Part 45 - Gagal move on

3.1K 243 28
                                        

"Sama dong" ujar Alle.

"Jangan-jangan.. Kita..." Alle sengaja menggantungkan.

"Kita sekelas" jawab Genta cepat.

"Ishhh merusak suasana aja!" di pukulnya lengan Genta gemas.

Mereka tak tahu ada seseorang yang mengintip di balik tirai uks.

SC2

"Mereka beneran pacaran?" gumam gadis itu dari balik tirai uks.

"Iya, mereka pacaran" jawab Lavina.

Anak PMR itu menoleh cepat ke arah Sumber suara.

"Jadi bukan sekedar gosip?" tanya gadis PMR itu masih memandang anak baru itu dengan kakak kelas yang di kagumi nya.

Lavina mengangguk dengan air mata yang terjatuh lagi. Gadis PMR itu kebingungan saat Lavina yang menangis.

"Kamu kayaknya suka banget ya sama kak Genta?" tanya gadis itu.

Lavina malah semakin terisak, air matanya terus saja mengalir.

"Aku masuk ya, kasian dia luka. Harus di obatin nanti kelamaan malah infeksi" pamit gadis PMR itu menepuk bahu Lavina sebelum benar-benar masuk ke dalam UKS.

"Maaf ya aku telat datangnya. Soalnya aku abis dari toilet" ujar gadis PMR sambil menatap Genta dan murid baru itu. Hebat sekali murid baru, tapi sudah menggaet seorang Genta yang memiliki tembok kokoh untuk menutup dirinya.

"Gapapa" jawab Alle tersenyum.

"Kamu istirahat dulu aja, mau teh hangat?" tanya gadis PMR itu.
"Gak perlu, makasih" Alle menggeleng cepat.

"Kamu anak baru ya?" tanya gadis PMR.

"Kamu kelas berapa?" tanya Alle balik.

"Kelas 10 MIPA 3, kamu?" jawabnya.

"12 MIPA 1" jawab Alle.

Gadis itu meneguk liurnya susah payah, rupanya saat ini ia sedang berbicara dengan kakak kelas. Karena tadi ia berbicara layaknya orang yang sepantaran.

"Maaf kak, aku gak tau kalau kakak itu ternyata senior" ucapnya menunduk.

"Aku gak gila hormat kok" balas Alle.

Gadis PMR itu melirik ke arah Genta yang sedang memainkan kuku jari Alle.

"Ihh Genta! Kuku aku jangan di kopek, nanti jelek" Alle merasakan kuku jarinya seperti ingin di kopek oleh Genta.

"Belum di kopek, udah marah" balas Genta.

"Karena belum di kopek aku marah, kalau udah di kopek aku gabisa marah" dengus Alle sebal.

"Kok gitu?"

"Udah terlanjur kan! Marah juga percuma, gabakal balik lagi" kata Alle.

Genta melirik jam di pergelangan tangannya.

"Udah mau bel, gendong atau jalan?" tawar Genta.

Introvert - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang