Happy reading para sider..
Thanks yang udah voment.."Lo lagi kenapa?" tanya Egar serius.
"Gapapa" ucap Genta setenang mungkin.
"Cih kayak cewe aja lo jawabnya gapapa" ucapnya remeh.
"Beberapa hari ini lo kayak gelisah,kenapa?" tanya Egar penasaran.
"Gapapa,lagi kangen aja" jawab Genta luwes membuat Egar terkejut.
•SC2•
"Kangen siapa?" tanya Egar penasaran.
"Kangen nyokap" ucapnya membuat bahu Egar menurun.
Ia kira Genta sedang merindukan seorang gadis.
"Lo mau ke makam nyokap lo? Tanya Egar.
Genta mengangguk mengiyakan.
"Mau gue temenin?" tanya Egar lagi.
"Gausah" jawabnya.
Egar mengangguk mengiyakan.
Sepulang dari sekolah Genta benar-benar pergi ke makam mamanya.
Ia terdiam menatap pilu kepergian mamanya 2 tahun yang lalu.
Ia merindukan ibunya, sangat.
"Mama bakal cemburu atau engga kalau ada orang yang Tala kangenin selain mama?" tanyanya seakan-akan ibunya dapat menjawabnya.
"Padahal cuma 4 hari gak ketemu tapi Tala kangen dia setara sama kangennya Tala ke mama" curhatnya lagi.
Ia mengakhiri dengan doa dan meninggalkan tempat itu.
Besok sabtu artinya hari libur.
Semakin lama ia menahan rindu gadis itu.
Ketika senin tiba,itulah hari yang paling Genta nantikan tapi tidak dengan orang-orang.
Ia berharap akan bertemu gadis yang ia rindukan.
Ia tak tahu sedang rindu atau memang ia mulai menyukainya gadis itu.
Genta tak peduli yang terpenting adalah ia ingin bertemu gadis itu.
Ketika bel istirahat Genta dengan cepat menuju perpustakaan tapi nihil dia tak menemukan gadis itu.
Ia mencoba ke rooftop sekolah tetap tak menemukan gadis itu.
Ia ingin ke kelas gadis itu tapi bodohnya selama ini ia tak mengetahui kelas berapa gadis itu.
Alhasil ia hanya diam menatap langit.Keheningan menyelingkupi,membuatnya memejamkan mata lalu membuka lagi.
Ia merasa gelisah dengan perasaannya.
Menurutnya terlalu konyol merindukan seseorang membuatnya segelisah ini.
Ia benar-benar ingin mendengar suara gadis itu walau hanya sepatah kata, itupun sudah sangat bersyukur.
"Hai" sapa seseorang dari belakang dengan balutan plester di kening kanannya.
Ia rasa ia benar-benar sudah gila,secepat itukah tuhan mengabulkan doanya?
Genta mencoba menolehkan kepalanya ke belakang.
Membuatnya mengercitkan mata, memastikan apa yang dilihatnya benar atau tidak.
Dan benar dia adalah gadis yang sedang Genta rindukan.
Entah darimana keberanian itu genta reflek berdiri memeluk orang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...