" bisik Egar tepat disamping kursi Genta.
Genta menuruti perkataan sahabatnya untuk melepas hoodie itu sementara.
Teman sekelasnya terutama kaum hawa akan berdecak kagum dengan ketampanan yang di miliki Genta jika ia sedang melepas hoodienya.
Hanya di pelajaran bu Era ia tidak di izinkan memakai hoodie, tapi jika guru lain justru tak mempermasalahkannya.
Genta tak menyukai tatapan dari teman sekelasnya.
Dan saat ia melepas hoodie tatapan mereka mulai menyelingkupi.
Genta selalu menahan suasana ini, ia tak nyaman jika harus melepas hoodienya dan Egar tau itu tapi ia tak dapat berbuat apapun, lagi pula ini juga sedikit demi sedikit membiasakan Genta agar terlepas dari hoodienya.
Mereka di beri tugas oleh bu Era mengerjakan soal yang ada di papan tulis.
Matematika membuat kusut otak mereka.
"Ta, ini caranya gimana?" tanya Egar pada Genta yang sudah menyelesaikan tugasnya sejak15 menit yang lalu.
Genta yang meletakkan kepalanya tertidur menghadap tembok langsung mengangkat kepalanya menghadap Egar.
"Mana?" tanyanya.
"Nih" Egar menunjuk nomer tujuh.
Genta mengangguk dan mulai menjelaskan caranya sampai Egar benar-benar paham.
Sebenarnya Egar masih sedikit tidak paham,tapi ia sudah tak sanggup menetap di soal ini jadi saat Genta menanyakan ia sudah paham atau belum,ia hanya mengangguk saja.
Genta kembali ke posisi semula dan Egar menyelesaikan tiga nomer lagi.
"Sstt.. Gar.. Sst" panggil Diana di seberang bangku Egar.
Egar menoleh ke arah sumber suara.
"Ajarin gue nomer tujuh dong" pinta Diana.
"Tanya Genta aja, gue gak ngerti" ucapnya jujur.
"Gak.. Gak mau gue.. Takut, itu lo udah" tunjuknya pada buku Egar.
"Ini di tulisin Genta bukan tulisan gue, nih lo mau nyontek?" tawarnya pada Diana.
"Ihh gue kan minta ajarin bukan minta contekan" ucapnya sebal.
"Lah gue aja gak ngerti, mau minta ajarin sama gue" cibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...