"Tenang aja, kan ada kita. Gini-gini kita pinter juga kok hehe" Regina dan Adelia datang bersamaan merangkul Riri yang sedang bicara sendiri.
Alle mengatakan pada mereka untuk menemani Riri. Tentu saja itu bukan hal sulit untuk mereka, Regina orang yang terbuka dan Adelia orang yang ceplas-ceplos, Riri yang cerewet sangat cocok untuk berteman dengan mereka.
"Tenang aja, kan ada kita. Gini-gini kita pinter juga kok hehe" Regina dan Adelia datang bersamaan merangkul Riri yang sedang bicara sendiri.
Alle mengatakan pada mereka untuk menemani Riri. Tentu saja itu bukan hal sulit untuk mereka, Regina orang yang terbuka dan Adelia orang yang ceplas-ceplos, Riri yang cerewet sangat cocok untuk berteman dengan mereka.
•SC2•
Ketika di lihatnya Arkan yang sedang berdiri di papan pengumuman sedang mencari namanya, Riri menghampiri dan bertanya pada Arkan ia berada di kelas berapa.
Tapi Arkan mengabaikannya, berjalan dan berlalu meninggalkannya. Riri mengangkat bahunya acuh mungkin Arkan sedang dalam keadaan mood yang buruk.
Regina dan Adelia lebih dulu pergi ke kelas katanya ingin merebut kursi bagian depan.
Arkan sekelas bersama Farga dan Eki, hanya Rio yang terpisah, tak di sangka bahwa Rio masuk kedalam kelas unggulan bersama Riri.
Riri yang sedang berjalan sendiri di kejutkan dengan seseorang yang menepuk bahunya.
Riri lantas menoleh ke arah seseorang yang menepuknya.
"Haii kak Riri, masih inget Ocha gak? Aku Ocha anak SMA tetangga, Ocha pindah ke sini loh kak" cerocosnya.
"Kan gue gak nanya" tanggap Riri pedas.
"Ishh kak Riri!" Ocha berdecak sebal.
"Oh iya kakak kelas berapa?" tanyanya.
"Dua belas lah" sewot Riri.
"Yaampun kak maksud Ocha misalnya kelas IIS 1 gitu" jelasnya.
"Kelas MIPA 1" Jawab Riri."Sekelas sama Arkan gak?" tanya Ocha excited.
"Gak"
"Kok gak sekelas kak?" tanya Ocha dengan polosnya.
"Ya mana gue tau, lo tanya sana yang ngurus kelas. Malah tanya gue!" sewotnya pada Ocha.
"Yaampun kak, jangan marah-marah terus ke Ocha dong. Ocha takut tau" ia menundukkan kepalanya.
"Ocha sayang! sana pergi ke kelas lo" pinta Riri sambil mendorong punggung Ocha pelan agar ia meninggalkan tempat ini sekarang juga.
"Tapi kan Ocha anak baru kak, Ocha di suruh ke kantor kepala sekolah tapi Ocha gatau tempatnya dimana?" jelas Ocha pada Riri.
"Trus lo kode minta gue anter?" Riri menaikkan sebelah alisnya.
"Akhirnya kak Riri peka juga" gumamnya pelan.
Riri melihat tingkah Ocha hanya mencibir meledek gaya bicaranya.
"Untung gue osis. Anggap aja gue lagi menjalankan tugas, ikut gue!" Riri berjalan lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...