Happy reading 😊
Gimme voment...
"Nama gue Alleira," ucapnya ramah.
Pria itu tampak berpikir. Apakah dia akan menyambut tangan Alle atau tidak?
•INTROVERT•
"Nama gue Alleira," ucapnya ramah.
Pria itu tampak berpikir. Apakah dia akan menyambut tangan Alle atau tidak?
Menurut Alle, pria ini benar-benar tak tersentuh, bahkan terlalu dingin. Pria itu sama sekali tidak menyambut uluran tangannya.
"Buka pintunya," ucap pria itu dingin sambil menunduk.
Alle tersentak mendengar suara berat milik pria di depannya.
"Kenapa harus?" tanya Alle sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Gue mau keluar," jawab pria itu singkat.
Alle hanya tersenyum. Alih-alih membuka pintu, ia malah kembali berjalan ke arah gitar yang tadi ia mainkan.
Pria itu tampak kesal karena Alle mengabaikan permintaannya.
Alle memetik gitarnya, mengalunkan nada sesuai dengan chord di buku yang tadi ia pinjam.
Pria itu mematung mendengar alunan gitar akustik yang dimainkan Alle. Akhirnya, ia memberanikan diri melangkah ke arah piano. Ia duduk, menekan tuts, dan ikut mengalunkan nada indah, mengiringi gitar akustik Alle.
Alle sempat berhenti karena kaget, tapi tak ingin membuang kesempatan. Ia kembali melanjutkan permainan gitarnya.
Kolaborasi singkat itu berakhir.
Pria ber-hoodie itu memutar tubuhnya, menghadap Alle dengan kepala menunduk.
"Nama gue Gentala," ucapnya tiba-tiba.
Alle hanya mengangguk, lalu melangkah ke arah pintu. Ia mengeluarkan kunci ruang musik, membuka pintu, dan pergi begitu saja. Kuncinya masih tertancap di pintu, membiarkan pria itu yang menutup dan mengembalikannya ke ruang TU.
Gentala bingung dengan sikap Alle—tadi ramah, kini dingin.
Alle berjalan menuju parkiran, menghampiri Vespa cokelat kesayangannya. Ia mengenakan helm cokelat dengan kaca hitam miliknya.
•INTROVERT•
Noura menghentakkan kakinya kesal. Dari arah kiri, sebuah motor menghampirinya.
"Kenapa mobilnya?" tanya Alle.
"Ini, Dek... ban mobil aku ada yang ngempesin!" adunya pada sang adik. Ia punya feeling kalau Gigi yang membuat ulah.
"Yaudah, naik kak," tawar Alle.
"Tapi aku kesel! Ban mobil aku dikempesin, aku mau kasih dia pelajaran dulu," ucap Noura sambil manyun.
"Yaudah," jawab Alle singkat, malas repot.
"Beneran? Kamu mau nunggu?" mata Noura berbinar.
"Enggak," jawab Alle santai.
"Ish, kamu mah! Yaudah aku pulang bareng kamu," ucap Noura akhirnya.
Alle hanya terkekeh.
"Pegangan, Kak," ucap Alle.
"Kamu Vespa, bukan Ninja. Ngapain peg—AARGHH!" teriakannya terpotong ketika motor melaju kencang. Badannya terhuyung ke belakang, memaksa Noura memeluk Alle erat-erat.
Pantas saja tadi disuruh pegangan—cara Alle nyetir memang seperti orang kesetanan.
Namun, Alle tidak mengarah ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Novela JuvenilPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...
