"Bukan salah kamu" bantah Arkan pelan.
Alle lagi-lagi diam.
"Kamu tau? Kata Riri aku berubah" ceritanya pada Alle.
"Berubah gimana?" tanya Alle tak mengerti.
•SC2•
Kejadian kemarin membuat Lavina semakin bersemangat membuatkan bekal untuk Genta lagi.
Lavina tersenyum melihat kotak makan yang sudah siap ia berikan untuk seniornya itu, kakinya melangkah menuju kelas Genta.
Lagi-lagi kelas Genta masih sepi, karena tak berani untuk kedua kalinya memberikan secara langsung. Lavina akhirnya meletakkan kotak bekal itu di meja Genta.
Kakinya melangkah keluar kembali ke kelasnya, dengan jantung yang berdegup kencang karena takut bila ada seseorang yang melihatnya.
Jalannya terburu-buru melewati kelas seniornya yang lain.
Tapi kini bokongnya menyentuh lantai dengan sempurna.
"Yaampun Lavina, hati-hati dong jalannya. Sengaja ya minta gue tabrak?" canda Arkan sambil mengulurkan tangannya menawarkan bantuan untuk Lavina.
"K..kak Arkan? Maaf kak" ucapnya gugup.
Meraih tangan Arkan untuk tumpuannya agar berdiri.
"Iya gapapa, istirahat nanti ke kantin bareng yuk?" ajak Arkan.
"Enggak ah kak! Aku takut" tolak Lavina.
"Yaampun apa yang lo takutin sih?" tanya Arkan bingung.
"Aku ke kantin sama teman aku aja"masih berusaha menolak.
"Oke, nanti istirahat gue ke kelas lo" ucap Arkan tak mau tau langsung meninggalkan Lavina di tempatnya.
Lavina hanya menghela napasnya pasrah.
Arkan berjalan ke kelasnya dengan senyum yang terukir di wajahnya.
"Kayak orang gila lo, senyum-senyum sendiri!" Farga menatap aneh Arkan.
"Tebak! Tadi pagi gue abis ngapain?" tanya Arkan pada Farga.
"Nyabun yang banyak!" tebak Farga.
"Salah!"
"Tebak lagi" pintanya.
"Jadian sama yang baru?" tebak Farga.
"Salah!"
"Dapat uang jajan lebih?" tebak Farga lagi.
"Auah capek gue" Farga menyerah.
"Payah, nebak aja capek!" cibir Arkan.
"Oke.. Oke gue kasih tau" ucap Arkan akhirnya.
"Gue udah berani telfon Alle" pekiknya girang.
"Halaaaahhh gue kira apa!" Farga menggebrak mejanya gemas.
"Yeuu lo kan selama ini gak tau kalau gue 3 bulan gue lost contact sama dia" curhatnya.
"Jadi selama ini lo lost contact?" Farga terkejut bukan main.
Arkan mengangguk mantap.
"Kenapa?" tanya Farga kepo.
"Ya u know lah, gimana perasaan gue sama dia! Yang gue takutin ya kalo gue masih komunikasi sama dia, gue makin gabisa lupain perasaan gue buat dia. Tapi mulai sekarang gue mau belajar menganggap dia sebagai sahabat" ucapnya sok bijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...