Alle memukul punggung Genta sebal, yang di pukul hanya tertawa puas. Kalau di tanya siapa orang yang kalau ketawa itu ngajak-ngajak, Alle akan menjawab Genta lah orangnya. Kalau kata Alle, ketawa Genta itu enak.
•SC2•
Untuk sekarang ia sangat membutuhkan momen seperti ini, mendengar omelan Alle itu lebih baik. di banding bisu saat berpapasan.
pukulan karena rasa sebalnya pada Genta itu lebih baik. Di banding tangan yang selalu di letakkan di samping rok sekolahnya.
Jika Alle mengajak nya kembali saat ini, meski dengan suara yang amat pelan pun! Ia akan langsung mengiyakan saat itu pula.
Kini mereka sudah masuk ke dalam pekarangan perumahan Genta. Sampai akhirnya rumah dengan nuansa yang banyak mengandung alam mulai terlihat. Alle dan Genta turun dari motor lalu melangkah kan kakinya bersama ke dalam rumah itu.
Saat mereka masuk, suara gadis kecil menggema dengan suara melengking di telinga.
"Kak cantik" Genita berlari menghampiri Alle.
Alle menyambutnya dengan senang hati.
Lalu muncul Fira, mama Genta yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Haii sayang, udah lama gak main ke sini. Tante kangen banget sama kamu" Fira menyambut Alle dengan suka cita.
Alle tersenyum lebar "maaf Tante, aku baru sempat" katanya.
"Ayo duduk dulu, mau minum apa? Jangan malu-malu.. ""Air putih aja tante" jawabnya.
"6 bulan gak ketemu mintanya masa air putih, yang elit dikit dong! Es apa gitu, air kecap kek, atau apa?" tagihnya.
"Ma, elit darimana. Mules yang ada!" Genta menatap ibunya yang otaknya sedikit geser.
"Mama kan cuma nyebutin contoh nya aja A'!" balas Fira yang tak mau kalah.
Alle terkekeh pelan "apa aja tante" katanya.
Fira tersenyum dan beralih ke dapur untuk membuat kan Alle minuman.
"Kak main bokena yuk" ajak Genita sambil menarik tangan Alle.
Alle tersenyum "boleh" mengikuti kemana Genita membawa nya.
Genta memilih mengganti seragamnya terlebih dahulu. Hanya beberapa menit ia berganti, kini pakaian nya terlihat lebih santai. Hanya menggunakan kaos putih polos dan celana khaki di bawah lutut. Saru persatu kakinya menapak turun ke bawah melewati anak tangga yang melintang di dalam rumahnya. Genta menghampiri Alle dan Genita yang sedang asyik bermain, mereka duduk berdampingan.
"Gimana hubungan kamu sama Lavina?" tanya Alle sambil memainkan rambut barbie di tangannya.
"Hubungan apanya?" tanya Genta tak mengerti.
Alle mengangkat bahunya.
"Al, aku gaada hubungan apapun. Aku cuma mau kamu, aku gaakan jalin hubungan sama siapapun kecuali kamu" Genta menatap intens wajah Alle dari samping.
"Oh ya?" tanya nya remeh.
"Iya" angguknya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...