Malam tengah merambat menuju larut ketika Basil terbangun dengan nyeri bersarang di bagian belakang kepalanya. Laki-laki itu mengerang lirih, hampir tanpa suara sambil menyentuh pelipisnya yang masih berdenyut. Cahaya dalam kamar amat temaram, hanya bersumber dari lampu tidur redup dengan sinar berwarna kekunangan. Basil terdiam sebentar, memandang pada langit-langit sembari berusaha mengingat apa saja yang dia alami hingga dia berada di kasur tempatnya terbaring sekarang.
Ah ya, ujian tahap pertama hari ini.
Basil ingat dengan jelas bagaimana mereka berkumpul di halaman besar Gomun, gedung berukuran raksasa yang didominasi oleh warna hitam dan hanya dimunculkan setiap satu tahun sekali, sebagai tempat khusus bagi siswa yang baru naik ke tingkat akhir untuk mengikuti tes tahunan. Tidak berapa lama kemudian, mereka dipersilakkan masuk dan mendatangi ruangan masing-masing. Ada satu penguji di ruangan Basil, sama seperti ruangan lainnya. Basil tidak terlalu ingat siapa namanya, namun orang itu jelas salah satu yang paling berbakat di Solanum, terlihat dari bagaimana caranya bicara dan betapa rapi penampilannya.
Pengujinya sempat menanyakan siapa namanya. Ekspresi wajahnya berubah sedikit waktu dia tau Basil berasal dari Keluarga Arnawarma, namun dia tidak bicara lebih jauh. Mereka bertukar basa-basi ala kadarnya, kemudian ujian dimulai.
Mulai dari sana, memori Basil memburam.
Hanya ada sedikit yang terkenang, yang paling dominan adalah rasa sakit. Rasa sakit itu muncul tiba-tiba tanpa aba-aba, menyerang sekujur tubuh Basil hingga dia tidak mampu memetakan dari mana nyeri tersebut berasal. Semua peristiwa buruk yang pernah menimpanya menyeruak ke permukaan, mulai dari pandangan meremehkan yang kerap diberikan Kevin Li dan Denzel Mada Lazuardi padanya, rasa sesak yang menghimpit paru-parunya setiap kali dia melihat Risa dan Luka lebih dekat daripada yang seharusnya hingga mimpi-mimpi aneh yang menghantuinya beberapa hari ini. Segalanya jadi lebih buruk, karena dia dalam keadaan sadar. Dia tidak bisa memaksa dirinya bangun agar mimpi itu menghilang.
Malah lebih parah, dalam kondisi mata terbuka dan kaki berpijak pada realita, bayangan tubuh Tatiana yang dingin ditinggal nyawa terasa nyata.
Basil tidak ingat dengan pasti, namun dia jelas melakukan sesuatu karena tidak berapa lama dari sana, pengujinya terlempar beberapa meter ke belakang seakan-akan baru saja dihantam oleh kekuatan magis dengan energi tingkat tinggi. Saking kuatnya hantaman energi itu, benturan antara dinding dan punggung penguji tersebut mencipta suara debum mengerikan yang diikuti dengan kemunculan retakan besar di tembok. Penguji itu lantas memandangnya dengan nanar, seolah Basil memiliki monster tidak terduga dalam dirinya. Basil terperangah, berniat menghampiri pengujinya dan membantu laki-laki itu berdiri ketika tiba-tiba saja dia membatukkan darah.
Darah itu membanyak, membasahi bagian depan pakaiannya hingga menimbulkan rembesan gelap.
Saat itu, dia mendengar suara pintu yang dibanting terbuka mendadak, memicu insting defensif dalam dirinya untuk bertindak. Basil tidak mengerti apa yang mengendalikannya saat tangannya terangkat, menciptakan sapuan energi yang diarahkan pada siapapun yang baru saja membuka pintu. Sapuan energi itu memberikan daya rusak yang jauh lebih parah dari apa yang terjadi pada pengujinya. Sosok itu tidak terlempar jauh hingga membentur tembok, namun hantaman energi pada titik vitalnya membuatnya tidak lagi mampu berdiri.
Dia berlutut dengan napas terengah, darah kental mengalir keluar dari hidung dan mulutnya. Melalui bagian atas kerah bajunya, Basil bisa melihat memar ungu gelap yang tercipta dalam hitungan detik di bagian dadanya. Memar yang kian menjalar hingga berhenti di lehernya, membuat lukanya terlihat begitu parah.
Basil juga ingat, ketika dia mengenali siapa orang yang baru saja dia lukai secara tidak sengaja, air matanya langsung menetes tanpa bisa dia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOCEUR: LIGHTS
Фэнтези[Book One: Completed] (sebagian chapters diprivat untuk followers, follow untuk membaca) Ketika kamu tiba-tiba terlempar ke dalam sebuah dunia di mana kemampuan magis jadi nyata dan keabadian bukan hanya dongeng belaka, apa yang akan kamu lakukan? u...