Arkan hanya terkekeh melihat wajah Ocha yang semerah tomat.
"Kalian sebenarnya pacaran gak sih?" tanya Nila penasaran.
"Pacaran gak yaa?"ucap mereka bersamaan yang membuat Nila dan Ocha penasaran.
Ocha berharap jawabannya adalah tidak.
•SC2•
Ocha dan Nila mengekori kemanapun mereka berbelanja, yang di ekori pun merasa tak terganggu sama sekali.
Mereka masih belum mendapatkan jawaban itu, padahal mereka sangat penasaran.
"Gue sama Arkan mau nonton, lo berdua mau ikut gak?" tanya Riri pada Ocha dan Nila.
"I.. Iya kak ikut" ucap Ocha gugup karena ikut ditatap juga oleh Arkan.
Riri mengangguk dan memesan tiket dengan mengantri sendirian.
Arkan menuju toilet karena panggilan alam.
Antrian cukup panjang, membuat Riri menunggu sedikit lebih lama, sampai ada sesuatu yang begetar di tasnya. Rupanya ponselnya yang bergetar menandakan panggilan masuk, matanya berbinar ketika mengetahui siapa peneleponnya.
"sayangku cintaku sahabatku. Gue kangen lo huwaaaa" Riri macam tak tau tempat berbicara sekencang itu.
Arkan yang baru saja kembali dari toilet, lantas jantungnya berdegup kencang ketika Riri menyebutkan kata 'sahabatku' yang cukup berpengaruh di telinganya.
"gimana kabar lo? Parah sih pesan gue gak di bales dari seminggu yang lalu" ucap Riri.
Riri mengobrol dari yang atriannya cukup panjang sampai gilirannya pun tiba. Rasanya seperti di temani ngobrol bersama sahabatnya itu dari dekat.
"Iya nanti gue sampein salam lo ke bocah tengil" ucap Riri di akhir percakapan.
Riri berjalan menuju Nila, Ocha, dan Arkan.
"Ponsel lo aktifkan? Kok kata Alle dia udah ngirim pesan tapi lo gak bales?" bisik Riri pada Arkan.
"Emang iya? Gatau deh, ntar deh gue cek lagi. Tenggelam kali" ucapnya bohong.
Arkan tak bisa membalas pesan Alle, Arkan masih belum bisa melupakan rasanya pada Alle. Apalagi jika ia membalas pesan Alle, bisa-bisa ia semakin sulit move on. Ia juga akan semakin merindukannya jika membalas pesan Alle.
Setidaknya dengan tidak membalas pesan Alle akan sedikit melupakan rasa rindunya pada Alle.
Beberapa menit lagi akan tiba waktunya film yang akan mereka saksikan di mulai.
"Lo mau di samping Arkan?" tanya Riri pada Ocha sebelum memasuki studio 3.
"Emang gapapa kak?" tanya Ocha berbinar.
"Nanti gue cemburu dong! Jangan deh" Riri pura-pura berpikir ingin mengerjai adik kelasnya itu.
Ocha hanya mengerucutkan bibirnya sebal.
Sebenarnya apa maksud kakak kelasnya mengatakan hal seperti itu.
"Yuk Ri" di rangkulnya Riri dari arah belakang oleh Arkan yang sehabis membeli popcorn.
"Yuk" Riri berjalan mengikuti alur Arkan.
"Sabar ya Cha" ucap Nila mengelus bahu Ocha.
"Ocha gapapa" Ocha tersenyum menghadap Nila.
"Yuk ah masuk" ajak Nila padanya untuk masuk ke dalam.
Sebelum film itu di mulai, Riri dan Arkan saling mengobrol seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Fiksi RemajaPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...